Aplikasi
WhatsApp Siapkan Fitur Transkrip Voice Note versi iOS, Bagaimana dengan Android?
Fitur voice note memang berguna ketika pengguna ingin mengirim pesan tapi sedang tak memungkinkan untuk mengetiknya secara langsung.
TRIBUNKALTIM.CO - Aplikasi WhatsApp terus melakukan pengembangan fitur untuk memanjakan para penggunanya.
Tak heran jika aplikasi yang satu ini banyak di gunakan oleh pengguna android maupun iOS.
Terbaru, WhatApp kabarnya sedang menyiapkan fitur baru lagi.
Kali ini berupa kemampuan transkrip untuk pesan suara (voice note) di WhatsApp versi iOS.
Menurut keterangan dari Kompas.com, dari situs WABetaInfo, dengan fitur ini, pesan suara bisa diubah menjadi teks sehingga pengguna bisa mengetahui isinya tanpa perlu memutarnya terlebih dahulu.
Baca juga: Cara Gunakan WhatsApp di Laptop atau Komputer, Ada Dua Pilihan WhatsApp Web atau WA Desktop
Baca juga: Tinggal Masukkan Nomor WA Langsung Bisa Sadap WhatsApp Pasangan dan Anak Pakai Aplikasi Gratis
Baca juga: Cara Mudah Menghilangkan Kolom Arsip di Aplikasi WhatsApp Versi Terbaru
Selama ini, fitur voice note memang berguna ketika pengguna ingin mengirim pesan tapi sedang tak memungkinkan untuk mengetiknya secara langsung.
Namun di sisi lain, si penerima voice note juga bisa saja sedang dalam kondisi tidak bisa mendengarkan pesan suara tersebut.
Misalnya, karena tidak membawa headphone atau sedang berada di lingkungan yang berisik.
Nah, ketika si penerima tak memungkinkan untuk mendengarkan voice note yang diterimanya, di sinilah fitur transkripsi voice note berperan.
Seperti software transkrip otomatis Otter.ai dan Google Recorder, fitur yang disiapkan WhatsApp ini akan mengubah isi voice note ke dalam teks.
Fitur transkrips voice note ini nantinya bersifat opsional.
Artinya pengguna bisa memilih untuk mengaktifkannya atau tidak.
Baca juga: Cara Sadap WhatsApp dengan Spyic, Terjamin Aman dan Mudah Digunakan tanpa Rooting dan Jailbreak
Dalam sebuah gambar tangkapan layar yang dibagikan WABetaInfo, bila memilih untuk mengaktifkannya, pengguna harus memberikan izin WhatsApp untuk mengakses fitur Speech Recognition.
Izin tersebut akan muncul sebagai jendela pop-up.
Di situ tertera informasi bahwa data suara yang diterima dari WhatsApp ini akan dikirimkan ke Apple, untuk ditindaklanjuti (ditranskrip).
Selain itu, tertulis pula bahwa data yang dikirimkan dari fitur transkrip voice note WhatsApp ini juga akan membantu Apple untuk meningkatkan teknologi pengenalan suaranya (speech recognition).
Pengguna akan diberikan opsi "OK" untuk melanjutkan transkrip pesan suara, atau "Don't Allow" bila tak ingin mengaktifkannya. Bila pengguna memilih "OK", maka pengguna akan diarahkan ke jendela "transkrip".
Di situ, pengguna bisa melihat hasil transkrip dari voice note miliknya berdasarkan stempel waktu.
Stempel waktu itu juga berguna bila pengguna ingin lompat ke isi pesan suara tertentu saja pada voice note, sehingga tak perlu mendengarkan voice note dari awal.
Saat pesan ditranskrip untuk pertama kali, teksnya akan disimpan secara lokal di database WhatsApp, sehingga tidak perlu ditranskrip lagi jika pengguna ingin melihatnya lagi di kemudian waktu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari WABetaInfo, Kamis (16/9/2021).
Seperti tertera di jendela pop-up, pesan suara yang akan ditranskrip ini tidak akan dikirim ke server Facebook atau WhatsApp, melainkan ke server Apple.

