Virus Corona di Balikpapan

Santuni Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 di Balikpapan, Gubernur Isran Noor: Bukan Ingin Dipuji

Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor kembali menyerahkan bantuan kepada anak yatim piatu di Balikpapan.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor kembali menyerahkan bantuan kepada anak yatim/piatu di Balikpapan, Jumat (27/8/2021). TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor kembali menyerahkan bantuan kepada anak yatim piatu di Balikpapan.

Bantuan sebesar Rp 2 juta tersebut diberikan kepada anak yatim/piatu yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19.

Berdasar data yang dihimpun, ada 508 anak yatim/piatu yang masuk ke dalam kategori tersebut di Provinsi Kalimantan Timur.

Sementara itu, bantuan hari ini diserahkan secara simbolis kepada 28 anak yatim/piatu di aula kantor pemerintah kota Balikpapan.

"Ini kebijakan pemerintah Provinsi bukan untuk cari popularitas atau ingin pujian dari masyarakat. Berdasarkan pertimbangan kemanusiaan," kata Isran, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Histeris, Pemuda Yatim Piatu di Balikpapan Nyaris Menangis Dapatkan Bingkisan dari Presiden Jokowi

Menurutnya, bantuan ini merupakan bantuan jangka pendek untuk menolong anak yatim/piatu di Provinsi Kalimantan Timur

Pemerintah Provinsi pun mengaku telah menyiapkan bantuan jangka menengah. Bantuan itu berupa biaya pendidikan bagi anak-anak hingga jenjang SMA. 

Sementara untuk bantuan jangka panjang, Pemerintah Provinsi akan membiayai anak tersebut melalui program beasiswa perguruan tinggi.

"Bahkan Rektor Unmul bilang kalau ada anak yang mau kuliah tapi orangtuanya meninggal karena Covid-19 maka akan diprioritaskan masuk tanpa test," ujar Isran Noor.

Sementara itu, Walikota Balikpapan Rahmad Masud menyampaikan terimakasih kepada Gubernur atas santunan yang diberikan.

Baca juga: Beri Santunan Yatim Piatu Korban Covid-19, Gubernur Kaltim Isran Noor: Bukan Cari Popularitas

Ia mengatakan, upaya yang dilakukan oleh Gubernur dan Pemerintah Provinsi Kaltim merupakan ikhtiar dalam penanganan Covid-19.

"Berkat dukungan semua masyarakat, Balikpapan yang paling tinggi kasusnya saat ini sudah mulai melandai," kata Rahmad.

Sebagaimana diketahui, tingginya kasus Covid-19 di Balikpapan menyebabkan puluhan anak menjadi yatim/piatu.

Tercatat, ada 58 anak yatim/piatu di Balikpapan yang usianya di bawah 18 tahun. Jumlah itu yang tercatat di 2020 lalu.

Sementara itu, data tersebut sudah dikirimkan ke kantor Gubernur untuk mendapatkan santunan dari APBD Provinsi Tahun 2021. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved