Timnas Indonesia
Siapa Haruna Soemitro? Exco PSSI yang Kritik Shin Tae-yong, Profil Eks Direktur Madura United
Siapa Haruna Soemitro? Exco PSSI yang jadi trending karena kritik Shin Tae-yong. Simak profil Haruna Soemitro, mantan Direktur Madura United.
TRIBUNKALTIM.CO - Dunia sepak bola Tanah Air tengah ramai perbincangan seputar nama Haruna Soemitro.
Nama Haruna Soemitro ramai jadi perbincangan hingga tagar #HarunaOut jadi trending di Twitter hari ini, Senin 17 Januari 2022.
Ramainya nama Haruna Soemitro dibahas karena kritik yang baru saja disampaikannya terkait pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Dalam pernyataannya yang kemudian ramai dibahas tersebut, Haruna Soemitro menyebut capaian Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2021 bukanlah hal yang patut dibanggakan.
Komentar miring yang disampaikan Haruna Soemitro yang saat ini menjabat sebagai Komite Eksekutif ( Exco ) PSSI membuat publik Tanah Air marah.
Hingga kemudian di Twitter tagar #HarunaOut masuk deretan trending topic.
Dari pantauan TribunKaltim.co, selain tagar #HarunaOut, nama Timnas juga ikut ramai disebut warganet.
Sebelum masuk menjadi Exco PSSI, terakhir diketahui Haruna Soemitro menjabat sebagi Direktur Madura United.
Baca juga: Dikritik Exco PSSI, Shin Tae-yong Banjir Dukungan Suporter Timnas, hingga Tagar #HarunaOut Trending
Siapa Haruna Soemitro dan seperti apa rekam jejaknya di dunia sepak bola Tanah Air?
Dan seperti apa kritik yang dilontarkan Haruna Soemitro?
Kritik Haruna Soemitro
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, pada Piala AFF 2020, timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong harus puas membawa pulang status runner-up.
Mereka takluk dari Thailand kala berjuang di final.
Hasil itu membuat timnas Indonesia belum juga meraih gelar setelah enam kali tampil di Final Piala AFF.
"Tidak penting itu sebuah proses, yang paling penting adalah hasil.
Apapun latihannya kalau tidak juara, ya belum dikatakan juara," kata Haruna Soemitro dalam sebuah podcast, dikutip dari rilis PSSI yang diterima KOMPAS.com, Senin (17/1/2022).
"Indonesia sudah enam kali masuk final Piala AFF. Kalau sekarang tetap runner-up, ya bukan prestasi," imbuh Haruna Soemitro dalam kritiknya.
Baca juga: BUNTUT Kritik Shin Tae-yong, Warganet Minta Haruna Soemitro Out dari PSSI, Tagar #HarunaOut Trending
Profil Haruna Soemitro
Nama Haruna Soemitro bukanlah orang baru di dunia sepak bola Indonesia, khususnya di daerah Jawa Timur.
Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul Profil Haruna Soemitro, Exco PSSI yang Kritik Shin Tae-yong, Sulap Madura United Bertabur Bintang, Haruna Soemitro pernah menjabat sebagai petinggi Persebaya Surabaya kala berkompetisi di kasta kedua sepak bola Indonesia.
Tangan dingin Haruna Soemitro berhasil membantu Bajul Ijo menjadi kampiun di musim 2003 dan berhak promosi ke divisi utama pada musim 2004.
Kiprahnya di jagad sepak bola semakin meroket.
Haruna Soemitro akhirnya menjabat sebagai manajer tim sepakbola PON Jawa Timur 2004.
Haruna Soemitro juga sempat menyandang status sebagai anggota Asprov PSSI Jawa Timur sebelum akhirnya mengemban tugas sebagai Direktur Madura United.
Kini, pria berusia 57 tahun itu menjadi anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Satu di antara capaian yang menjadi sorotan selama menjadi petinggi Madura United, adalah menyulap Laskar Sape Kerrab menjadi tim bertabur bintang.
Sebagaimana yang diketahui, Madura United menjadi satu di antara kekuatan sepak bola di Jawa Timur.
Laskar Sappe Kerrab dihuni banyak pemain berlabel bintang sejak berkompetisi di Liga 1.
Sebut saja El Locop Gonzales, Greg Nwokolo, Bayu Gatra, Beto Goncalves hingga Odemwingi pernah membela klub yang bermarkas di Stadion Bangkalan tersebut.
Baca juga: NEWS VIDEO Akar Masalah #HarunaOut Trending di Twitter, Haruna Soemitro Diminta Angkat Kaki
Sematan klub bertabur bintang layak diberikan kepada Madura United.
Namun kini, Haruna sudah tak menjabat sebagai manajer Laskar Sappe Kerrab.
Keputusan itu dia ambil untuk lebih fokus bertugas sebagai Exco PSSI.
Dikutip dari BolaSport edisi 2018, Haruna pernah menceritakan bagaimana mengelola sebuah klub sepak bola.
Menurutnya, memegang sebuah tim adalah pekerjaan yang susah-susah gampang.
Artinya, jika seseorang tersebut sudah mencintai sepak bola sejak lama, maka pekerjaan tersebut tidaklah sulit, lantaran berdasarkan minat.
“Mengelola tim bola itu seperti gampang, tapi akan sulit bagi siapapun itu yang tidak punya kecintaan kepada bola.
Tapi kalau saya kan sejak dulu memang senang dengan sepak bola, sehingga pekerjaan di Madura United ini sangat saya nikmati dan menjadi gampang-gampang saja,” papar Haruna.
Dia juga menyebut bahwa dalam sebuah tim, harus dibangun dalam nuansa kekeluargaan.
"Paling penting dalam sebuah tim itu membuat mereka (pemain, pelatih, dan ofisial) nyaman. Khususnya pemain, adalah sangat penting kita bisa menjaga dan memahami suasana hatinya."
Kini, nama Haruna Soemitro menjadi trending dan bahan perbincangan hangat oleh publik Indonesia.
Komentar yang bernada kritikan kepada Shin Tae-yong bak menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Tanggapan PSSI
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi angkat bicara soal riuh yang diakibatkan oleh kritik salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) Haruna Soemitro terhadap pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Sekjen Yunus Nusi mengatakan bahwa kritik menjadi hal yang wajar dalam sebuah diskusi dan evaluasi.
Ketua Umum Mochamad Iriawan pun memaklumi lahirnya berbagai pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI.
"Ketua umum memahami dan memaklumi pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI tentang timnas Indonesia, baik itu diskusi menyangkut hasil Piala AFF 2020, naturalisasi, jadwal timnas," ujar Yunus Nusi.
"Bahkan, apakah penting PSSI akan mengambil posisi sebagai tuan rumah dalam event 2022, baik itu Piala AFF maupun kualifikasi Piala Asia pada Juni 2022," ucapnya lagi.
Kendati demikian, PSSI melalui Yunus Nusi menegaskan bahwa dalam rapat internal, semua langkah diambil berdasarkan keputusan kolektif.
Dalam rapat yang memuat kritik dari Haruna Soemitro, PSSI pun mencapai kesepakatan kolektif untuk tetap mempertahankan kontrak Shin Tae-yong yang diketahui berlaku hingga 2023.
Bahkan, PSSI bisa memperpanjang kontrak tersebut jika performa timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong terus meningkat.
"Namun demikian, dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai sebuah keputusan yang bersifat kolektif kolegial," kata Yunus Nusi.
"Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontrak.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak jika performa timnas terus meningkat," tutur Yunus Nusi menjelaskan.
Baca juga: Shin Tae-yong Tonton Laga Persib vs Bali United, Pantau Pemain Muda untuk Turnamen Piala AFF U23
(*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.