Baca juga: Cara Buat Sound of Text Pakai Suara Google untuk WhatsApp, Dapat Digunakan di iOS dan Android
Meski dikirim ke server Apple, pesan suara ini tidak akan ditautkan langsung ke identitas pengguna.
WhatsApp juga mengklaim, fitur transkripsi voice note ini dilindungi oleh sistem keamanan enkripsi ujung-ke-ujung (E2EE).
Maka secara teori, voice note tak bisa diintip oleh pihak selain si penerima dan pengirim pesan.
Belum diketahui kapan fitur ini akan tersedia untuk pengguna WhatsApp iOS.
Belum ketahui pula, apakah fitur transkripsi voice note ini juga akan hadir di WhatsApp Android atau tidak.
Fitur Backup Percakapan Anti-intip WhatsApp
WhatsApp akhirnya mengumumkan kehadiran lapisan keamanan enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption/E2EE).
Hal itu untuk percakapan yang dicadangkan (backup) di penyimpanan awan (cloud).
Dengan lapisan keamanan ini, backup chat WhatsApp yang tersimpan di layanan cloud seperti Google Drive dan iCloud, hanya bisa diakses dan dilihat oleh si pengirim dan penerima pesan saja.
Artinya, secara teori, pihak ketiga mana pun, termasuk WhatsApp, penyedia layanan Cloud, bahkan peretas tidak bisa mengintip isi pesan WhatsApp yang tersimpan di Cloud.
Dilansir dari Kompas.com, kabar kehadiran lapisan keamanan ini juga sudah disampaikan langsung oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg melalui sebuah posting di Facebook.
"Kami menambahkan lapisan privasi dan keamanan lain ke WhatsApp: opsi enkripsi ujung ke ujung untuk backup chat yang dipilih pengguna untuk disimpan di Google Drive atau iCloud," tulis Zuckerberg.
Baca juga: Kapan Fitur Backup Percakapan Anti-intip WhatsApp Meluncur? CEO Facebook Beri Bocoran
"Dengan ini, WhatsApp menjadi layanan perpesanan global pertama yang menawarkan perpesanan dan pencadangan chat terenkripsi ujung ke ujung," lanjut dia.
Fitur opsional Sebenarnya, sistem keamanan enkripsi dari ujung ke ujung ini bukanlah barang baru di WhatsApp.
Namun dulu, sistem keamanan ini hanya tersedia secara default untuk melindungi isi chat yang ada di dalam platform WhatsApp.
Saat dicadangkan ke cloud, chat tidak lagi dilindungi enkripsi dari ujung ke ujung dari WhatsApp.
Melainkan chat akan diamankan oleh masing-masing penyedia layanan cloud yang dipilih pengguna ketika melakukan backup chat WhatsApp.
Namun sekarang, pengguna bisa memilih mengamankan percakapan yang disimpan di Cloud dengan sistem keamanan end-to-end encryption yang sama.
Bedanya, E2EE untuk backup chat akan menjadi fitur opsional, tidak diterapkan secara default oleh WhatsApp.
Artinya, pengguna bisa memilih untuk mengaktifkan fitur ini atau tidak.
Baca juga: CARA MUDAH Sadap WhatsApp Pasangan dan Anak Pakai Ponsel Sendiri, Hanya Perlu Siapkan Google Maps
Ketika memilih untuk mengaktifkan fitur E2EE untuk backup chat, pengguna harus menyimpan kunci enkripsi 64 digit secara manual, atau dengan menggunakan password yang terdiri dari kombinasi huruf kecil dan angka.
Kunci enkripsi ini menjadi elemen penting yang harus dijaga oleh pengguna, karena akan digunakan untuk membuka kunci, dan mengakses backup chat pengguna di cloud, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari AndroidHeadlines, Selasa (14/9/2021).
Makanya, pengguna perlu hati-hati. Jika pengguna lupa dengan password yang telah dipasang untuk akses dan dekripsi backup chat, WhatsApp tidak bisa membantu mengingatnya.
Setelah diuji coba ke pengguna beta, WhatsApp mengumumkan lapisan keamanan end-to-end encryption pada backup chat WhatsApp akan segera hadir untuk pengguna iOS dan Android dalam waktu dekat. Kita tunggu saja. (*)