Berita Nasional Terkini
Tragis! Korban Gunung Semeru Ditemukan Tewas Berpelukan, Sang Anak Diduga Tak Tega Tinggalkan Ibunya
Sejumlah kisah pilu mewarnai terjadinya letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu.
“Kami menemukan ada beberapa jenazah tadi, ada ibu dan anak yang berpelukan atau digendong,” ucap Ketua Baret Nasdem Jember David Handoko Seto, Minggu, seperti dilansir Kompas.com.
Selain itu, tim relawan juga menemukan beberapa jenazah yang diduga penggali pasir di Kecamatan Pronojiwo. David menerangkan, timnya juga melihat sejumlah jenazah yang terjebak di dalam truk.
Namun, kata David, saat itu relawan belum bisa mengevakuasi jenazah karena di sekitar wilayah itu masih panas.
Selain korban jiwa, erupsi Gunung Semeru ini juga membuat 56 warga menderita luka ringan hingga berat.
Rinciannya yaitu 35 orang menderita luka berat dan 21 lainnya mengalami luka ringan.
Bupati Lumajang tetapkan masa tanggap darurat 30 hari
Bupati Lumajang menetapkan status Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada Minggu (5/12/2021).
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari dilansir dari siaran pers resmi BNPB.
"Bupati Lumajang menetapkan status Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang," ujar Abdul.
Baca juga: DETIK-DETIK Gunung Semeru Meletus, Kesaksian Warga Tengok Awan Panas & Lava Pijar, Ada Korban Jiwa?
Adapun, Komandan Bataliyon Infantri 527 bertindak sebagai Wakil Komandan I dan Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II serta Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.
Status tanggap darurat ini berlangsung selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.
Kemudian, berdasarkan data terkini yang dihimpun oleh BNPB pada Minggu jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru sebanyak 14 orang.
BNPB terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang terkait pemutakhiran data dampak erupsi.
"Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro," jelasnya, seperti dilansir Kompas.com.
Berikut rincian korban meninggal yang ada di dua kecamatan, antara lain :