Inflasi dan PMI Manufaktur Berikan Prospek Positif, Airlangga: Sinyal Optimisme Pemulihan Ekonomi

Meningkatnya mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat telah mendorong sisi permintaan.

Editor: Diah Anggraeni
ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. 

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga minyak goreng menunjukkan tren penurunan pada akhir Januari meskipun secara rata-rata bulanan masih tercatat meningkat dibanding Desember 2021.

Peningkatan harga beberapa komoditas pangan juga tercermin pada peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) Januari 2022. NTP nasional Januari 2022 sebesar 108,67 atau naik 0,30 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.

Kenaikan NTP menunjukkan bahwa petani bisa menikmati keuntungan dari hasil produksi mereka.

Subsektor yang mengalami peningkatan tertinggi yakni NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,98 persen terutama disebabkan dari peningkatan harga gabah.

Harga gabah petani meningkat sebesar 4,96 persen (mtm) yang mendorong peningkatan harga beras ditingkat penggilingan maupun eceran.

Kemudian diikuti oleh NTP Subsektor Peternakan yang meningkat sebesar 0,43 persen dan berada pada level 100,19.

Peningkatan NTP subsektor peternakan didorong utamanya dari peningkatan harga ayam ras pedaging. NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) juga mengalami peningkatan dan tercatat sebesar 131,81.

NTPR tercatat terus mengalami peningkatan sejak Juli 2020 yang utamanya masih didorong dari kenaikan harga kelapa sawit.

Baca juga: Nikmati Kuliner sembari Berbincang Santai, Menko Airlangga Pastikan Program UMKM Tepat Sasaran

Komponen inflasi administered prices (AP) tecatat sebesar 0,38 persen (mtm), menurun dibanding bulan Desember 2021 sebesar 0,45 persen (mtm).

Bahan bakar rumah Ttangga (BBRT) menjadi komoditas dengan andil penyumbang tertinggi sebesar 0,06 persen.

Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang berkisar antara Rp 1.600 s.d Rp 2.600 per kilogram dan telah berlaku sejak 25 Desember 2021.

Selain BBRT, rokok kretek filter mencatatkan sumbangan terhadap inflasi Januari sebesar 0,01 persen.

Kenaikan harga aneka jenis disebabkan naiknya tarif cukai hasil tembakau (CHT) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau yang berlaku sejak 1 Januari 2022.

Peningkatan inflasi AP masih tertahan oleh penurunan tarif angkutan udara sesuai dengan pola musimannya, dengan andil -0,03 persen.

Lebih lanjut, sebagai pembuka awal tahun, sinyal optimisme pemulihan ekonomi terus bertambah khususnya terlihat dari sektor manufaktur yang semakin menggeliat.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved