Berita Nasional Terkini

Dijodoh-jodohkan Sama Anies Baswedan di Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Romantis, CLBK Balikan Sama Dia

Dijodoh-jodohkan sama Anies Baswedan di Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Romantis, CLBK balikan sama dia

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/NURSITA SARI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (15/11/2017). Kini, Sandiaga Uno kembali dijodohkan dengan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf) Sandiaga Uno menjawab isu seputar dirinya kembali bersanding dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Diketahui, nama Sandiaga Uno kerap masuk bursa survei calon di Pilpres 2024.

Pada 2017 lalu, Sandiaga Uno mendampingi Anies Baswedan memenangkan Pilgub DKI Jakarta.

Namun, dalam perjalanan, Sandiaga Uno memutuskan mundur dari kursi Wagub DKI lantaran maju di Pilpres 2019.

Kala itu, Sandiaga Uno mendampingi Prabowo Subianto melawan pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Kini, Sandiaga Uno yang menjabat sebagai Menparekraf kembali dijodoh-jodohkan dengan Gubernur DKI Jakarta, tersebut.

Lantas, bagaimana respon Sandiaga Uno terhadap isu tersebut?

Baca juga: Seru, Bahas Pilpres 2024 & Jokowi 3 Periode, Qodari Beber Potensi Pertumpahan Darah, Adi Ingatkan 98

Baca juga: INI SOSOK yang Jadi Presiden RI ke-8 Andai Pilpres 2024 Digelar Saat ini, Cek Hasil Survei Terbaru

Baca juga: SMRC Analisa Motif Ketua Golkar Airlangga Hartarto Dekati Keluarga Jokowi, Minta Restu Pilpres 2024?

Dilansir dari Kompas.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi isu duet Anies Baswedan dan dirinya di Pilpres 2024.

Sandi, sapaan Sandiaga Uno, mengatakan saat ini ia ingin fokus di pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Saya tak terlintas sama sekali, saya mau fokus di pariwisata dan ekonomi kreatif krena peliknya masalah yang kita hadapi di tengah pandemi dan tantangan ekonomi," katanya di Banyuwangi, Sabtu (18/9/2021) malam.

Sandiaga Uno juga mengaku, saat ini masih pontang-panting mengurus kepariwisataan di Indonesia.

Selain itu, Sandi mengaku selalu diingatkan oleh rekan-rekannya Kemenparekraf agar fokus di kementerian.

"Kita betul-betul ingin berjuang buat 34 juta lapangan kerja. Saya ingin fokus di situ," kata dia.

Ia mengakui cerita-cerita soal duet Anis-Sandi saat ini populer dan menarik.

"Saya yakin memang cerita-cerita romantis itu menjadi sangat populer, CLBK, balikan sama dia (Anies)," kata dia.

Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Banyuwangi, Sabtu (18/9/2021).

Didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani, ia mengunjungi berbagai tempat wisata di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.

Kunjungannya juga dalam rangka penilaian langsung terhadap desa yang terpilih sebagai 50 finalis ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Salah satu tempat wisata yang dikunjungi yakni Sendang Seruni, pemandian dengan sumber mata air alami dan konservasi bambu yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.

Baca juga: HASIL SURVEI Pilpres 2024 Terbaru, Politikus PDIP Langkahi Prabowo dan Anies, Bukan Puan Maharani

Survei Charta Politika Terbaru

Dilansir Tribunnews.com dalam artikel berjudul Survei Charta Politika Soal Capres: Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo dan Anies Baswedan, Lembaga Survei Nasional Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait dengan tingkat elektabilitas tokoh dan pejabat politik di Indonesia.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, berdasarkan temuan pihaknya terdapat 10 nama tokoh tersohor di masyarakat.

Adapun 10 nama tersebut kata Yunarto yakni, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ma'ruf Amin, Ust Abdul Somad, Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama, Ridwan Kamil, serta Ganjar Pranowo.

"Dari keseluruhannya, Prabowo menempati urutan pertama pejabat yang paling dikenal dengan 90,2 persen responden mengenalnya, lalu Anies Baswedan 87,8 persen, dan Sandiaga Uno 82,7 persen, itu ketiga teratas yang paling dikenal," kata Yunarto saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Kamis (12/8/2021).

Dari keseluruhan nama tersebut, pihaknya kembali melakukan survei kepada para respondennya.

Kali ini terkait dengan kemungkinan terpilih sebagai Presiden.

Kata Yunarto, dari kesepuluh nama tersebut, Ganjar Pranowo menempati urutan teratas melampaui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Adapun angka persentase yang didapat Gubernur Jawa Tengah itu mencapai 20,6 persen, unggul sekitar 3 persen dari Anies dan Prabowo Subianto.

"Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo (20.6%) mendapat elektabilitas tertinggi, diikuti berikutnya oleh Anies Baswedan (17.8%) dan Prabowo Subianto (17.5%)," ucapnya.

Jika ditelusuri berdasarkan wilayah atau domisili dari responden yang memilih Ganjar Pranowo, dominan mereka merupakan masyarakat Jawa Tengah dan di DIY dengan persentase 69,5 persen.

Selanjutnya, untuk Anies Baswedan unggul di wilayah DKI Jakarta dan Banten sebesar 35 persen sementara Prabowo Subianto unggul di wilayah Jawa Barat dengan persentase 27,6 persen.

Baca juga: Sindiran Telak Politikus PDIP ke Anies Baswedan di Paripurna HUT 494 Jakarta, Singgung Pilpres 2024

Baca juga: Prabowo Subianto Unggah Foto Lawas Jokowi, Kode Bos Gerindra Maju Pilpres 2024 dengan Joko Widodo?

Sebagai informasi, survei Charta Politika Indonesia ini dilakukan pada 12 hingga 20 Juli 2021 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 Provinsi.

Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pada survei ini juga menyajikan tren dari data hasil survei yang diperoleh pada survei lapangan periode sebelumnya yakni tanggal 20-27 Februari 2020, serta data hasil survei menggunakan telepon yang dilakukan pada periode 1-8 Mei 2020, 6-13 Juni 2020, 6-12 Juli 2020, 26-29 Januari 2021, 24-28 Februari 2021, dan 20-24 Maret 2021.

Itu dipaparkan guna melihat dinamika perubahan persepsi publik selama masa pandemi Covid-19. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved