Berita Olahraga Terkini
Penjelasan Menpora Soal Sanksi Badan Antidoping Dunia, Indonesia Masih Ada Waktu Klarifikasi ke WADA
Penjelasan Menpora, Zainuddin Amali terkait sanksi Badan Antidoping Dunia. Menurut Menpora, Indonesia masih punya waktu klarifikasi ke WADA.
"Ternyata ini lebih kepada pengiriman sampel. Jadi non-comply (tidak patuh) karena pengiriman sampel kami.
Pada 2020 kami merencanakan akan memberikan sampel."
"Namun, tidak menyangka pada bulan Maret 2020 ada pandemi dan itu sampai sekarang sehingga tidak ada kegitan olahraga yang bisa kita jadikan sampel untuk antidoping.
Ini yang menyebabkan tidak terpenuhi sampel tersebut."
"Kenapa tidak terpenuhi? Sampel tidak boleh berubah sesuai rencana, sedangkan atlet yang ingin diambil sampelnya pergi ke luar negeri untuk kejuaraan sehingga itu menyulitkan.
"Di dalam negeri pun tidak ada pertandingan."
"Ada yang namanya TDP (Test Doping Plan), ini yang belum terpenuhi.
Untuk 2021 sebenarnya kami tidak khawatir karena masih ada PON ( Pekan Olahraga Nasional ).
Dalam surat yang kami kirimkan ke WADA, sudah dijelaskan bahwa PON masih berlangsung."
"Artinya dari PON kami bisa banyak mendapatkan sampel. Apa yang sudah direncanakan itu insya Allah terpenuhi," tutur Zainudin Amali.
Zainudin Amali pun optimistis Indonesia tidak akan benar-benar mendapatkan sanksi dari WADA.
Dia meyakini sampel yang dihasilkan dari PON XX Papua 2021 bisa memenuhi standar WADA dan menghindarkan Indonesia dari hukuman yang merugikan.
"Dengan kami mengirimkan surat ke WADA, itu sebagai tanda kami merespons yang disampaikan WADA.
Benar yang dikatakan mantan pengurus LADI, ini bukan soal yang begitu serius, melainkan tentang urusan manajemen saja," ujar Zainudin Amali.
Baca juga: Jelang Asian Games 2018, Olahraga Indonesia Darurat Doping