Berita Nasional Terkini
Perkasa di Liga Italia tapi Terpuruk di Liga Champions, AC Milan Ulangi Sejarah Kelam 22 Tahun Lalu
Perkasa di Liga Italia tapi terpuruk di Liga Champions, AC Milan ulangi sejarah kelam 22 tahun lalu.
TRIBUNKALTIM.CO - Bagaikan langit dan bumi nasib AC Milan saat ini.
Ia tampak perkasa di Liga Italia namun terpuruk di Liga Champions.
Ya, klub raksasa Serie A tersebut dipastikan tak lolos babak 16 besar Liga Champions.
Rossoneri jukukan AC Milan jadi klub pesakitan dengan finish di posisi terbawah alias juru kunci di babak penyisihan grup Liga Champions.
Ya, AC Milan ulangi sejarah kelam 22 tahun lalu.
Persisnya di tahun pada musim 1999-2000, bahkan diketahui pencapaian 2021 jauh lebih buruk.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Update Liga Italia, AC Milan Hancur di Liga Champions, Fabio Capello Bongkar Level Tim Asuhan Pioli
Baca juga: Daftar Klub Lolos 16 Besar Liga Champions, AC Milan jadi Pesakitan, Atletico Madrid Lolos Dramatis
Baca juga: NEWS VIDEO Hasil Liga Champions: AC Milan Ulangi Sejarah Kelam 1999
Bermain di Stadion San Siro, AC Milan sebenarnya berhasil unggul terlebih dahulu berkat gol Fikayo Tomori pada menit ke-29.
Namun, AC Milan yang selalu tertekan sejak awal babak pertama gagal mempertahankan keunggulan itu dan harus menyerah 1-2.
Sepasang gol kemenangan Liverpool diciptakan oleh Mohamed Salah (36') dan Divock Origi pada menit ke-55.
Kekalahan dari Liverpool bukan satu-satunya faktor yang membuat AC Milan terbenam di dasar klasemen akhir Grup B.
Faktor lain yang membuat AC Milan semakin terpuruk adalah keberhasilan Atletico Madrid mengalahkan FC Porto di Estadio do Dragao dengan skor 3-1.
Baca juga: NEWS VIDEO Klasemen Liga Champions: Milan Juru Kunci, Real Madrid Tetap di Puncak
Dikutip dari situs Opta, ini adalah kali kedua AC Milan gagal melaju ke fase gugur Liga Champions setelah menjadi juru kunci klasemen grup.
AC Milan mengulangi sejarah kelam 22 tahun yang lalu, tepatnya pada musim 1999-2000.
Jika dibandingkan, statistik performa AC Milan di Liga Champions kali ini lebih buruk dibandingkan dengan musim 1999-2000.
Baca juga: NEWS VIDEO UEFA Gunakan Aturan Baru di Fase Gugur Liga Champions, Bagaimana Penerapannya?
Pada musim 1999-2000, AC Milan menjadi juru kunci klasemen Grup H Liga Champions setelah hanya mampu meraih enam poin hasil dari satu kemenangan, tiga kali imbang, dan dua kekalahan.
Musim ini, AC Milan terbenam di dasar klasemen Grup B Liga Champions setalah menelan empat kekalahan dari enam laga.
Secara keseluruhan, AC Milan tercatat sudah empat kali merasakan kenyataan pahit tersingkir di fase grup Liga Champions.
Fakta itu tentu mencoreng nama besar AC Milan selaku tim Italia tersukses dalam sejarah Liga Champions dengan raihan tujuh trofi.
Tidak hanya itu, musim ini juga menjadi kesempatan pertama AC Milan kembali bermain di Liga Champions setelah absen selama tujuh tahun.
Baca juga: Daftar Klub Lolos 16 Besar Liga Champions, AC Milan jadi Pesakitan, Atletico Madrid Lolos Dramatis
Pencapaian AC Milan di Liga Champions musim ini terbilang mengejutkan.
Sebab, AC Milan tampil sangat impresif di Liga Italia. Dari 16 pertandingan Liga Italia musim ini, AC Milan berhasil meraih 12 kemenangan, dua hasil imbang, dan menelan hanya menelan dua kekalahan.
Konsistensi itu membuat AC Milan kini menempati puncak klasemen Liga Italia dengan raihan 38 poin.
Ganti Strategi Transfer
Dilansir dari Tribun Jogja dalam artikel berjudul Berita AC Milan: Kjaer Operasi Lutut, Rossoneri Ubah Strategi Transfer Januari, AC Milan harus kehilangan sosok bek tengah yang handal setelah Simon Kjaer mengalami cedera lutut dalam laga kontra Genoa.
Simon Kjaer bahkan dikabarkan segera menjalani operasi lutut pada akhir pekan ini.
Dengan kondisi demikian, AC Milan dipaksa mengubah strategi transfer pemain pada jendela transfer Januari nanti.
Target transfer AC Milan bakal memprioritaskan sosok bek pengganti Simon Kjaer.
Bek asal Denmark tersebut mengalami cedera lutut saat Rossoneri menang 3-0 melawan Genoa pada Rabu.
Secara detail memang belum ada update kondisi Kjaer namun diperkirakan waktu pemulihannya masih belum diketahui, bahkan diperkirakan akan tetap absen selama beberapa minggu.
Direktur Olahraga AC Milan, Paolo Maldini, mengatakan pada hari Senin bahwa Rossoneri tidak berencana untuk membawa wajah baru di jendela transfer Januari.
Namun, mengingat perkembangan terakhir, rencana klub harus berubah.
AC Milan kini hanya memiliki Fikayo Tomori, Alessio Romagnoli dan Matteo Gabbia di posisi bek tengah.
Sehingga bek baru akan dibutuhkan di jendela transfer musim dingin.
Gleison Bremer dari Torino berada di urutan teratas daftar belanja mereka.
Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia, Maldini Buat Renato, Faivre & Belotti Hilang dari Daftar Target AC Milan
Tetapi persaingan untuk bek Brasil sangat ketat, laporan Calciomercato dikutip Tribun Jogja dari laman football Italia.
Benoît Badiashile dari Monaco, Facundo Medina dari Lens dan Caleb Okoli, yang saat ini dipinjamkan ke Cremonese dari Atalanta juga masuk dalam radar klub.
Memulangkan Mattia Caldara dari pinjamannya di Venezia adalah pilihan lain yang dimiliki AC Milan.
Saat mencari bek kanan, Rossoneri sudah mengubah strategi transfernya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/daftar-tim-yang-lolos-16-besar-liga-champions-ajax-sempurna-atletico-dramatis-ac-milan-tersingkir.jpg)