Jadi Presidensi G20, Airlangga: Ini Menjadikan Indonesia Ikut Menentukan Arah Perekonomian Dunia
Group of Twenty (G20) merupakan forum koordinasi kebijakan yang lahir sebagai respons terhadap krisis ekonomi tahun 1998-1999 yang merepresentasikan
Pemulihan yang kuat adalah pemulihan yang inklusif. Ekonomi yang kuat adalah ekonomi yang mampu bertransformasi.
Semuanya ini sejalan dengan visi G20, yakni menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, berkelanjutan, dan inklusif, serta berkontribusi terhadap upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 sebesar 5,2 persen - 5,5 persen.
"Penghargaan yang tinggi kami berikan kepada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atas dukungan dan kesediaannya untuk bersama-sama Kemenko Perekonomian dalam menyiapkan Presidensi G20 Indonesia tahun depan," tutur Menko Airlangga.
"Acara hari ini memiliki dua arti penting. Pertama, sarana sosialisasi dari peluang dan aspirasi Presidensi G20 Indonesia terhadap dunia. Dan kedua, memberikan masukan bagi Pemerintah untuk memaksimalkan manfaat Presidensi Indonesia bagi masyarakat," imbuhnya.
Baca juga: Bank Dunia Puji Prakerja Berdampak Positif di 3 Sektor, Airlangga: Bukti Rencana Kerja Sesuai Jalur
Muhammadiyah dan Aisyiyah telah banyak memberikan manfaat bagi peningkatan dan kemajuan harkat dan martabat Indonesia sekaligus memberikan warna tersendiri dalam aspek sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan yang selama ini menjadi titik tolak gerakannya.
Wujud nyata pengembangan pendidikan yang berakhlak mulia untuk umat dan bangsa, dapat dilihat dari banyaknya lembaga pendidikan, sosial, dan amal usaha yang dikelola oleh Aisyiyah dan Muhammadiyah.
Kiprah tersebut tentu sangat mendukung tidak hanya peningkatan kualitas manusia Indonesia, namun juga turut mempengaruhi dinamika perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
"Saya berharap Muhammadiyah dan Aisyiyah dapat terus berkiprah, berkarya, dan selalu mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan bangsa dan dunia, termasuk kontribusi dalam mengawal Presidensi G20 Indonesia tahun 2022," pungkas Airlangga. (*)