News Video
NEWS VIDEO Ratu Elizabeth II Terjebak dalam Skandal Pandora Papers
Ratu Elizabeth II disebut dalam liputan Pandora Papers atas kesepakatan properti senilai 91 juta dollar AS (Rp 1,29 triliun)
Dengan pemisahan fungsi ini, artinya dampak dari Pandora Papers akan jatuh pada pemerintah Inggris sama seperti pada Ratu Elizabeth II sendiri, yang menerima manfaat dari kesepakatan itu secara tidak langsung.
Pandora Papers
Keterlibatan The Crown Estate diungkap dalam kebocoran 12 juta dokumen dari 14 perusahaan jasa keuangan yang beroperasi di seluruh dunia.
The Guardian dan BBC termasuk di antara 150 outlet berita yang telah diberi akses, sebagai bagian dari kemitraan lebih dari 600 jurnalis yang bekerja sama untuk memeriksa file selama dua tahun.
Wartawan mengidentifikasi bahwa The Crown Estate membeli sebuah properti, 56-60 Conduit Street, di London, dengan harga 91 juta dolar AS (1,29 triliun) pada Agustus 2018, dan menghasilkan keuntungan 42 juta dollar AS (Rp 597 miliar) dari penjual.
Bangunan itu dimiliki secara sah oleh perusahaan lepas pantai, Hiniz Trade and Investment Ltd.
Namun, Pandora Papers mengungkapkan pemilik manfaat dari kesepakatan itu adalah putra Presiden Aliyev, Heydar, yang berusia 11 tahun saat diakuisisi pada 2009, menurut The Guardian.
Baca juga: NEWS VIDEO Pangeran Philip Meninggal Dunia, Sosok Suami Ratu Elizabeth II
Itu kemudian diteruskan ke putri Presiden, Arzu Aliyeva, sebelum pindah ke kakeknya Arif Pashayev yang ditempatkan dalam perwalian pada 2015, The Guardian melaporkan.
"Penjualan selanjutnya dari setiap properti yang awalnya dibeli dengan dana yang berpotensi kotor melengkapi siklus pencucian uang, dengan memberikan jejak dokumen baru yang secara efektif melegitimasi hasil,” kata Dylan Kennedy, mantan petugas penegak hukum Inggris, melansir Newsweek pada Senin (5/10/2021).
"Dalam hal ini, jika sumber dana terbukti dipertanyakan, penjualan properti ke The Crown Estate adalah puncak legitimasi."
Seorang juru bicara The Crown Estate mengatakan: "Sebelum pembelian kami atas 56-60 Conduit Street, kami melakukan pemeriksaan termasuk yang disyaratkan oleh undang-undang Inggris. Pada saat itu kami tidak menetapkan alasan mengapa transaksi tidak boleh dilanjutkan.
Mengingat potensi kekhawatiran yang diangkat, kami sedang menyelidiki masalah ini." (*)