Timnas Indonesia
Update Timnas Indonesia, 4 Pemain Rekomendasi Shin Tae-yong Dinaturalisasi, Berkaca Kasus Marc Klok
Update Timnas Indonesia, 4 pemain rekomendasi Shin Tae-yong dinaturalisasi, berkaca kasus Marc Klok
TRIBUNKALTIM.CO - PSSI berencana menaturalisasi 4 pemain sekaligus untuk memerkuat Timnas Indonesia.
Ke 4 calon pemain naturalisasi tersebut merupakan rekomendasi dari Shin Tae-yong.
Adapun 4 pemain tersebut adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Kevin Diks dan Mees Hilgers.
Meski demikian, PSSI tak ingin gegabah dalam proses naturalisasi, lantaran berkaca pada kasus yang dialami Marc Klok.
Sekadar informasi, Marc Klok belum bisa memerkuat Timnas Indonesia meski sudah berstatus pemain naturalisasi.
Baca juga: Nasib Elkan Baggott, Demi Timnas Indonesia Peluang Main di Premier League Tertutup? Aturan Homegrown
Baca juga: Petaka Elkan Baggott Ditarik Keluar Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Bobol & Tumbang dari Afghanistan
Baca juga: PSSI Bisa Dapat Ganti Sepadan Elkan Baggot untuk Timnas Indonesia, Pernah Bela Timnas Spanyol U21
Pemain Persib Bandung tersebut belum bisa membuktikan dirinya memiliki keturunan Indonesia.
Alhasil, Marc Klok baru bisa memerkuat Timnas Indonesia setelah 5 tahun tinggal di Tanah Air.
Dilansir dari Bolasport.com, PSSI mengakui sedang melakukan gerak cepat untuk memproses naturalisasi 4 pemain keturunan Indonesia rekomendasi Shin Tae-yong.
PSSI mengakui tengah memproses 4 pemain keturunan Indonesia yang direkomendasikan oleh Shin Tae-yong.
Keempat pemain berdarah Indonesia yang dimaksud adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Kevin Diks dan Mees Hilgers.
"PSSI bergerak cepat memproses naturalisasi pemain yang punya darah Indonesia."
"Kami harus hati-hati melakukan hal tersebut, karena yang utama harus ada rekomendasi dari pelatih Shin Tae-yong," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi seperti dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI.
Proses naturalisasi diakui tidak gampang karena memerlukan dokumen pelengkap administrasi.
Yunus Nusi mengindikasikan bila tidak ingin kasus Marc Klok terulang, di mana ia tidak bisa membuktikan memiliki keturunan Indonesia.
Akibatnya, Marc Klok belum juga bisa membela timnas Indonesia dan harus menunggu hingga 5 tahun tinggal di Indonesia.
"PSSI juga mengecek dokumen para pemain ini apakah benar punya darah Indonesia."
"Karena bila dokumen tidak ada atau tidak diakui FIFA bisa saja kasus Marc Klok terulang. Saat itu dia tidak bisa membuktikan bahwa dirinya keturunan Indonesia," jelas Yunus Nusi.
PSSI bahkan secara khusus menunjuk salah satu anggota Komite Eksekutif yaitu Hasani Abdulgani untuk mengurusi masalah naturalisasi 4 pemain tersebut.
Baca juga: PSSI Sebut Acara Mata Najwa Ada Indikasi Settingan, Ungkap 50 Wasit Liga 1 Mengaku Tak Dihubungi
Proses naturalisasi 4 pemain tersebut mendapat dukungan dari Menpora RI, Zainudin Amali.
Zainudin Amali mengaku akan memfasilitasi rencana naturalisasi itu, namun dilakukan selektif.
Beberapa hal yang dipertimbangkan yakni usia, punya keturunan Indonesia dan bisa membela timnas Indonesia dalam jangka panjang.
"Proses naturalisasi.
