Piala AFF
Update Prediksi Final Piala AFF 2021 Timnas Indonesia vs Thailand Versi Si Ular Piton Budi Sudarsoso
Update prediksi final Piala AFF 2021 Timnas Indonesia vs Thailand versi Si Ular Piton Budi Sudarsoso
TRIBUNKALTIM.CO - Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand di final leg 1 Piala AFF 2021 malam ini, Rabu (29/12/2021).
Tim asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi tim dengan pertahanan tertangguh di Piala AFF 2021.
Tim yang dilatih Alexandre Polking ini baru kebobolan 1 gol di sepanjang kompetisi Piala AFF 2021.
Tim berjuluk Gajah Perang ini lebih dijagokan menjadi juara dibandingkan Asnawi Mangkualam Cs.
Meski demikian, legenda Timnas Indonesia Budi Sudarsono punya alasan tersendiri.
Menurutnya, Timnas Indonesia bisa keluar sebagai juara asal bekerja ekstra keras di laga final yang berlangsung dalam dua leg tersebut.
Baca juga: Berita Persib, David da Silva Langsung Unjuk Gigi di Sesi Latihan Robert Alberts, Cek Jadwal Liga 1
Baca juga: Resmi, Jadwal Putaran 2 BRI Liga 1 2021 Persib vs Persita, Update Bursa Transfer, Klasemen-Top Skor
Baca juga: Jelang Final, 3 Pilar Timnas Indonesia Masuk Nominasi Pemain Muda Terbaik Piala AFF, Thailand Kosong
Pemain berjuluk Si Ular Piton tersebut pernah memerkuat Timnas Indonesia di Piala AFF melawan Thailand.
Dilansir dari Kompas.com, penyerang legendaris Indonesia, Budi Sudarsono, mengakui tim Garuda kerap apes saat bertemu dengan Thailand di ajang Piala AFF.
Karena itu, Budi Sudarsono berharap Dewi Fortuna berpihak kepada timnas Indonesia saat final leg pertama Piala AFF 2020 di Stadion Nasional Singapura, Rabu (29/12/2021) malam.
“Kalau saya melihat, final musuh bebuyutan kita, sering ketemu Thailand, dan kitanya selalu kurang beruntung,” ujar Budi Sudarsono, pemain berjuluk Si Ular Piton itu, kepada Kompas.com.
“Kalau untuk besok mudah-mudahan ada keberuntungan,” katanya menambahkan.
Budi Sudarsono sempat menjadi andalan lini depan timnas Indonesia pada tiga edisi Piala AFF yang berbeda, yakni 2002, 2007, dan 2008.
Dari tiga edisi tersebut, Indonesia dua kali gagal meraih gelar juara karena dijegal Thailand, yakni pada Piala AFF 2002 dan 2008.
Momen paling sulit dilupakan terjadi pada Piala AFF 2002. Saat itu Indonesia harus rela menjadi runner-up usai kalah adu penalti 2-4 dari Thailand di partai final.
Indonesia terbilang bernasib apes karena sepanjang fase grup hingga semifinal Piala AFF 2002, tim Garuda tampil menyakinkan.
Kemudian pada Piala AFF 2008 Indonesia juga kembali bernasib sial. Skuad Garuda bertemu dengan Thailand babak semifinal dan selalu kalah dalam duel dua leg.
Baca juga: LIVE Streaming RCTI Final Piala AFF Leg 1, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Thailand
Kekalahan yang didapatkan Indonesia tipis, yakni 0-1 di leg pertama dan 1-2 di leg kedua.
Titel top skor Piala AFF 2008 lantas menjadi sedikit pelipur kekecewaan bagi Budi Sudarsono.
Pada Piala AFF 2016, Indonesia bertemu tiga kali melawan Thailand dan dua kali menelan kekalahan.
Jumpa pertama terjadi pada babak penyisihan grup yang berakhir dengan skor 2-4.
Sepasang pertemuan berikutnya mengambil tempat di laga final Piala AFF 2016.
Indonesia menang 2-1 pada leg pertama, tetapi gagal meraih gelar juara seusai kalah 0-2 pada leg kedua.
Pada final Piala AFF 2020, Budi Sudarsono melihat Indonesia membutuhkan bantuan Dewi Fortuna, sang dewi keberuntungan.
Sebab, di atas kertas, Budi Sudarsono melihat skuad Thailand masih di atas Indonesia yang banyak mengandalkan pemain muda.
Thailand juga tampak superior dengan baru kebobolan satu gol saja.
“Tim kita banyak kesalahan mendasar seperti passing, long passing yang salah sehingga membuat kebobolan,” ujar Budi Sudarsono, legenda Persik Kediri.
“Lalu masalah clearance juga salah.
Kemarin waktu melawan Singapura sebenarnya ada peluang membuang bola, tetapi panik.
Itu yang harus diperbaiki karena kita dihuni pemain-pemain muda, saat ini yang paling senior Fachrudin,” katanya lagi.
Baca juga: Final Piala AFF 2021: Timnas Indonesia vs Thailand, Skuat Muda Garuda Lawan Tim Berpengalaman
Meskipun demikian, Budi Sudarsono menegaskan Indonesia bukannya tidak berpeluang untuk menang.
Peluang itu masih terus ada, tetapi membutuhkan lebih dari sekadar kerja keras untuk menggapainya.
Tetap kita harus support timnas bagaimana caranya, bisa support doa, motivasi, dan sebagainya supaya timnas kita juara,” ujar pria berusia 42 tahun itu.
“Walaupun Thailand dengan pemain-pemain yang berpengalaman sangat luar biasa.
Bisa dibilang mereka superpower di fase grup, tapi itu kan di atas kertas.
Tapi, tentu dalam pertandingan hitungannya tidak seperti itu.”
“Di atas kertas kelihatannya menang, tapi belum tentu menang.
Tinggal kita lihat bagaimana taktik masing-masing pelatih.
Saya rasa kita percaya STY (Shin Tae-yong) untuk final besok dan pemain-pemain muda. Mudah-mudahan bisa menang,” ujar Budi Sudarsono lagi.
Budi Sudarsono mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan terbaik.
Ia berharap Asnawi Mangkualam dkk bermain apik, sembari berharap keberuntungan benar datang.
“Walaupun di atas kertas Thailand yang diunggulkan, kita kerja keras, kita berdoa, tidak ada yang tidak mungkin.”
“Jadi, harus dimotivasi dari segala penjuru arah, dari keluarga, dari siapa saja, masyarakat.
Baca juga: Jelang Final Piala AFF 2020 Timnas Indonesia vs Thailand, Shin Tae-yong Ungkap Bagian yang Tersulit
Mungkin dimotivasi dengan bonus juga bisa. Motivasi yang dibutuhkan untuk menang,” kata Budi Sudarsono mengakhiri. (*)