Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Dandim 0908/Bontang Letkol Arh Choirul Huda: Tak Cuma Corona Ada Juga Virus Lain

Kota Bontang sempat menjadi zona merah akibat penyebaran kasus Covid-19 varian Delta.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/GUSTI NURRAHMAN
BAHAS PPKM - Dandim 0908/Bontang, Letkol Arh Choirul Huda (2 kanan), Walikota Bontang Basri Rase (kanan), dan Kapolres Bontang, AKBP Hamam Wahyud (2 kiri) bersama jajaran pimpinan Tribun Kaltim berfoto usai Talkshow membahas strategi pelaksanaan PPKM Bontang, Selasa (1/9/2021). 

Memang sulit menyakinkan masyarakat tentang kondisi darurat ini. Namun yang perlu saya informasikan bahwa masih ada satu virus yang harus kita tangani, yakni virus hoax yang telah mengakar di masyarakat.

Banyak informasi yang terputus tentang pemerintahan di masyarakat. Akibat ketidaktahuan membuat kita beranggapan macam-macam. Saya menganologikan, ketika kita bersosialisasi ke tokoh masyarakat, kita jangan seperti orang buta melihat gajah.

Jadi ada orang buta melihat gajah dengan menyentuh hanya dengan satu sisi. Ada yang pegang ekor, yang samping kiri memegang telinga, dan kanan memegang belalai. Jadi saat disuruh menyampaikan, maka akan selalu beda persepsi yang jatuhnya justru adu argumen.

Nah yang inilah yang kita harus edukasi. Penanganan yang kita lakukan harus berimbang. Karena kita tidak melarang, tapi membatasi mobilitas. Karena peluang penyebaran dari intraksi kita.

Banyak juga yang tanyakan soal bantuan. Padahal kami sudah banyak menyalurkan bantuan namun banyak masyarakat yang tidak tahu.

Makanya penting informasi seperti ini harus bisa sampai ketelingan masyarakat.

Bantuan yang kami salurkan BLT, bantuan paket sembako, belum lagi ada dari perusahaan. Ada juga buat warga isoman. Tetapi tidak mungkin kita berikan semua karena kita juga punya kategori. Nah yang biasanya tidak terima ini lah yang mengeluhkan penanganan Covid-19.

Makanya kami gencar sosialisasi terhadap penyaluran bantuan buat yang terdampak PPKM. Kami juga melakukan penegakan prokes secara humanis. Bahkan perwali prokes telah ada. Namun biasanya penegakan hukum menjadi langkah terakhir yang harus kita dilakukan.

Bagaimana strategi menyadarkan kemasyarakat tentang pentingnya vaksin ini?

Jadi begini, untuk meyakinkan tim satgas dan pasukan terhadap vaksin. Saya coba mengutip quotes dari Zun Tzo yang mengatakan, ketahui dirimu, ketahui musuhmu, seribu kali kamu bertempur, maka seribu kali kau akan menang.

Jadi musuh kita ini kan abstrak, meski tak terlihat tapi tetap bisa kita pelajari penyebarannya. Setelah itu kita bekalin persenjataan, senjata yang dimaksud ini adalah vaksin. Makanya semua anggota tim nakes dan pasukan kami dahulukan mendapat vaksin.

Banyak masyarakat sempat takut karena beredarnya banyak hoax soal vaksin. Saya pun sempat mengalami hal itu, karena saya orang pertama disuntik perdana di Bontang.

Kekhawatiran itu wajar karena efek vaksin ini. Namun setelah itu, saya kembali menyadarkan jika vaksin aman karena saya sudah rasakan.

Awalnya memang susah. Kodim 0908 sudah menggelar vaksin 23 kali. Pertama itu per 2 Maret lalu. Alokasi kita masih dikit. Yang kami alami adalah susah menghadirkan orang yang ikut vaksin.

Dari 281 vaksin yang kami sediakan waktu itu, yang ikut hanya 90 orang. Sehingga ini lah yang kami coba mendorong kami mengambil tindakan, jika masyarakat harus disadarkan vaksin.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved