Virus Corona di Samarinda

Cerita Vaksinator Binda Kaltim Temui Kendala dan Kejadian Unik Saat Vaksinasi Covid-19 Massal

Vaksinasi massal yang kerap digelar oleh Badan Intelejen Nasional Daerah Kalimantan Timur atau disingkat Binda Kaltim.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Vaksinasi massal yang kerap digelar oleh Badan Intelejen Nasional Daerah Kalimantan Timur atau disingkat Binda Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Vaksinasi massal yang kerap digelar oleh Badan Intelejen Nasional Daerah Kalimantan Timur atau disingkat Binda Kaltim memang menunjang presentase agar terciptanya kekebalan komunal.

Namun dibalik itu semua, ada cerita dari tenaga kesehatan (nakes) yang ikut di dalam kegiatan vaksinasi massal.

Perempuan bernama Yaumil Fitri menceritakan pengalamannya ketika masuk dalam tim vaksinator.

Dia mengungkapkan baru dua bulan bergabung dengan tim vaksinator.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, OJK Kaltim Gelar Vaksinasi Covid-19, 4 Ribu Orang Disuntik

Baca juga: Hingga Akhir Tahun, Binda Kaltim Salurkan Vaksinasi Covid-19 di Kukar 10.275 Dosis

Baca juga: BINDA Kaltim Salurkan Vaksin Anak, Sasar 600 Pelajar 2 SD Negeri di Bontang

Tepatnya pada November-Desember 2021, setelah lulus dari salah satu akademi profesi keperawatan.

Karena keinginannya sendiri dia memutuskan ikut di Binda Kaltim melalui proses seleksi untuk menjadi vaksinator.

Terhitung ribuan lebih dosis yang sudah disuntikkan kepada masyarakat selama dia ikut dalam kegiatan vaksinasi.

Menurutnya berbagai pengalaman didapat saat menjadi vaksinator.

Selain itu kejadian unik lain juga kerap didapatinya. Misalnya, saat masyarakat banyak yang ingin di vaksin tetapi tidak bisa, karena sakit. 

Baca juga: Binda Kaltim Gandeng Dinkes Kutim Gelar Vaksinasi untuk Golongan Lanjut Usia

Disitu dia mencoba menyakinkan agar masyarakat memahami, menurut perempuan berusia 23 tahun ini, disitu letak tantangannya.

Kekecewaan yang muncul coba dipahaminya, namun dia juga semaksimal mungkin memberi pemahaman dan mengobati kesedihan yang dirasakan masyarakat.

"Lagi sakit, tapi maksa mau divaksin terpaksa nungguin sampai sore. Padahal nggak bisa. Kita nggak iyakan," ungkapnya Senin (3/1/2021) saat dihubungi lewat telepon seluler.

Begitu pun ketika vaksinasi pelajar, kejadian unik seperti tingkah lucu pelajar yang tadinya bersemangat untuk di vaksin, menjadi takut karena ulah temannya.

"Karena temannya menakuti. Tapi tetap maju dan buka lengannya buat di vaksin. Lucu banget," menurut Yaumil Fitri.

Lalu vaksinasi anak dan lansia yang takut terhadap jarum.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved