Berita Nasional Terkini
Penuhi Semua Kebutuhan KKB Papua, TNI-Polri Tangkap Kepala Distrik dan Keluarganya
Penindakan terus dilakukan TNI dan Polri, terkait dengan aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Amalia Husnul A
Mereka adalah AKP I Putu Edi Wirawan yang terkena rekoset di leher, Iptu Arif Rahman tertembak di helm, Bripka Irwan terkena rekoset di kaki kanan, dan Bharatu Nimrot mengalami rekoset di tangan kanan.
Mereka kemudian mendapat perawatan medis.
Dari kontak senjata yang terjadi pada Senin (23/8/2021), aparat menilai para penembak dari KKB sudah terlatih.
Dari enam pucuk senjata api yang dipegang KKB Yahukimo, dua di antaranya adalah senjata jenis SS2 hasil rampasan anggota TNI pada 18 Mei 2021.
"Kemarin (saat Satgas Nemangkawi) ditembaki itu kan tembakannya ngumpul, cuma karena kami pakai mobil armor jadi tidak tembus. Tembakannya ngumpul artinya senjata terbidik semua dan yang gunakan sangat terlatih," kata Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani, Rabu (25/8/2021).
KKB Yahukimo belum memiliki pemimpin dan hanya terdiri dari beberapa tokoh.
Salah satu tokohnya adalah, Senat Soll, mantan anggota TNI yang melakukan desersi.
Senat Soll adalah sosok yang dianggap aparat keamanan bertanggungjawab atas pembunuhan di Dekai pada 11, 20, dan 26 Agustus 2020.
Salah satu korbannya adalah, Hendry Jovinski yang merupakan Staf KPUD Yahukimo.
"Mereka memiliki tokoh-tokoh saja, tidak ada pimpinan, di situ ada Tenius Gwijangge, Temianus Magayang dan Senat Soll. Dalam 1-2 tahun ini mereka bergabung," kata dia.
Baca juga: KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Langsung Ambil Tindakan Usai 3 Prajurit Ditembak KKB Papua
Kepala Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Sepnat Kambu, memastikan saat ini seluruh pekerjaan jalan dan jembatan yang ada di luar Kota Dekai telah dihentikan.
Hal itu menyusul situasi keamanan di Kota Dekai.
Sejak ada kejadian penyerangan pekerja empat perusahaan di Kampung Bingky, Distrik Seradala, pada 25 Juni 2021, seluruh pekerjaan jalan dan jembatan di luar Kota Dekai telah dihentikan.
Dia sangat menyesalkan kejadian yang menewaskan dua pekerja PT Indo Mulia Baru karena mereka tengah tidak aktif melakukan pekerjaan.
Sepnat juga mengkhawatirkan bila situasi tersebut berkepanjangan, maka pada 2022, Kementerian PUPR tidak akan memasukan daftar pekerjaan yang ada di Kabupaten Yahukimo.
"Situasi ini membuat kami bertanya apakah tahun depan masih bisa uang (pekerjaan) masuk atau tidak, tergantung kondusifnya keamanan di sini," kata dia.
Tidak adanya pengawalan dari aparat keamanan di lokasi pekerjaan jalan dan jembatan, kata Sefnat, karena situasi yang ada di lapangan.
Dia mengatakan, kadang masyarakat setempat merasa tidak nyaman bila ada aparat keamanan di daerah mereka.
"Dengan kondisi yang ada, kadang kalau kami melibatkan aparat itu sama saja menambah masalah, tapi kami selalu berkoordinasi," kata Sefnat. (*)