Berita Nasional Terkini
Perlakuan Juliari Batubara di Kemensos Dibongkar di Persidangan, Anak Buah Takut dan Merasa Terhina
Perlakuan Juliari Batubara di Kemensos dibongkar di persidangan, anak buah takut dan merasa terhina
TRIBUNKALTIM.CO - Persidangan korupsi bansos covid-19 terus bergulir.
Kali ini, giliran Adi Wahyono, anak buah Juliari Batubara di Kementrian Sosial ( Kemensos) yang membacakan pledoi di persidangan.
Dalam pledoinya, Adi Wahyono mengaku takut kepada Juliari Batubara.
Adi Wahyono pun mengaku sempat terhina saat dievaluasi oleh politikus PDIP, tersebut.
Sebelumnya, eks Menteri Sosial Juliari Batubara membacakan pledoi dan meminta dibebaskan oleh majelis hakim.
Juliari Batubara mengaku lalai mengawasi anak buahnya sehingga kasus korupsi bansos covid-19 terjadi.
Baca juga: Kenapa Juliari Batubara Tidak Dituntut Hukuman Mati? Mata Najwa Tadi Malam Komisioner KPK Buka Suara
Sehingga, Juliari Batubara meminta dibebaskan oleh majelis hakim.
Dilansir dari Tribun Manado dalam artikel berjudul Juliari Batubara Ditakuti di Kantor, Anak Buah Sempat Sakit Hati, Adi: Saya Merasa Terhina, Adi Wahyono mengaku takut menolak permintaan mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara untuk mengumpulkan fee sebesar Rp 10.000 pada perusahaan penyedia.
Hal itu disampaikan Adi saat menyampaikan nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (30/8/2021).
Adi diketahui merupakan mantan Kabiro dan bansos Covid-19 di Kemensos.
"Ada ketakutan saat menerima perintah dari Menteri sehingga melaporkan adanya perintah ke atasan saya yaitu Sekjen dan Dirjenjamsos dengan harapan agar pejabat eselon 1 dapat melakukan pencegahan," tutur Adi.
Namun ketika Adi melaporkan permintaan Juliari Batubara tersebut, ternyata tidak ada tindakan dari dua atasannya tersebut.
"Mereka cenderung membiarkan dan justru takut pada Menteri. Kalau mereka takut apalagi saya," ungkapnya di depan pada majelis hakim.
Adi menceritakan bahwa dirinya pernah merasa sakit hati oleh Juliari. Sebab Juliari pernah mengevaluasinya dengan penuh kemarahan.
"Saat itu saya sangat marah dan jengkel, merasa terhina," ucap Adi.