Berita Balikpapan Terkini
Akses Jalan Warga di Batu Ampar Balikpapan Ditembok Setinggi 2 Meter, Mediasi Terkesan Buntu
Tembok setinggi kurang lebih 2 meter menghadang sebuah jalan umum perumahan warga di kawasan Jalan Soekarno Hatta KM 4 RT 51, Kelurahan Batu Ampar
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
Untuk diketahui, lahan tersebut merupakan milik almarhum Hasan. Dimana Suhartini sendiri sudah sangat dekat dengan Hasan semasa hidupnya, tak ubahnya anak angkat.
Sepeninggal Hasan, secara tidak langsung lahan tersebut jatuh ke tangan ahli waris yang tak bukan ialah anak-anaknya. Salah satunya, Rusdi (44).
Dimana Rusdi lah yang belakangan diketahui mengambil keputusan untuk membangun tembok tersebut.
Kembali ke Suhartini. Semalam, katanya, ia sudah menyambangi surat permohonan mediasi dengan ahli waris yang lain, diketahui bernama Sarah.
Suhartini mengatakan, tidak paham betul apakah sudah kesepakatan terkait nasib lahan itu.
Hanya saja, lanjut Suhartini, ia sudah mendengar selentingan bahwa lahan yang awalnya dimiliki almarhum Hasan akan dibeli oleh seseorang.
Baca juga: Tak Suka Depan Rumahnya Dilalui Orang, Oknum Anggota DPRD Pangkep Bangun Tembok Setinggi 3 Meter
Meski begitu, ia menduga memang ada transaksi jual beli dengan pihak tertentu akibat sertifikat lahan yang digadaikan di bank.
Namun lantaran kredit macet, akhirnya kemudian ahli waris berniat untuk menjual lahan tersebut.
Dimana akses jalan tersebut masih termasuk dalam wilayah yang legal secara hukum milik almarhum Hasan.
Ditemui terpisah, Rusdi mengklaim penembakan tersebut sah saja dilakukan dan tidak melanggar apapun.
Baginya, pembangunan tembok kendati menghalang akses warga, bukan hal masalah.
"Itu kami nembok tanah kami sendiri, batas kami sendiri. Dimana masalahnya?," cetus Rusdi, Senin (6/9/2021).
Ia menegaskan bahwa dalam urusan pembangunan tembok, sudah menjadi haknya. Pasalnya, akses tersebut tercantum dalam sertifikat yang ia kantongi.
Meski demikian, ia mengaku tak serta-merta membangun tembok tersebut. Melainkan ia sudah melakukan sosialisasi terlebih dahulu, jauh-jauh hari.
"Kami ini nutup jalan bulan ke-5 setelah sekian panjang pendekatan yang kami lakukan termasuk melalui aparat desa (Pak RT, Lurah), sudah semua. Bukan ujug-ujug nutup," ujar Rusdi.