Berita Malinau Terkini
Distribusi Terkendala Akses, Dinas P3AS Malinau Usulkan Bantuan Beras Diganti Tunai di Perbatasan
Pengiriman Bantuan Sosial Beras terhambat akses dan kondisi cuaca, di pedalaman dan Perbatasan RI-Malaysia wilayah Kecamatan Kabupaten Malinau
TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU– Pengiriman Bantuan Sosial Beras terhambat akses dan kondisi cuaca, di pedalaman dan Perbatasan RI-Malaysia wilayah Kecamatan Kabupaten Malinau.
Bantuan Sosial Beras atau BSB merupakan program Kementerian Sosial RI bekerja sama dengan PT Pos Indonesia sebagai penyaluran bantuan sosial tersebut ke tiap-tiap daerah.
Data Kementerian Sosial RI, jumlah keseluruhan Keluarga Penerima Manfaat atau KPM di seluruh Kabupaten Malinau berjumlah 3.444 KPM.
Dengan rincian sebanyak 1.866 KPM Bantuan Sosial tunai atau BST dan 1.578 KPM PKH atau Program Keluarga Harapan.
Baca juga: Anggarkan Rp 11,97 miliar, PUPR Perkim Malinau Siapkan 4 Alat Berat untuk Perbatasan RI-Malaysia
Masing-masing KPM di Kabupaten Malinau berhak mendapatkan bantuan tersebut termasuk di wlayah pedalaman dan perbatasan Ri-Malaysia.
Sebelumnya diberitakan TribunKaltim.Co, awal Agustus 2021 lalu, distribusi bantuan tersebut terkendala kondisi cuaca dan akses moda transportasi ke wilayah pedalaman dan perbatasan di 7 wilayah kecamatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Sosial atau DP3AS Malinau, Tin Alfarida menerangkan progress penyaluran telah berlanjut ke wilayah tersebut.
Dalam rapat bersama PT Pos Indonesia cabang Tanjung Selor dan Bulog Tarakan, Tin Alfarida mengusulkan agar BSB diganti menjadi BST untuk efektivitas penyaluran bantuan.
“Memang dalam rapat sebelumnya, koordinasi kita di lapangan sebaiknya BSB ini diganti, kalau bisa BST semua. Khususnya di wilayah pedalaman dan perbatasan. Karena cost pengiriman tinggi, belum kendala akses dan cuaca,” ujarnya kepada TribunKaltim.Co, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Tambahan 500 Vial Astra Zeneca Tiba di Malinau, Sasar Warga Pedalaman dan Perbatasan RI-Malaysia
Khususnya di wilayah Kecamatan yang sulit terjangkau seperti Kecamatan Bahau Hulu, Kayan Hulu, Kayan Hilir, kayan Selatan, Pujungan, Sungai Boh dan Sungai Tubu.
Tin Alfarida mengusulkan jika BSB diganti dengan BST, dapat menyelesaikan persoalan keterlambatan karena akses dan kondisi cuaca ekstrem di wilayah kecamatan tersebut.
“Idealnya, jika dalam bentuk tunai, masyarakat bisa belanja berasnya di sana. Ini sudah kita usulkan dalam rapat kemarin. Untuk saat ini, karena sudah distribusi mungkin kita ajukan lagi di penyaluran selanjutnya,” katanya. (*)