CPNS 2021
INFO CPNS Kaltim: Catat Lokasi dan Jadwal Tes SKD Seleksi CPNS 2021 di Balikpapan
Info CPNS Kaltim: catat lokasi dan jadwal tes SKD seleksi CPNS 2021 di Balikpapan
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi penting soal seleksi CPNS Kaltim 2021.
Catat lokasi dan jadwal tes SKD seleksi CPNS 2021 di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Peserta yang lolos seleksi administrasi CPNS tahun 2021, segera melanjutkan ke tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Jadwal ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Kota Balikpapan, akan dimulai pada 18 Sepetember hingga 25 September 2021.
Pelaksanaan ujian bagi CPNS yang lolos tahap SKD itu akan dilakukan selama tujuh hari. Setiap harinya akan dibagi ke beberapa sesi.
Hal tersebut disampaikan Kapala Bidang Mutasi BKPSDM Kota Balikpapan, Sayektiningsih kepada TribunKaltim.co.
"Saya belum bisa jelaskan rinci, pengumuman mengenai tes SKD masih dalam tahap penandatanganan," ujarnya, Kamis (9/9/2021).
Baca juga: Lokasi Ujian CPNS 2021 Bagi Pelamar Luar Kaltim, Catat Jadwal Tes SKD Terbaru
Baca juga: LATIHAN Soal Tes SKD Lengkap Kunci Jawaban Buat Pelamar Seleksi CPNS 2021 Kaltim Lulusan S1/SMA
Baca juga: JADWAL Tes SKD CPNS 2021 Bagi Pelamar di Luar Kaltim, BKN Sedang Tentukan Lokasi Ujian
Wanita yang kerap disapa Yeti itu menerangkan, pelaksanaan tes SKD akan diikuti oleh 100 orang setiap sesinya.
Jumlah tersebut memang terbatas. Sebab pelaksanaan ujian mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Adapun lokasi pelaksanaan tes SKD bagi CPNS yang lolos di Balikpapan akan dilakukan di Universitas Mulia.
Namun, sampai saat ini pihaknya belum bisa mengumumkan daftar nama, siapa saja, dikenakan tes pada tanggal berapa.
"Karena lagi proses tahap koordinasi. Jadi belum bisa gamblang," tuturnya.
Sementara itu, berdasar informasi yang diterima jumlah orang yang akan ikut dalam SKD 2.304 orang.
Jumlah tersebut terbagi dari berbagai bidang, mulai kedokteran, guru, non guru, P3K dan teknisi.
Baca juga: Bisa Dilakukan dengan Dua Cara, Begini Cara Cek Lokasi Ujian SKD CPNS 2021
"Hampir mayoritas guru dan kesehatan yang diprioritaskan. Kalau untuk teknisi, di OPD enggak terlalu banyak. P3K juga tidak terlalu banyak, hanya sekitar 37 orang," ucapnya. (*)