Timnas Indonesia
Rumor Transfer - 2 Klub Pesaing Lechia Gdansk Dikabarkan Tertarik Datangkan Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri dikabarkan dilirik oleh dua klub asal Liga Polandia, yang juga pesaing Lechia Gdansk, mantan klub Egy
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah rumor terkait dengan klub baru Egy Maulana Vikri terus mengemuka.
Bahkan, Egy Maulana Vikri dikabarkan dilirik oleh dua klub asal Liga Polandia, yang juga pesaing Lechia Gdansk, mantan klub Egy.
Untuk diketahui, setelah dilepas Lechia Gdansk dengan status bebas transfer, kini pemuda asal Medan, Sumatera Utara belum juga menunjukkan diri bersama klub barunya, ataupun diperkenalkan oleh klub barunya.
Publik sepak bola Indonesia berharap besar kepada Egy Maulana Vikri untuk tetap meniti karier di luar negeri, dan banyak yang melarang untuk tidak berkiprah di sepak bola Indonesia saat ini.
Egy pun memiliki impian yang sama dengan pecinta sepak bola tanah air untuk tetap berkarier di luar negeri, terutama di tanah Eropa.
Baca juga: Egy Maulana Vikri Angkat Bicara Soal Klub Barunya, Mengaku Masih Penasaran Sukses di Eropa
Untuk diketahui, Egy Maulana Vikri, resmi dilepas oleh tim kasta teratas Liga Polandia, Lechia Gdansk.
Hal itu diumumkan langsung oleh Lechia Gdansk pada Rabu (30/6/2021) atau tepat pada tanggal berakhirnya kontrak Egy Mualana Vikri.
Ketika pertama kali diresmikan Lechia Gdansk pada Maret 2018, Egy Maulana Vikri sebenarnya mendapat kontrak tiga tahun dengan opsi perpanjangan dua musim.
Namun, Lechia Gdansk memilih untuk tidak mengaktifkan klausul perpanjangan tersebut.
"Kami ingin menginformasikan bahwa Egy Maulana Vikri tidak akan mewakili Lechia Gdansk pada musim mendatang," tulis pernyataan resmi Lechia Gdansk, seperti dilansir dari Kompas.com.
"Kontrak dengan pemain yang berakhir pada 30 Juni 2021 tidak akan diperpanjang," tulis pernyataan resmi Lechia Gdansk.
Baca juga: Kabar Terbaru Egy Maulana Vikri, Bursa Transfer Hampir Berakhir, Klub Barunya Masih Jadi Teka Teki
Selama tiga musim membela Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri tercatat hanya tampil 11 kali dengan total waktu bermain 132 menit.
Faktor itulah yang kemungkinan membuat Lechia Gdansk memutuskan tidak memperpanjang kontrak Egy Maulana Vikri.

Sebelumnya, Egy Maulana Vikri sempat menyatakan ingin dan akan berusaha untuk tetap melanjutkan karier di Eropa jika dilepas Lechia Gdansk.
Namun, hingga saat ini masih belum ada kabar pasti mengenai kepastian masa depan pemain berusia 20 tahun itu.
Terkait hal itu, agen Egy Maulana Vikri, Dusan Bogdanovic, juga masih belum bisa memberi kepastian.
Baca juga: Kabar Terbaru Egy Maulana Vikri, Menuju Klub Baru Usai Vaksin Covid-19, Gabung Persija Jakarta?
Dusan Bogdanovic hanya meminta publik untuk bersabar menunggu kejelasan masa depan Egy Maualana Vikri.
"Egy aman," kata Dusan, Rabu (30/6/2021).
"Sabar. Saya akan memberi tahu perkembangannya nanti," ujar Dusan Bogdanovic ketika ditanya apakah Egy Maulana Vikri tetap melanjutkan karier di Eropa atau tidak.
Lantas, bagaimana masa depan Egy Maulana Vikri setelah dilepas Lechia Gdansk?
Berikut prakiraan masa depan Egy Maulana Vikri berdasarkan rumor ataupun fakta-fakta pendukung lainnya:
Baca juga: PROFIL Egy Maulana Vikri, Bintang Muda Timnas Indonesia, Selangkah Lagi Diperkenalkan Klub Baru
1. Terbang ke Eropa Timur
Egy Maulana Vikri dikabarkan akan melanjutkan kariernya di Eropa Timur.
Rumor itu mencuat setelah ayah angkat Egy Maulana Vikri, Subagja Suihan, memberikan pernyataan pekan lalu.
Dikutip dari situs BolaSport, Subagja Suihan adalah salah satu orang yang berjasa menemukan bakat Egy Maulana Vikri.
Subagja Suihan saat ini bertanggung jawab di Akademi Binasentra Cirebon.
Egy Maulana Vikri diketahui pernah menimba ilmu sepak bola di Akademi Bina Sentra Cirebon ketika berusia 13 tahun.
Subagja Suihan sempat bertemu dengan Egy Maulana Vikri.
Pertemuan itu diabadikan Subagja Suihan dan diunggah ke akun instagram Akademi Bina Sentra Cirebon.
Dalam keterangan foto, Subagja Suihan menyatakan bahwa Egy Maulana Vikri akan melanjutkan karier di Eropa Timur setelah meninggalkan Lechia Gdansk.
"Mumpung masih di Indonesia ngobrol di rumah Egy bahas masa depan setelah habis masa kontrak di Lechia Gdansk," kata Subagja Suihan.
"Tunggu tanggal mainnya. Egy akan singgah bermain di Eropa Timur. Kita doakan," ujar Subagja Suihan menambahkan.
2. Pulang ke Tanah Air membela Persis Solo
Tim Liga 2 Indonesia, Persis Solo, bisa menjadi pelabuhan baru untuk Egy Maulana Vikri. Hal itu tidak lepas dari aktivitas transfer Persis Solo setelah diakuisisi putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dan dua rekannya.
Menyambut Liga 2 musim depan, Persis Solo langsung menggebrak di bursa transfer dengan mendatangkan banyak pemain bintang.
Beberapa bintang yang sudah bergabung dengan Persis Solo adalah Rivaldi Bawuo, Sandi Sute, Ferdinand Sinaga, hingga pemain naturalisasi asal Brasil, Alberto Goncalves.
Melihat kondisi finansial dan aktivitas transfer tersebut, bukan tidak mungkin Persis Solo pimpinan Kaesang Pangarep akan mendatangkan Egy Maulana Vikri.
Kaesang Pangarep sempat melempar kode seolah-olah dirinya tertarik mendatangkan Egy ke Persis Solo.
Hal itu tercermin dari cuitan Kaesang Pangarep di akun Twitter pribadinya ketika menanggapi rumor masa depan Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk.
Kaesang Pangarep sebenarnya hanya menulis "hmm".
Namun, mayoritas netizen Indonesia mengartikan cuitan tersebut sebagai ketertarikan Kaesang Pangarep terhadap Egy Maulana Vikri.
4. Menyusul Asnawi Mangkualam ke Korea Selatan
Korea Selatan bisa menjadi tujuan Egy Maulana Vikri untuk melanjutkan kariernya.
Hal itu tidak lepas dari faktor pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang berasal dari Korea Selatan.
Pada awal Juni lalu, Shin Tae-yong sempat bekerja bersama Egy Maulana Vikri ketika memimpin timnas Indonesia melakoni tiga laga Kualfikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Shin Tae-yong saat itu terlihat terkesan dengan kemampuan Egy Maulana Vikri.
Hal itu dibuktikan dengan keputusan Shin Tae-yong yang selalu menurunkan Egy Maulana Vikri pada tiga laga melawan Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.
Bukan tidak mungkin Shin Tae-yong akan merekomendasikan Egy Maulana Vikri ke tim-tim Korea Selatan.
Sebab, Shin Tae-yong sudah pernah melakukan hal itu sebelumnya.
Shin Tae-yong adalah orang yang membuka jalan untuk bek kanan timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam, melanjutkan karier di Korea Selatan.
Pada 29 Januari 2021, Asnawi Mangkualam resmi bergabung ke tim kasta kedua Liga Korea Selatan, Ansan Greeners FC.
Asnawi pindah dari PSM Makassar setelah mendapat kontrak semusim dengan opsi perpanjangan satu tahun dari Ansan Greeners FC.
Transfer Asnawi dari PSM Makassar ke Ansan Greeners terbilang sangat mengejutkan karena tidak ada rumor yang beredar sebelumnya.
Usut punya usut, Shin Tae-yong ternyata turut berkontribusi terhadap transfer tersebut.
4. Melanjutkan Karier di Italia
Italia bisa menjadi negara tujuan Egy Maulana Vikri setelah meninggalkan Lechia Gdansk.
Kemungkinan itu terbuka jika Como 1907 yang kini berkompetisi di kasta kedua Liga Italia, Serie B, tertarik mendatangkan Egy Maulana Vikri.
Como 1907 bisa menjadi pelabuhan baru Egy Maulana Vikri.
ebab, Como 1907 saat ini dikelola oleh perusahaan asal Indonesia, Grup Djarum.
Sejak diakuisisi oleh Grup Djarum pada 2019, prestasi Como 1907 langsung meroket. Keberhasilan Como 1907 promosi dari Serie B ke Serie C musim depan menjadi bukti keberhasilan Grup Djarum.
5. Tetap di Polandia
Egy Maulana Vikri berpeluang tetap melanjutkan karier di Polandia musim depan.
Sebab, Egy Maulana Vikri dikabarkan sempat dilirik oleh dua tim pesaing Lechia Gdansk di kasta teratas Liga Polandia, Ekstrakalsa.
Dua tim itu adalah Warta Poznan dan Gornik Zabre.
Kedua tim tersebut dikabarkan sempat tertarik mendatangkan Egy Maulana Vikri pada awal musim 2020-2021.
Musim lalu, Warta Poznan menempati peringkat kelima klasemen akhir Ekstrakalsa 2020-2021 dengan joleksi 43 poin.
Posisi Warta Poznan lebih baik daripada Lechia Gdansk yang menempati peringkat ketujuh dengan raihan 42 poin.
Adapun Gornik Zabre menempati urutan ke-10 klasemen akhir Ekstrakalsa 2020-2021 setelah membukukan 37 poin dari 30 laga.
Jika rumor ketertarikan Gornik Zabre dan Warta Poznan benar, Egy Maulana Vikri tentu akan mendapat keuntungan.
Sebab, Egy Maulana Vikri tidak perlu lagi beradaptasi dengan kultur, cuaca, ataupun sepak bola Polandia, jika bergabung dengan Gornik Zabre atau Warta Poznan.
Profil Egy Maulana Vikri
Bermain di Eropa bersama Lechia menjadi bagian penting dalam perjalanan karier Egy.
Egy Maulana Vikri lahir di Medan pada 7 Juli 2000 dari pasangan Syarifuddin dan Aspiyah.
Darah sepak bola dalam diri Egy mengalir dari sang ayah, Syarifuddin, yang juga merupakan mantan pemain.
Syarifuddin tercatat pernah bermain di klub lokal Medan, PS Tirtanadi, pada 1987.
PS Tirtanadi pada saat itu berlaga di kompetisi internal PSMS Medan.
Baca juga: Gabung Bodo/Glimnt, Bintang Indonesia Egy Maulana Vikri Bisa Tiru Jens Petter Hauge ke AC Milan
Adapun, posisi Syarifuddin adalah seorang striker.
Egy mengakui bahwa ia belajar bermain sepak bola dari sang ayah.
"Awalnya main bola itu dari orang tua karena orang tua mantan pemain sepak bola, jadi saya ikut. Terus kakak juga bermain sepak bola," ungkap Egy, dikutip dari BolaSport.com.
