Berita Balikpapan Terkini

Mengenal Seni Kanji yang Berkibar di Balikpapan, Saksikan hingga 13 November 2021

Seni Kanji menyelenggarakan pameran karya seni original atau karya seni asli secara perdana di luar wilayah Bandung.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NIKEN DWI S
Pameran Seni Kanji yang diselenggarakan di ra.ha.sia_ mulai dari 30 Oktober 2021 hingga 13 November 2021 ke depan.  

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seni Kanji menyelenggarakan pameran karya seni original atau karya seni asli secara perdana di luar wilayah Bandung, tepatnya di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan TImur. 

Pameran ini diselenggarakan selama 2 minggu di ra.ha.sia_ mini galeri yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 7, Markoni, Kota Balikpapan mulai dari 30 Oktober 2021 hingga 13 November 2021 kedepan.

"Memang karya original/karya aslinya Seni Kanji itu belum pernah dipamerkan ke luar Bandung. Jadi, ini perdana untuk di luar Bandung," ujar Yulius Iskandar (37) mewakili Seni Kanji dan ayahnya selaku ilustrator dalam karya-karya Seni Kanji yang telah wafat pada 25 Juli 2021 lalu.

Sementara, tawaran untuk memamerkan karya-karya Seni Kanji ini sebenarnya sudah ada sejak 2020 lalu.

Baca juga: Kisah Pelaku Ekonomi Kreatif di Balikpapan, Raup Puluhan Juta Rupiah dari Seni Melukis Dinding

Baca juga: Mini Galeri Ra Ha Sia Sediakan Tempat Bagi Seniman di Balikpapan Secara Gratis

Baca juga: Seniman Asal Samarinda Kaltim Gelar Pameran Lukisan di Bali, Ada 13 Karya Seni

Hanya saja karena terkendala PSBB dan PPKM yang sempat berlaku di beberapa wilayah di khususnya wilayah Jawa-Bali dan juga di luar Jawa-Bali.

"Tawaran dari Jakarta, Yogyakarta, Bali tertunda semua bahkan ada tawaran dari Taiwan dan Malaysia pun ikut ter-pending karena kebijakan pada masa pandemi mulai 2020 lalu," lanjutnya.

Kebetulan Balikpapan bersama ra.ha.sia_ bergerak cepat untuk menawarkan penyelenggaraan pameran Seni Kanji ini.

"Secara historis, Kota Balikpapan ini juga ada hubungan emosional sama saya pribadi karena pertama kali saya menginjakkan kaki di tanah Kalimantan ini ya di Balikpapan pada tahun 2007 lalu," tandasnya.

Baca juga: Pelukis Asal Samarinda Pamerkan 4 Karya Lukisannya dalam Pemeran Seni Rupa dan Seni Lukis

Seni kanji merupakan proyek kolaborasi antara Yulius bersama dengan Ayahanda, Supomo.

"Ayah saya karyawan pabrik biasa, beliau menggambar pun itu full otodidak. Pendidikan beliau pun hanya sampai SMP kelas 2, bahkan nggak sampai lulus SMP," ungkap Yulius. 

Yulius mengaku, sedari jaman sekolah dulu, dirinya memang suka dengan literasi, hal ini yang menyebabkan dirinya mengembangkan idenya untuk menggabungkan quotes-quotes yang ditulisnya dengan karya ilustrasi milik ayahnya.

"Saya suka nulis-nulis tulisan pendek, prosa, essay pendek, dan hal ini juga merupakan turunan dari ayah saya, saya juga suka bikin copywriting buat band, mungkin penggalan-penggalan lirik lagu," tuturnya.

Quotes-quotes yang terdapat dalam setiap karya Seni Kanji ini memang buah pemikiran Yulius sendiri yang biasanya dibuat dalam twit atau status di media sosialnya, terkadang diolah untuk materi standup, terkadang juga untuk copywriting band.

Baca juga: Unik, Seni Grafiti di Atas Sepatu Raksasa

"Saya berpikir jika quotes-quotes ini saya kolaborasikan dengan karya ilustrasi yang ayah saya buat, nantinya akan jadi karya seni baru, akhirnya ternyata teman-teman merespons dengan baik," sambungnya.

Yulius menggabungkan ilustrasi yang dibuat oleh ayahnya dengan quotes-quotes yang dibuatnya sendiri dan terkadang nyeleneh ini, sehingga dapat menjadi karya baru yang unik dan berbeda dari karya seni pada umumnya.

"Di media gambarnya itu semuanya sebenarnya karya ayah semua cuma art direction dan quotes itu semua dari saya, visual identity dalam karya, latinnya biru, kanjinya merah dan ilustrasinya hitam putih itu memang awalnya ide saya," pungkas Yulius.

Seiring berjalannya waktu, banyak teman-teman Yulius yang akhirnya men-support karakter Seni Kanji yang sudah cukup kuat ini.

"Saya juga komunikasi mengenai karya ini dengan ayah secara jujur-jujuran aja nggak pernah ditutup-tutupin. Dulu sempet ngegambar berwarna, tapi akhirnya saya bilang jelek karena karakter ayah saya itu lebih kuat ya hitam putih," ucapnya.

Kedepannya, ketika nanti ada ilustrator baru yang ingin meneruskan Seni Kanji dari familynya sendiri ini, nantinya akan dibebaskan tetapi tetap tidak menghilangkan karakter Seni Kanji dari Bapak Supomo.

"Quotesnya nanti tetap dari saya, karakternya juga tetap dengan latin biru dan kanji merah juga," katanya.

Baca juga: Kurangi Intensitas Gadget Bagi Anak di Balikpapan, Pertamina Ajak Melukis

Bapak Supomo memiliki 2 cucu laki-laki dari 2 anak laki-lakinya termasuk Yulius yang berpotensi dapat meneruskan karya-karya seninya.

"Papa saya punya cucu, yaitu anak laki-laki saya sendiri yang suka menggambar karakter. Adik kandung saya juga punya anak laki-laki yang suka menulis kanji karena berdomisili di Malaysia. Saya berpikir dari situ nanti mungkin muncul kolaborasi dari generasi penerus ayah saya ini," ungkapnya.

Selain itu, dengan ketiadaan Bapak Supomo saat ini, harapannya akan tetap bisa menghidupkan karya Seni Kanji melalui kolaborasi dengan seniman lain yang sudah memiliki nama lebih besar daripada Bapak Supomo sendiri yang berniat untuk merespons karya beliau melalui media apapun, baik itu rajut, animasi, digital, action figure, fotografi dan lain-lain. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved