Berita Kaltara Terkini
Festival Sungai Kayan Resmi Ditutup, Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan Apresiasi Geliat Ekonomi
Perhelatan Festival Sungai Kayan yang digelar selama dua hari resmi ditutup, Kamis (21/10/2021).
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Perhelatan Festival Sungai Kayan yang digelar selama dua hari resmi ditutup, Kamis (21/10/2021).
Kegiatan yang semula ditutup kemarin itu, ditunda menjadi hari ini, Kamis imbas cuaca buruk pada Rabu sore lalu.
Acara yang dihelat dalam rangkaian Hari Jadi ke-61 Bulungan dan Hari Jadi ke-231 Tanjung Selor itu dimeriahkan dengan perlombaan balap ketinting dan perahu dayung.
Tak sampai di sana, di sepanjang Tepian Sungai Kayan tepatnya di Jalan Sudirman hingga Kampung Arab, ratusan UMKM berjejer menjajakan jualannya selama festival berlangsung.
Masyarakat Tanjung Selor pun sangat antusias menyaksikan berbagai perlombaan yang digelar sejak hari Selasa lalu itu.
Baca juga: Final Balap Ketinting dan Perahu Dayung Festival Sungai Kayan Bulungan Ditunda
Baca juga: Bupati Bulungan Syarwani Berjanji Festival Sungai Kayan jadi Agenda Tahunan
Baca juga: Buka Festival Sungai Kayan di Bulungan, Wagub Kaltara Yansen TP Ingin Jadikan Event Internasional
Dari pantauan TribunKaltara.com, terlihat ratusan warga duduk memadati siring di sepanjang Tepian Sungai Kayan.
Menurut Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan, perhelatan Festival Sungai Kayan pada tahun ini adalah hal yang luar biasa.
Kendati masih dalam pandemi Covid-19, ratusan masyarakat yang antusias akan adanya perlombaan menunjukan kesuksesan pelaksanaan festival.
"Ini luar biasa, kalau dulu memang lebih dari ini, tapi di tengah pandemi ini luar biasa," kata Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua KORMI Kaltara itu mengapresiasi perhelatan festival yang mampu menggerakan roda perekonomian.
Baca juga: KORMI Bulungan Bakal Buat Festival Sungai Kayan, Lestarikan Olahraga Rekreasi
Menurutnya, festival tersebut tidak hanya bisa dilihat sebagai tontonan rekreasi semata, namun juga mampu menghasilkan perputaran ekonomi hingga ratusan juta rupiah. "Jadi ini bukan hanya tontonan saja," katanya.
"Kita juga mau putaran ekonomi berjalan, seperti acara ini sudah berapa juta ini ekonomi berputar," tambahnya.
Pihaknya pun berharap, kegiatan festival dapat dilakukan sebagai agenda rutin, dan mampu naik kelas menjadi ajang internasional.
"Dan ini bisa di level internasional, kita yakin tidak ada yang tidak mungkin kalau mulai direncanakan sekarang," tuturnya. (*)