Liga Italia
BURSA TRANSFER Liga Italia: AC Milan Bersaing dengan Barcelona Dapatkan Bintang Manchester United
Simak informasi seputar bursa transfer Liga Italia terbaru, AC Milan bersaing dengan Barcelona dapatkan bintang Manchester United.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar bursa transfer Liga Italia terbaru.
Klub raksasa Liga Italia, AC Milan bersaing dengan Barcelona dapatkan bintang Manchester United.
Adalah Jesse Lingard yang kabarnya enggan memperpanjang kontrak di Manceheter United.
Bintang Manchester United memang jadi kebutuhan Pelatih AC Milan, Stefano Pioli untuk melengkapi skema permainannya.
Dilansir The Times, Jesse Lingard menolak sodoran kontrak yang diberikan oleh Manchester United, ia mempertimbangkan untuk hengkang pada bursa transfer Januari ini.
Ya, kesempatan bermain yang sedikit bersama Setan Merah membuat pemain berusia 28 tahun itu ingin mencari pelabuhan baru.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Update Bursa Transfer Liga Italia, Inter Milan di Atas Angin, Bisa Rebut 2 Pemain Incaran AC Milan
Selain Tottenham Hotspur dan FC Barcelona yang menunjukkan minatnya untuk memboyong Lingard, tim raksasa Italia, AC Milan pun menjadi tim yang serius untuk mendatangkan Jesse Lingard.
Dilansir ESPN, Rossoneri menganggap Jesse Lingard sebagai sosok yang pas untuk menjadi pesaing Brahim Diaz di posisi Trequartista utama AC Milan.
Pria asal Inggris itu memang telah membuktikan kualitasnya sebagai playmaker handal saat dipinjamkan United di West Ham pada musim lalu.
Bermain menjadi gelandang serang bersama The Hammers, ia berhasil mencetak 9 gol dan 5 assist dari 16 pertandingan.
sekaligus membawa West Ham bermain dalam kompetisi Liga Eropa untuk yang pertama kalinya.
Sebelum Lingard dipinjamkan ke West Ham, pemain asal Inggris itu belum sekalipun membela United di kompetisi Liga Inggris musim 2020/2021.
Baca juga: NEWS VIDEO Hasil Coppa Italia: AC Milan Cetak 2 Gol di Extra Time, Rossoneri Paksa Genoa Menyerah
Lingard hanya bermain sebanyak tiga kali, yaitu di Piala FA dan Piala Liga.
Sejak kedatangan Bruno Fernandes, Ole Gunnar Solskjaer mulai rutin mengaplikasi pakem dasar 4-2-3-1.
Dua slot gelandang serang dan sayap hampir pasti diisi Fernandes dan Marcus Rashford.
Lingard yang bermain di posisi tersebut hanya duduk manis di bangku cadangan Setan Merah.
Begitu juga saat kedatangan Rangnick, pelatih asal Jerman itu sama sekali tak menganggap Lingard sebagai pemain yang potensional.
Skema dasar 4-2-2-2 yang ia pakai lebih mengoptimalkan peran striker nomor 9 di depan serta pemain sayap murni yang memiliki kecepatan.
Baca juga: BURSA TRANSFER Liga Italia: AC Milan dan Inter Milan Bersaing dalam Perburuan Bek Tengah Torino
Alhasil, Jesse Lingard yang lebih berperan sebagai second striker dan playmaker tak masuk dalam skema yang dijalankan Rangnick.
Namun, melihat performa Lingard di tangan Moyes, dirinya sangatlah layak untuk hengkang ke tim lain yang mau menjadikan dia pemain vital.
"Lingard adalah pemain bagus, saya mengetahui tipikal dan posisi yan cocok untuk dia," ucap Moyes dilansir dari laman resmi West Ham.
"Saya akan menaruh Lingard dimana saja, sayap kiri, gelandang serang, saya juga akan memainkan dia sebagai striker jika perlu," lanjut Moyes.
Moyes mengetahui kelebihan dan kualitas Lingard yang selama musim tersebut tak dimanfaatkan Ole & Rangncik.
Pria Skotlandia itu memberikan kebebasan kepada Lingard untuk bergerak dinamis, alias tak terpaku kepada posisinya sebagai gelandang serang.
Baca juga: Tak Hanya Soal Scudetto, AC Milan dan Inter Juga Bersaing Dapatkan Bek Fenomenal Liga Italia Ini
Lingard menjadi pemain yang bergerak bebas, walaupun dipasang menjadi seorang gelandang serang.
Ia bisa berada di kiri untuk mendapatkan bola sekaligus berada di paling depan untuk mencetak gol.
Lingard memang memiliki kemampuan untuk itu, kemampuan menggiring bola dan penyelesaian akhirnya sudah terbukti.
