Cover Story

Suka Bepergian ke Luar Kota Naik Pesawat, Denanda Ayunani Idamkan Kereta Api Segera Hadir di Kaltim

Suka Bepergian ke Luar Kota Naik Pesawat, Denanda Ayunani Idamkan Kereta Api Segera Hadir di Kaltim

Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Suka Bepergian ke Luar Kota Naik Pesawat, Denanda Ayunani Idamkan Kereta Api Segera Hadir di Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Suka bepergian ke luar kota naik Pesawat, Denanda Ayunani idamkan kereta api segera hadir di Kaltim.

Setiap orang pasti memiliki moda transportasi andalan saat bepergian dari dan ke luar kota.

Begitupun dengan Denanda Ayunani yang mengaku sangat menyukai transportasi udara saat harus melakukan perjalanan luar daerah.

Kendati demikian, wanita yang juga merupakan staf di Dinas Perhubungan Kalimantan Timur ini mengaku pernah mengalami pengalaman pahit saat penerbangannya harus mengalami delay atau penundaan keberangkatan.

Tidak tanggung-tanggung Ia harus menunggu selama 3 jam lamanya tanpa mendapat apapun dari pihak bandara.

"Bete pake banget. Karena kita enggak dapat apa-apa juga. Beruntung kita punya uang untuk beli makan minum dan lain-lain," curhat Denanda Ayunani.

"Tapi yang kasihan itu masyarakat yang memang harus mengejar waktu dengan ongkos yang secukupnya aja," lanjutnya.

Namun pengalaman buruk tersebut diakuinya dialami beberapa tahun lalu dan Ia tidak ingin merasakannya kembali.

Meski maskapai penerbangan dan transportasi lain di Kalimantan Timur sudah memadai, namun Denanda Ayunani sangat memimpikan adanya Kereta Api di Pulau Borneo ini.

Karena meski sudah memiliki Jalan Tol, namun dirasanya akan lebih menyenangkan lagi bila ada transportasi Kereta Api.

"Lebih ke efisien waktu yah kalau ada Kereta Api. Semoga segera ada di Kalimantan yah," harap Denanda Ayunani.

Selain itu, Ia juga mengaku pada masa pandemi ini dirinya lebih suka menyetir sendiri ketika hendak melakukan perjalanan keluar kota.

Sebab bila menaiki travel atau angkutan umum, ucapnya pada masa pandemi ini orang tidak akan tahu siapa yang baru saja diangkut kendaraan tersebut.

"Juga mending berkendara sendiri karena Aku enggak terlalu suka sopir yang ngebut kejar setoran," ucapnya sembari tertawa.

Tidak hanya itu, meski berkecukupan, namun wanita yang akrab disapa Dena ini juga mengaku dulunya sangat suka menaiki angkutan kota (angkot).

Sebab, selain ada kebersamaan dengan rekan-rekannya, dirinya pun puas mendengarkan celoteh para ibu rumah tangga di atas angkot.

"Dulu harga angkot Rp 3.500 yah. Anginnya sepoi-sepoi. Pokoknya seru aja," kenang Denanda Ayunani.

Kendati demikian, Denanda Ayunani menyadari kehadiran para sopir angkot mulai terlupakan dengan hadirnya kendaraan berbasis online.

Namun wanita 26 tahun ini berharap agar para pengusaha angkot bisa berinovasi mengikuti tren yang ada agar tidak tertinggal dengan kendaraan modern.

"Ciptakan kenyamanan bagi pelanggan. Misal angkot atau mobil angkutan bisa dimodifikasi agar lebih bagus, bersih. Karena naik angkot itu seru, tapi panas," ucap Denanda Ayunani.

Jadi di Hari Perhubungan Nasional yang jatuh pada 17 September 2021 ini, Denanda Ayunani berharap agar seluruh sopir angkot, ojek pangkalan dan semua masyarakat yang bekerja dalam bidang transportasi untuk tetap semangat.

Karena baginya rezeki harus dicari dan bukan untuk diirikan atau saling menjatuhkan.

"Kita juga sedih yah banyak sopir angkot terimbas aplikasi online. Tapi hidup ini adalah persaingan. Allah memberi rezeki kepada siapa saja," pungkasnya. 

Biofile Model

Nama : Denanda Ayunani
Tempat Tanggal Lahir/TTL: Samarinda, 13 Agustus 1994
Hobi : Nonton Film
Makanan : seafood, daging, dll (gak ada pantangan)
Prinsip: positif thinking saja,
Ditanya, ya jawab
Disapa, ya senyum
Pekerjaan: Dinas Perhubungan Kaltim
Fotografer: Nevrianto Hardi Prasetyo
Lokasi Pemotretan: Kantor Dishub Kaltim Jalan Kesuma Bangsa Samarinda (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved