Amalan dan Doa
Bacaan Niat Sholat Dzuhur Berjamaah Sebagai Imam, Makmum dan Sendirian di Rumah
Bacaan niat sholat dzuhur berjamaah sebagai Imam, makmum dan sendirian di rumah.
TRIBUNKALTIM.CO - Bacaan niat sholat dzuhur berjamaah sebagai Imam, makmum dan sendirian di rumah.
Hukum melaksanakan Shalat Dzuhur adalah wajib karena Shalar Dzuhur termasuk Shalar Fardhu.
Adapun jumlah rakaat Shalat Dzuhur adalah empat rakaat yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Umat Islam dianjurkan melaksanakan Shalat Fardhu secara berjamaah di masjid, termasuk Shalat Dzuhur.
Berikut bacaan Niat Shalat Dzuhur:
Baca juga: INGAT ini 3 Waktu Tidur yang Dibenci Allah SWT, Salah Satunya Setelah Sholat Ashar Menuju Magrib
Baca juga: Bacaan Doa Agar Dimudahkan Allah SWT Mendapatkan Rezeki yang Halal, Bahasa Arab Latin dan Artinya
Baca juga: Bacaan Doa Sehari-hari yang Bisa Anda Hafalkan, Ini Doa Saat Berpergian Bahasa Arab, Latin & Artinya
Niat Sholat Dzuhur sendiri:
اُصَلّى فَرْضَ الظُّهْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII FARDHODL DHUHRI ARBA'A RAKA'AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA.
Artinya : Aku berniat shalat fardu Dhuhur empat raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala.
Niat Sholat Zuhur Berjamaah Sebagai Makmum
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli fardhodl dhuhri arba’a raka’aatim mustaqbilal qiblati adaa-an ma’muuman lillaahi ta’aala
Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Dzuhur empat raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala”
Niat Sholat Zuhur Berjamaah Sebagai Imam
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli fardhodl dhuhri arba’a raka’aatim mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta’aala
Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Dzuhur empat raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala”
Mengapa Bacaan Shalat Dzuhur Tidak Nyaring?
Sholat Dzhuhur (dan Ashar) adalah Salat Fardhu yang bacaannya tidak bersuara atau sirr.
Bacaan yang disirkan baik saat Sholat secara berjamaah maupun saat Shalat sendiri.
Muncul pertanyaan, apa alasan dibalik tidak dikeraskannya bacaan di dua Sholat tersebut?
Menjawab hal itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan, Allah SWT tak ada menyebut alasan di Al Quran kenapa saat Solat Zuhur dan Asha bacaannya disirkan.
Nabi Muhammad SAW juga tak ada menyebut. Sahabat tak ada menyebut.
''Malamnya Isra' Mi'raj, paginya Jibril turun. Solat Jibril, Nabi SAW Solat. Sholat Jibril, Nabi Sholat. Lima kali. Hadits Muwatta' Malik,'' kata Ustadz Abdul Somad.
''Waktu Dzuhur, JIbril diam. Nabi SAW ikut diam. Setelah Sholat Nabi SAW tidak bertanya,'' kata UAS.
Begitu juga setelah Nabi SAW Sholat, sahabat tidak bertanya. Pun demikian setelah sahabat Sholat, tabi'it tabiin juga tidak bertanya.
Ustadz Abdul Somad menegaskan, dalam hal ini disebut Tauqifi. Diambil dari kata waqafa yang artinya stop.
''Akal stop. Ulama mengunci masalah ini, kata dia Tauqifi. Bukan domain akal. Jibril tak menjelaskan, Nabi tak bertanya,'' jelas UAS.
Namun demikian, ada sebagian orang yang mencoba menjawab.
''Tapi hal itu berdasarkan ijtihad, bukan dari hadits atau Al Quran,'' jelas UAS.
Satu di antara ulama menyebut. Kata dia, malam itu sunyi. Lawan dari sunyi adalah bersuara.
Maka sunyi itu dipecah dengan suara.
Sedangkan siang itu hiruk pikuk. Maka lawannya itu sunyi.
Ustadz Abdul Somad menegaskan jawaban itu bukan dari Nabi SAW.
Itu murni tauqifi dari Allah SWT. Tapi kalau jaawaban satu di antara ulama, begitulah bunyinya.
Lalu apa yang dibaca makmum saat Solat Zuhur dan Ashar?
Ustadz Abdul Somad mengatakan, saat Solat Zuhur dan Ashar, makmum dianjurkan membaca surah yang mudah baginya.
Pertanyaan lain yang berkaitan dengan Solat Zuhur adalah mengenai membaca surah di rakaat ketiga dan keempat.
Menurut Ustadz Abdullah Zaen, secara umum membaca surah setelah Al Fatihah dalam Shalat adalah sunnah.
Adapun pada rakaat ketiga dan keempat ulama berbeda pendapat mengenai hal ini.
Menurut Imam Nawawi, perbedaan pendapat itu terletak pada apakah membaca surah di rakaat ketiga dan keempat apakah disunnahkan atau tidak.
Jika berdasarkan pendapat Imam Malik, membaca surah setelah Al Fatihah di rakaat ketiga dan keempat Solat hukumnya makruh.
''Jadi setelah rakaat ketiga dan empat, setelah membaca Al Fatihah tidak perlu membaca surah," jelas Ustadz Abdullah Zaen.
Adapun menurut Imam Syafii di pendapatnya yang terbaru mengatakan, hukum membaca surah di rakaat ketiga dan keempat adalah mustahab.
Mustahab artinya disunnahkan dan pernah dilakukan Rasulullah SAW sesekali.
Sementara di pendapatnya yang lama, Imam Syafii mengatakan hal sama dengan Imam Malik.
Menurut Imam Nawawi, pendapat Imam Syafii yang lama cenderung benar.
Sehingga, membaca surah setelah Al Fatihah di rakaat ketiga dan keempat itu hukumnya diperselisihkan ulama.
Ternyata kalau kita telusuri, ternyata pendapat perbedaan itu sudah sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Satu di antaranya Abu Bakar ra dalam sebuah atsar dinyatakan membaca surah di rakaat ketiga dan keempat.
Kesimpulannya, Ustadz Zaen mengatakan, kalau mau membaca silakan.
''Akan tetapi tidak dirutinkan. Karena pernah diriwayatkan, Rasulullah SAW pernah membaca dan tidak membaca,'' katanya.
Tata Cara Shalat Dzuhur
Shalat Dzuhur adalah Salat wajib yang dilaksanakan empat rakaat.
Cara melaksanakan Shalat Dzuhur tak berbeda dengan cara Shalat Ashar dan Isya.
Perbedaan hanya terletak pada niat.
Berikut ini tata cara Shalat Dzuhur:
1. Berniat
2. Takbiratul ihram
Membaca Allahu Akbar seraya berniat Sholat Dzuhur.
3. Membaca doa Iftitah
Satu di antara doa iftitah yang bisa dibaca adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Allahumma ba’id baini wabaina khothoyaya kama ba’adta bainal masyriqi walmaghrib. Allahumma naqqini minal khotoya kama yunaqqos tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsil khothoyaya bilma’i was tsalji walbarodi
Artinya:
Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana engkaujauh kan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim, dengan beberapa perbedaan kecil antara lafaz dari Bukhari dan Muslim).
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat Alquran
6. Rukuk
Gerakan rukuk adalah mengangkat kedua tangan dan membaca "allahu akbar".
Kemudian badan dibungkukkan dan kedua tangan memegang lutut.
Usahakan antara punggung dan kepala sama rata.
Setelah itu membaca: "سبحان ربي العظيم وبحمده" sebanyak 3 kali.
"Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih"
Artinya: "Maha suci tuhan yang maha agung serta memujilah aku kepadanya."
7. I'tidal
سمع الله لمن حمده
Sami'allaahu liman hamidah
Artinya: "Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya."
Setelah berdiri tegak, lalu membaca :
ربنا لك اللحمد ملء السموات وملء الأرض وملء ما شئت من شيء بعد
Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi'ta min syain ba'du.
Artinya: "Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu."
8. Sujud
سبحان ربي الأعلى وبحمده . Sebanyak 3 kali.
Sub haana robbiyal a'la wabihamdih
Artinya: "Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya."
9. Duduk di antara dua sujud
رب اغفررلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.
Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."
10. Sujud kedua
Berdiri lalu mengerjakan rakaat kedua
11. Membaca surat Al-Fatihah
12. Membaca surat Alquran
13. Rukuk
14. I'tidal
15. Sujud
16. Duduk di antara dua sujud
17. Sujud kedua
18. Tasyahud akhir
19. Salam
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Niat Shalat Dzuhur dan Artinya Lengkap dengan Tata Cara dan Bacaan Sholat Dzuhur,