Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Akhirnya Dapat Lawan Pada FIFA Matchday, Pratama Arhan cs Hanya Hadapi 1 Negara
Timnas Indonesia akhirnya punya lawan pada FIFA Matchday, akhir Januari 2022 mendatang
Bagaimana peluang Timnas U-23 di Piala AFF U-23 2022?
Baca juga: PSSI Siapkan Lawan Tangguh Buat Timnas Indonesia di FIFA Match Day, Dewangga Dkk Duel dengan Modric
Namun penampilan tersebut tidak membuat Shin Tae-yong senang.
Timnas masih memiliki 3 masalah besar yang belum mampu dieksploitasi oleh lawan-lawan mereka di Asia Tenggara.
Masalah itu antara lain, kualitas penyerang yang jadi posisi paling lemah di skuad Timnas Indonesia, intensitas pressing yang menurun di babak kedua, dan jumlah gol yang bersarang ke gawang Timnas.
Untuk masalah pertama, mungkin Shin Tae-yong masih bisa memaksimalkan para pemain dibelakang striker tengah sebagai sumber gol.
Namun para penyerang tengah Indonesia terlihat belum mampu menjalankan taktik yang diinginkan Shin Tae-yong sebagai tembok pertama saat skema serangan balik dimulai.
Masalah ini jelas terlihat di babak semifinal dan final lawan Singapura dan Thailand, di mana serangan balik Indonesia dengan mudah dapat digagalkan karena tidak memiliki sosok tembok pertama sebelum diselesaikan oleh Witan, Irfan Jaya, atau Ricky Kambuaya.
Baca juga: Jadwal Piala AFF U-23 2022, Timnas Indonesia vs Malaysia Lagi, Mampu Pertahankan Gelar?
Stok penyerang Liga 1 sendiri yang mampu memerankan role tersebut sangat terbatas sekali, sehingga memusingkan Shin Tae-yong.
Masalah kedua terkait intensitas sepertinya sudah diketahui oleh publik sepakbola Indonesia.
Di babak pertama, Indonesia bisa menyulitkan lawan-lawan mereka untuk membangun serangan.
Setelah pergantian babak, lawan berani mengambil inisiatif dan menebar banyak ancaman sehingga detak jantung pencinta Timnas berdegup kencang.
Masalah tersebut sebenarnya tercermin dari bagaimana tim-tim Liga 1 membangun intensitas pertandingan.
Pada era sepakbola yang semakin cepat dan proaktif, tim-tim Liga 1 masih memainkan pertandingan intensitas rendah yang tidak menghasilkan banyak peluang.
Baca juga: Kabar Gembira, 4 Pemain Incaran Shin Tae-yong Bersedia Bela Timnas Indonesia, PSSI Kebut Progresnya
Hal ini karena melihat kapasitas stamina pemain-pemain Indonesia dan tidak terbiasa tampil intensitas tinggi sejak usia muda.
Seringkali tim-tim Liga 1 selalu mengalami kebuntuan menyelesaikan serangan, karena minimnya opsi umpan di kotak penalti.