Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Dandim 0908/Bontang Letkol Arh Choirul Huda: Tak Cuma Corona Ada Juga Virus Lain

Kota Bontang sempat menjadi zona merah akibat penyebaran kasus Covid-19 varian Delta.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/GUSTI NURRAHMAN
BAHAS PPKM - Dandim 0908/Bontang, Letkol Arh Choirul Huda (2 kanan), Walikota Bontang Basri Rase (kanan), dan Kapolres Bontang, AKBP Hamam Wahyud (2 kiri) bersama jajaran pimpinan Tribun Kaltim berfoto usai Talkshow membahas strategi pelaksanaan PPKM Bontang, Selasa (1/9/2021). 

Setelah kita sosialisai bahkan kita lakukan door to door. Seiring waktu, akhirnya banyak masyarakat yang ikut vaksin walau motivasinya berbagai macam. Misalnya ikut vaksin karena untuk syarat administrasi pemerintahan atau persyaratan perjalanan luar kota.

Dan mulai saat itulah setiap ada vaksinasi, masyarakat selalu membludak ikut vaksin. Termasuk vaksinasi anak.
Ini terus menerus kita lakukan, sehingga target kita di Desember nanti bisa kita capai 70 hingga 80 persen atau setara 90 ribu orang ter vaksin. Itu juga termasuk target capaian herd imunnity.

Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang Ungkap Pesan Ismunandar, Jangan Terulang Dinda

Pertanyaan tentang Isoter, banyak masyarakat memilih isoman dari pada ke Isoter, nah itu bagaimana pak?

Kalau instruksi pusat memang seharusnya seluruh pasien terpapar harus melakukan isolasi di Isoter yang tersedia. Namun kan untuk menampung semua pasien Covid-19 kan tidak bisa keseluruhan, karena keterbatasan fasilitas.

Sehingga kita punya klasifikasi. Yang bisa melakukan Isoter hanya yang memiliki gejala. Selain itu juga bagi warga yang jadi isoman dalam kondisi rumah yang kita nilai tidak layak.

Namun untuk orang tanpa gejala hanya perlu isolasi mandiri. Namun selama isoman tentunya tetap dalam pantauan dinas kesehatan yang melalui pelayanan kesetahan Puskesmas. Selain itu kita juga punya aplikasi silacak. Silacak ini untuk monitor perkembangan pasien yang jalani isoman.

Ditambah lagi, kita juga menempelkan stiker di rumah pasien yang jalani isoman. Stiker ini menjadi penanda agar lingkungan sekitar rumah juga ikut mengawasi agar tidak berkeliaran. (Ismail Usman)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved