Liga 1
Berita Persib, Bos Bhayangkara FC Klarifikasi Insiden dengan Robert Alberts, Tegaskan Bukan Meludah
Berita Persib Bandung, Bos Bhayangkara FC klarifikasi insiden dengan Robert Rene Alberts, tegaskan bukan meludah
TRIBUNKALTIM.CO - Kericuhan usai laga Persib Bandung vs Bhayangkara FC masih menjadi perbincangan.
Terbaru, COO Bhayangkara FC Sudarmadji meluruskan insiden yang terjadi antara dirinya dengan Robert Rene Alberts.
Sebelumnya, Sudarmadji dikabarkan melakukan perbuatan tak terpuji terhadap pelatih Persib Bandung tersebut, yakni meludah.
Diketahui, dalam pertandingan tersebut tim kebanggaan Bobotoh sukses memberi kekalahan pertama kepada tim asuhan Paul Munster.
Persib Bandung berhasil memetik kemenangan dengan skor 2-0.
Baca juga: Lengkap, Hasil Terbaru, Klasemen dan Top Skor BRI Liga 1 2021, Cuma Persib yang Tak Pernah Kalah
Baca juga: Jadwal Big Match Liga 1 2021 Hari Ini, Prediksi Arema vs Persija, Misi Gusur Persib, Live Indosiar
Baca juga: Berita Persib, Dibalik Kericuhan Usai Laga Tim Bobotoh vs Bhayangkara FC, Robert Diperlakukan Kasar?
Hasil ini membuat Persib Bandung merangsek ke posisi 3 klasemen BRI Liga 1 2021.
Sementara Bhayangkara FC tetap kokoh di puncak klasemen.
Dilansir dari Wartakota.com dalam artikel berjudul COO Bhayangkara FC Bantah Ludahi Pelatih Persib, Begini Kronologisnya, hasil pertandingan BRI Liga 1, Persib Bandung mengalahkan Bhayangkara FC selaku pemuncak klasemen sementara dengan skor 2-0, di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Sabtu (16/10/2021) .
Namun usai pertandingan beredar video, Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji mendekatkan wajah ke Robert Albert pelatih Persib Bandung dengan menyerupai gesture meludah.
Terkait hal ini Sumardji memastikan bahwa narasi di video yang menyatakan dirinya meludahi Robert Albert adalah sangat keliru.
"Tidak ada insiden meludahi Robert. Kalau memang ada pasti pelatih Persib sudah meminta klarifikasi.
Saya tidak mungkin melakukan hal sekonyol itu," kata Sumardji melalui pesan tertulis, Senin (18/10/2021).
Sumardji menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Jadi karena Robert posturnya lebih tinggi, saya mendekat ke wajahnya untuk mengklarifikasi, apa yang dia ucapkan sebelumnya.
Namun yang keluar justru narasinya berbeda (seperti meludah)," tuturnya.
Sumardji memaparkan, klarifikasi yang ia minta adalah dugaan ucapan rasis yang dikeluarkan pelatih Persib terhadap timnya.
Pelatih Persib itu disebutnya menyinggung institusi kepolisian dalam pengaturan pertandingan sepak bola.
Baca juga: Berita Persib, Bobotoh Jangan Khawatir Jelang Lawan Bhayangkara FC, Kuipers Janji Jegal King Eze
"Dia berulang kali rasis dan menuduh polisi mengatur pertandingan, makanya itu yang saya pertanyakan maksudnya apa.
Seharusnya RA (Robert Albert) dan official jangan membawa nama institusi," tegasnya.
Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster menyatakan hal senada. Dalam konfrensi pers, Paul menyebut Persib Bandung menuduh pihaknya melakukan match fixing.
"Banyak sekali terdengar provokasi-provokasi yang menuduh kami bermain dengan wasit. Tuduhan-tuduhan tanpa dasar itu memalukan sekali, apalagi datangnya dari bench Persib," paparnya.
COO Bhayangkara FC Sumardji memastikan jika insiden kesalahpahaman tersebut sudah selesai.
"Setelah pertandingan sudah sama-sama klarifikasi dan selesai. Kami sudah saling memaafkan dan berjabat tangan" kata Sumardji.
Terakhir, Sumardji mengingatkan prinsipnya sesama klub jangan menyinggung.
"Sebenarnya, biasanya dalam sepakbola kalau di lapangan saling memberi support," kata dia.
Ada Provokasi dari Bench Persib
Dilansir dari Bolasport.com, duel Persib Bandung kontra Bhayangkara FC pada laga pekan ketujuh Liga 1 2021 diwarnai kericuhan antarofisial kedua tim.
Persib akhirnya menyudahi puasa kemenangan usai menaklukkan Bhayangkara FC 2-0 di Stadion Moch.Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (16/10/2021).
Baca juga: Teka-Teki Klub Baru Irfan Bachdim Terjawab, Bukan ke Persib, Bocoran dari Diego Michiels ke Arema FC
Dua gol kemenangan Persib dicetak oleh Febri Hariyadi (menit ke-18) dan Ezra Walian (45+1').
Sayangnya, pertandingan pertama seri kedua Liga 1 bagi Persib dan Bhayangkara FC ini dibumbui drama seusai wasit meniup peluit berakhirnya babak kedua.
Ofisial Persib dan Bhayangkara FC beradu argumen hingga terjadi aksi saling dorong mendorong.
Salah seorang staf Bhayangkara FC bahkan terekam kamera seperti meludahi pelatih Persib, Robert Rene Alberts.
Aksi adu jotos hingga kejar-kejaran antara sesama pemain dari masing-masing tim tampak terjadi di lapangan hijau.
Sejumlah pemain cadangan dari masing-masing tim pun masuk ke dalam lapangan menambah kericuhan.
Saat sesi jumpa pers, kedua belah kubu mengungkapkan penyebab terjadinya keributan tersebut.
Menurut pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, keributan bermula dari tuduhan miring oleh ofisial Persib kepada para pemainnya.
Dia tidak menjelaskan secara terperinci, namun Paul Munster menggambarkan seolah-olah anak asuhnya dituduh 'main belakang' dengan wasit.
"Jadi sebenarnya dalam pertandingan, tim pelatih yang berada di bench harusnya fokus pada pertandingan," ucapnya.
"Tetapi di banyak kesempatan tadi terdengar provokasi-provokasi yang berkesan menuduh kami ada main dengan wasit."
"Yang mana tuduhan itu tidak enak didengar dan pastinya membuat marah juga.
Akhirnya setelah pertandingan harus ada konsekuensi yang terjadi. Hal itulah yang terjadi."
"Karena tuduhan-tuduhan yang tanpa dasar itu sangat memalukan.
Apalagi, datangnya dari bench Persib," kata Paul Munster menambahkan.
Sementara itu, penyebab berbeda disampaikan oleh Persib melalui pelatih Robert Rene Alberts.
Menurut arsitek asal Belanda itu, adanya keributan tak lepas dari tingginya tensi pertandingan.
Apalagi kedua tim sama-sama berambisi mengumpulkan poin penuh.
Persib ingin memutus rentetan hasil buruk sedangkan Bhayangkara FC bertekad mempertahankan posisi di puncak klasemen Liga 1.
Baca juga: Piala Menpora, Persib Kehilangan Banyak Pemain Idola, Ipar Irfan Bachdim Menangis Tinggalkan Bobotoh
"Saya pikir tadi suasana panas karena habis melakukan pertandingan dan apa yang terjadi di lapangan biasanya sudah selesai."
"Kita kembali menjadi teman setelah selesai pertandingan.
Kita berjabat tangan satu sama lain." (*)