"Dari kecil sebelum bisa berjalan sudah suka memegang bola. Kadang diomeli orang tua karena main bola dari pagi sampai magrib (sore) tidak berhenti-berhenti," imbuhnya.
Egy menuturkan, ia dulu masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) yang dilatih sang ayah yaitu SSB Tasbi hingga mengikuti kompetisi di Medan.
Baca juga: NEWS VIDEO Egy Maulana Vikri Dikabarkan Menuju Klub Juara Liga Norwegia
"Pertama langsung masuk SSB dilatih bapak juga karena bapak punya klub. Sebelum SSB, saya latihan di rumah, setelah itu masuk SSB di Medan. Di sana saya mengikuti beberapa kompetisi di Medan," tutur Egy.
Setelah belajar bermain sepak bola di SSB Tasbi dari 2005 hingga 2012, Egy Maulana Vikri kemudian masuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan pada 2013.
"Setelah itu di SKO Ragunan. Di SKO Ragunan itu dulu ada Pak Bagja (Subagja Suihan) dan coach Indra (Sjafri) yang pertama kali membawa saya ke Jakarta," ujar Egy.
Di SKO Ragunan, Egy harus menjalani seleksi dan latihan selama beberapa minggu sebelum akhirnya diterima.
Ia masuk SKO Ragunan pada 2013.
Baca juga: Egy Maulana Vikri Dikabarkan Menuju Klub Juara Liga Norwegia, Ini Pengakuan Sang Agen
Pada tahun 2016, Egy mampu membawa Indonesia yang diwakili oleh ASIOP Apacinti juara Gothia Cup, di Swedia.
Bahkan, ia sukses menyabet gelar Pemain Terbaik.
Kemudian pada 2016, Egy sukses membawa Persab Brebes menjadi juara Piala Soeratin.
Pada kompetisi usia muda tersebut, Egy dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan meraih gelar pencetak gol terbanyak.
Pada 2017, Egy Maulana Vikri memperkuat timnas U-19 Indonesia berlaga di Turnamen Toulon.
Pada turnamen itu, Egy menerima penghargaan bergengsi Jouer Revelation Trophee yang juga pernah diraih oleh Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.
Baca juga: NEWS VIDEO Kabar Terbaru Egy Maulana Vikri, Akhirnya Dapat Klub Baru
Pada tahun yang sama, Egy menjadi top scorer Piala AFF U-19 dengan koleksi delapan gol bagi timnas U-19 Indonesia.
Egy Maulana Vikri kemudian mewujudkan mimpinya bermain di Eropa setelah ia direkrut oleh klub teratas Liga Polandia, Lechia Gdansk, pada Maret 2018.
"Saya sangat bangga bisa berada di sini. Ini bagai mimpi bagi saya bisa bermain di Eropa," kata Egy usai resmi menjadi pemain Lechia.
"Semoga saya bisa memberikan yang terbaik bagi tim ini. Semoga saya bisa sukses dengan tim ini," ucap Egy menambahkan.
Egy melakoni debut bersama tim utama Lechia Gdansk pada 22 Desember 2018 ketika ia menjadi pemain pengganti dalam laga kontra Gornik Zabrze.
Bersama Lechia Gdansk, Egy ikut merasakan gelar Piala Polandia dan Piala Super Polandia.
Pada pertandingan Piala Super Polandia 2019 melawan Piast Gliwice, Egy masuk sebagai pemain pengganti pada menit-menit akhir laga.
Biodata Egy Maulana Vikri
- Nama lengkap: Egy Maulana Vikri
- Tempat, tanggal lahir: Medan, 7 Jui 2000
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Tinggi badan: 168 cm
- Posisi: Gelandang serang/Sayap
- Kaki dominan: Kiri
- Karier klub:
* 2005-2012 - SSB Tasbi
* 2013-2018 - SKO Ragunan
* 2018-2021 - Lechia Gdansk
- Karier Timnas:
* 2014-2015 - Indonesia U-16
* 2017-2018 - Indonesia U-19
* 2017 - Indonesia U-23
* 2017-sekarang - Indonesia. (*)