Catatan gol dan assist Lingard untuk West Ham membuat Manchester United menahannya untuk dipermanenkan The Hammers.
Sebenarnya, penampilan sebagus itu juga pernah Lingard tunjukan sebelum ini.
Lingard pernah membawa Manchester United juara FA Youth 2010/2011, bersama Paul Pogba, Michael Keane, dan Ravel Morrison.
Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia, Diam-diam Inter Milan Berniat Gagalkan AC Milan Rekrut Pengganti Kjaer
Sementara di laga internasional, Jesse Lingard juga sempat membela Timnas Inggris di Piala Dunia 2018.
Sekaligus mampu menyumbangkan gol untuk membantu The Three Lions membantai Panama dengan skor 6-1 di fase grup.
Kecocokan gaya bermain Lingard dengan skema Stefano Pioli di AC Milan.
Di musim ini, Lingard kembali berseragam Setan Merah, namun menit bermainnya masih saja sedikit, Solskjaer tak menaruh kepercayaan penuh kepadanya.
Datangnya Jadon Sancho dan Cristiano Ronaldo membuat nama Lingard terpinggirkan, Ronaldo dipercaya sebagai starter, sedangkan Sancho menjadi pemain pertama yang dilirik Ole untuk masuk dari bangku cadangan.
Dilansir dari Tribunnews.com berjudul AC Milan Bidik Lingard, Kecocokan dengan Skema Pioli, Replika Cara Moyes, Layani Zlatan & Giroud dikutip dari Transfermarkt, Lingard tampil sebanyak delapan kali untuk Setan Merah dengan menit bermain sebanyak 148 menit.
Baca juga: Update Transfer Liga Italia: Temukan Pengganti Kjaer, Bek Muda AS Monaco Jadi Prioritas AC Milan
Lingard selalu tampil dari bangku cadangan, ia belum merasakan tampil starter selama kembali berseragam Setan Merah di ajang Liga Inggris dan Liga Champions.
Situasi pelik Lingard bersama Manchester United bisa saja dimanfaatkan AC Milan untuk menariknya ke San Siro, dengan iming-iming menit bermain yang lebih banyak.
Skema 4-2-3-1 yang diterapkan Pioli, hampir mirip dengan skema yang dimiliki Moyes bersama West Ham.
Dengan begitu, sudah jelas Pioli dapat memanfaatkan atribut Lingard seperti yang telah dilakukan Moyes. Lingard tak akan kesulitan untuk beradaptasi.
Sebagai seorang playmaker, Lingard memiliki insting menyerang yang tajam, pergerakannya mampu merusak fondasi yang telah dibangun pertahanan lawan.
Perannya yang fleksibel juga dapat membuka celah bagi Zlatan untuk bebas bergerak menjemput bola hingga ke tengah.
Baca juga: NEWS VIDEO Patah Hati Chelsea Lamarannya Ditolak si Kereta Ekspres AC Milan
Hal tersebut menguntungkan Zlatan untuk mencetak gol dari lini kedua. Kemampuan Lingard merangsek ke kotak penalti lawan juga bisa menghadirkan kemelut di depan gawang.
Situasi itu menguntungkan Zlatan yang bagus perihal penempatan posisi dan melakukan finishing.
Hal tersebutlah yang dilakukan Moyes, Lingard menjadi kunci dari moncernya Michail Antonio di musim lalu.
Tak hanya itu, Lingard bisa menjadi pemecah kebuntuan, intuisi mencetak golnya juga tergolong tinggi untuk pemain yang berposisi sebagai playmaker.
Torehan 9 gol dari 16 pertandingan bersama West Ham adalah buktinya, ia memiliki kaki kiri dan kanan sama baiknya, itu membuat Lingard dapat mencetak gol dari situasi tak menguntungkan.
Baca juga: Update Liga Italia, Tak Hanya Rebutan Bek Torino, Inter Milan Jegal AC Milan Rekrut The Next Lautaro
Apalagi, kemampuan dribble dan kecepatannya juga dapat membantu Milan ketika mengalami kebuntuan.
Dribble sukses Lingard berada di angka 2.34 per pertandingan saat masih bersama The Hammers, itu menjadi yang paling mencolok dibanding punggawa West Ham lainnya.
Lingard bisa menjadi solusi dari inkonsistensi AC Milan di musim lalu, kehadirannya dapat menambah opsi dan kedalaman skuat Rossoneri.
Dengan begitu, Pioli tak akan kesulitan untuk melakukan rotasi di setiap pertandingan yang dilakoni AC Milan. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tRibunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/jesse-lingard-melakukan-selebrasi-usai-mencetak-gol-ke-gawang-arsenal_20171203_110118.jpg)