Nah itu kalau klub yang mengajukan saya tolak, kalau PSSI, ada keturunan, maka ditelusuri, kami terima sudah lengkap, saya perketat," ucap Zainudin Amali.
"Kalau punya keturunan dari mana, untuk proses kami percepat kalau memang kebutuhan federasi, intinya kami menfasilitasi, tapi sangat selektif, misalnya (range) usia."
"Saya tidak mau berpikir jangka pendek, ke depan tidak dipikirkan. Okelah dia main di luar negeri, begitu dipanggil timnas, dia datang."
"Supaya begitu sudah dibutuhkan untuk diturunkan tidak ada masalah."
"Artinya usia dia masih jangka waktu lama bisa main di timnas, nah itu kan kami akan tanya ke federasi."
"Saya akan minta yang mengajukan, ini orang (pemain) masih bisa main berapa lama, kecuali cedera, itu tidak bisa dihindarkan," tambahnya.
Sebelumnya, Ketum PSSI Mochamad Iriawan membenarkan jika mereka sedang mengusahakan agar keempat pemain keturunan bisa dinaturalisasi.
"Saya ini tidak campur tangan soal pemain-pemain timnas Indonesia, artinya siapapun yang diminta Shin Tae-yong, saya acc," ucap Iriawan.
Baca juga: Tak Cuma Elkan Baggott yang Dilarang, Timnas Indonesia Tak Full Team di Piala AFF 2020, Respon PSSI
"Dan Shin Tae-yong mengajukan empat nama pemain keturunan yang nama-namanya sudah viral di media sosial dan itu benar."
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu juga membeberkan alasan Shin Tae-yong yang mengajukan empat pemain keturunan tersebut untuk diubah kewarganegaraannya.
Kata Iriawan, Shin Tae-yong butuh pemain-pemain berpostur tinggi di sektor belakang.
"Shin Tae-yong butuh pemain tinggi terutama di belakang dan depan."
"Karena bek tinggi itu cukup penting demi bisa memenangi duel bola mati."
"Kami menunggu perkembangan karena ini harus dikaji dan melalui proses," kata Iriawan.
Keturunan Makassar
Terbaru, ada pemain keturunan Indonesia lainnya yang menyatakan kesediaan membela panji Garuda.
Pemain tersebut bernama Jordi Amat dan sudah malang melintang di Liga Spanyol dan Liga Inggris di usia muda.
Dilansir dari Banjarmasin Post dalam artikel berjudul Elkan Baggot Tolak Timnas Indonesia, Bek Kelahiran Barcelona Eks Espanyol & Swansea Jadi Pengganti? Pemain kelahiran Barcelona Jordi Amat kini ramai menjadi perbincangan.
Pemain yang pernah membela klub Spanyol seperti Espanyol, Rayo Vallecano, Real Betis dan klub Liga Inggris Swansea City ini mengaku keturunan Indonesia.
Pengakuan Jordi Amat itu terungkap setelah dirinya diwawancara dengan Goal.
Jebolan akademi Espanyol itu mengatakan bahwa dirinya memiliki darah Indonesia dari neneknya.
Jordi Amat yang kini bermain untuk klub Belgia, KAS Eupen, itu menceritakan bahwa neneknya berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia vs Afghanistan Live Indosiar, Shin Tae-yong Pasang Bek & Penyerang Persib
“Nenek saya dilahirkan di Makassar, Sulawesi dan merupakan sosok penting yang mendukung saya dalam karier sepakbola selama ini," kata Jordi.
"Ibu dari nenek saya berasal dari Siau, dan ayahnya, yang tak lain moyang saya, adalah M.D. Kansil berasal dari Banda Neira, Maluku,” lanjutnya.
“Semenjak kecil, nenek saya sering menceritakan kepada saya tentang moyang saya yang merupakan Raja Siau yang ke-17, dan kisah-kisah tersebut telah membangunkan lagi naluri ingin tahu saya tentang Indonesia,” sambungnya. (*)