Kasus Covid-19 Terus Menurun, Waspada Hadapi Event Nasional dan Libur Nataru

Evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali terus dilakukan setiap minggunya.

Editor: Diah Anggraeni
ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Ratas Evaluasi PPKM secara virtual di Jakarta, Senin (11/10/2021). 

Sementara itu, untuk kegiatan nasional yang lain adalah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) yang diselenggarakan di Sofifi, Maluku Utara, dari tanggal 16-25 Oktober 2021.

Untuk monitoring dan pengawasan dilakukan oleh KemenDagri dan Satgas Penanganan Covid-19, di mana penerapan prokes mengikuti ketentuan seperti yang diterapkan di PON Papua, dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara membentuk Satgas Prokes untuk mengawasi prokes di lapangan.

Demikian juga pasca pelaksanaan STQH, setiap pemerintah daerah akan menyiapkan karantina terpusat di daerah masing-masing, dan berlaku kewajiban untuk melakukan Karantina selama 5X24 jam.

Selain itu, Menko Airlangga juga menyampaikan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam Ratas yaitu harus disiapkan prokes ketat dan mengantisipasi pelaksanaan liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru), supaya tidak terjadi gelombang ketiga.

Vaksin booster untuk para penerima vaksin di awal yang mungkin imunitasnya sudah mulai menurun, perlu segera dipersiapkan.

Update Program PEN

Realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 15 Okt 2021 sudah mencapai R p428,21 triliun atau 57,5 persen dari pagu Rp 744,77 triliun, yang terdiri atas:

• Realisasi klaster Kesehatan sebesar Rp 115,84 triliun (53,9 persen);

• Realisasi klaster Perlinsos sebesar Rp 122,47 triliun (65,6 persen);

• Realisasi klaster Program Prioritas sebesar Rp 67,00 triliun (56,8 persen);

• Realisasi klaster Dukungan UMKM & Korporasi sebesar Rp 62,60 triliun (38,5 persen);

• Realisasi klaster Insentif Usaha sebesar Rp 60,31 triliun (96,0 persen).

Baca juga: Airlangga Tinjau Persiapan WSBK di KEK Mandalika, Harapkan Dorong Eksposur Pariwisata Indonesia

Realisasi klaster kesehatan yang sebesar Rp 115,84 triliun yang utama adalah untuk diagnostik (testing dan tracing) realisasi sebesar 66,6 persen atau R p3 triliun; therapeutic yang digunakan untuk insentif dan santunan nakes sebesar 73,9 persen atau Rp 14 triliun dari pagu Rp 18,94 triliun; dan vaksinasi (pengadaan dan pelaksanaan) sebesar 41,5 persen atau Rp 23,97 triliun.

Sedangkan, realisasi dari klaster PerlinSos yang sebesar Rp 122,47 triliun antara lain digunakan untuk program PKH sebesar 73,4 persen atau Rp 20,79 triliun dari pagu Rp 28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 58,6 persen atau Rp 29,26 triliun dari pagu Rp 49,89 triliun, BLT Desa sebesar 58,7 persen atau Rp 16,91 triliun dari pagu Rp 28,80 triliun; dan BSU sebesar 75,60 persen atau Rp 6,65 triliun dari pagu Rp 8,80 triliun.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved