Icip Bosque

Menikmati Jajanan Korea & Taiwan di New Chicklins Tarakan, Pedasnya Tteokbokki sampai ke Ubun-ubun!

Menikmati Jajanan Korea & Taiwan di New Chicklins Tarakan, Pedasnya Tteokbokki sampai ke Ubun-ubun!

Penulis: Tribun Kaltim |
HO/DOK PRIBADI
Menikmati Jajanan Korea & Taiwan di New Chicklins Tarakan, Pedasnya Tteokbokki sampai ke Ubun-ubun! 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Menikmati Jajanan Korea & Taiwan di New Chicklins Tarakan, Pedasnya Tteokbokki sampai ke Ubun-ubun!

Siapa tak kenal dengan tteokbokki?

Ya makanan Korea berupa tteok dari tepung beras yang dimasak dalam bumbu gochujang pedas dan manis. Tteok (tepung beras) yang dipakai berbentuk batang yang memanjang.

Makanan ini termasuk dalam makanan internasional. Rempah-rempah yang digunakan dari masakan ini bisa dibilang akan sedikit familiar di lidah orang-orang.

Pada awalnya, penganan ini berasal dari masakan istana Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki.

Pada waktu itu, masakan ini berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin bersama daging sapi, bagogari, kecambah kacang hijau, peterseli, shiitake, wortel, dan bawang bombay.

Rasanya jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Selain itu, tteok yang dipakai bisa terdiri dari 5 warna yang melambangkan Korea: merah, kuning, putih, hitam, dan biru.

Segala hal yang berbau Korea atau oriental, tentulah digemari Generasi Milenial dan Generasi Z. Di Tarakan, Kaltara, New Chicklins menjual tteokbokki di stan Food Court, sekitar Happy Café. Terletak di Jalan Mulawarman.

New Chicklins menjual produk homemade andalannya dengan harga terjangkau dari Rp 20.000 - Rp 28.000.

Dengan harga segitu, tentu saja makanan tersebut digandrungi karena cita rasa pedas dan gurihnya ayam racikan. Tteokbokki buatannya banyak dipesan via GoFood dan GrabFood.

Tteokbokki ala New Chicklins yang terdapat di Jalan Mulawarman, Tarakan, Kalimantan Utara.
Tteokbokki ala New Chicklins yang terdapat di Jalan Mulawarman, Tarakan, Kalimantan Utara. (HO/DOK PRIBADI)

New Chicklins Taiwanese Fried Chicken berdiri sejak 2019. Memiliki menu Tteokbokki, varian rasa makanan bermacam-macam mulai diantaranya Sausage tteokbokki berisi sosis goreng, ditabur saus sambal asal Taiwan.

Kemudian Chicken tteokbokki yaitu perpaduan daging ayam dada dan paha cincang lunak bertabur saus barbeque serta bawang bombay cincang.

Jikalau bosan tteokbokki ada menu Chicklin Balado Daun Jeruk yaitu irisan daging dada ayam fillet crispy yang diproses dengan tepung ayam khas Taiwan, boleh kombinasi rasa bubuk Barbeque, Balado, Rumput Laut serta level kepedasan dari level 1-3.

TribunKaltara.com menjajal cita rasa tteokbokki ada komposisi jajanan yang terbuat dari irisan kue beras (tteoki) kemudian dibalut dengan pasta cabai super pedas kental itu, membuat para penikmat lainnya juga merasakan sampai ke ubun-ubun kepala.

Makanan tteokboki ini juga bisa tambah topping diberi irisan daun bawang, wijen, sosis, ramyeon, dan keju parut untuk mengenyangkan perut.

Perpaduan rasa ayam crispy digabungkan dengan tepung khas Taiwan yang turut mendominasi karakter jajanan ini, akan sedikit mengingatkan kita pada tempura yang biasa dijajakan makanan Jepang ataupun Korea

Lebih Mudah Ambil Sistem Franchise

Vani Afriani merupakan pemilik dan pembuat tteokbokki ala New Chicklins.

"Sekitar dua tahun lalu saya memulai usaha ini, saya bekerja di sebuah perusahaan, tapi tahun itu juga menjadi tahun terakhir saya, bekerja di sana," tutur Vani Afriani.

Ia menceritakan, dulu karena ada sistem franchise (waralaba) dengan stannya. Namun Vani mengaku ia memiliki stan sendiri. Pagi bekerja sedangkan malam membantu karyawannya untuk melayani pelanggan hingga tutup.

Vani mengaku dulu tak bisa masak namun ingin berbisnis kuliner. Lantaran hal itu ia memilih ambil franchise sehingga bisa tahu belajar membuat masakan tersebut.

“Kemudian saya kombinasikan lebih memiliki cita rasa berbeda," tuturnya.

Sebelumnya, New Chicklins Taiwanese Fried Chicken hanya tutup pada Rabu dan buka dari pukul 16.00 - 22.00 Wita itu, sempat berjualan di Food Court pihak perusahaan swasta di sekitar jalanan Kampung Bugis.

Vani Afriani sampaikan juga sampai saat ini, Chicklins (Ayam Gunting) dan Chick Wings (Sayap Ayam) adalah serupa jajanan asal Taiwan yang sudah disesuaikan dengan cita rasa lidah orang Indonesia secara khusus orang Tarakan.

Selain dari daging ayam fillet pilihan yang masih fresh dan higienis dalam bentuk plastik khusus disimpan dalam frezeer. Soal rasa tidak usah diragukan lagi dan harganya yang sangat terjangkau berkisar Rp 25.000.

"Ini paling masuk sama lidah-lidah masyarakat di sini, sedangkan untuk anak-anak yang suka masakan Taiwan Korea ini menunya Tteokbokki," kata Vani Afriani.

Bahan baku untuk utama tepung ayam khas Taiwan dan berupa varian sambal, Vani Afriani terus-terang memesan dari distributor Jakarta, yang telah memiliki Sertifikat Halal dan BPOM RI sedangkan ayam asal produk Kota Tarakan.

"Sebagai owner, ini tantangannya, karena tidak bisa memainkan harga di Tarakan untuk membeli bahan baku. Tiba-tiba naik maupun turun, dengan nantinya kualitas saya jual ke pelanggan, juga bisa berubah. Itu saya tidak mau dan terus akan jaga agar stabil," tegasnya.
Vani menceritakan awal mula membuka kedai makanan tersebut bertepatan awal pemberlakukan skala besar PPKM ketat di kota Tarakan 2020 lalu.

"Kita terus melakukan promosikan di media sosial, berusaha mencari suplier lebih terjangkau juga, agar dikenal produk ini sama banyak orang," tuturnya.

Sampai saat ini New Chicklins sudah mempunyai cabang kedua. (Penulis: Georgie Sentana Hasian Silalahi/Tribunkaltara.com)

Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved