Liga 1
PENYEBAB Utama Laga Persib vs PSM Makassar Ditunda PT LIB Liga 1, Ternyata Bukan Hanya Soal Covid-19
Inilah penyebab utama laga Persib vs PSM Makassar ditunda PT LIB Liga 1, ternyata bukan hanya soal Covid-19.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah penyebab utama laga Persib vs PSM Makassar ditunda PT LIB Liga 1, Rabu 2 Februari 2022 kemarin.
Ternyata penyebab tertundanya laga Persib vs PSM Maksassar bukan hanya soal Covid-19.
Duel yang harusnya digelar Stadion Kapten I Wayan Dipta, pukul 18.15 WIB terpaksa tak terlaksana.
Lantaran kuota pemain Persib Bandung tak penuhi standar dilangsungkannya pertandingan BRI Liga 1.
Ya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengambil keputusan tegas soal ditundanya pertandingan BRI Liga 1.
Laga Persib Bandung vs PSM Makassar resmi ditunda.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: BERITA Persib: Ujian Robert Alberts Jelang Duel PSM dan Bhayangkara FC, Cek Kondisi Pilar Penting
Melansir Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BRI Liga 1: Alasan Laga Persib Bandung vs PSM Makassar Ditunda, PT LIB Beri Penjelasan dalam sesi konferensi pers bersama awak media, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengonfirmasi batalnya pertandingan Persib Bandung melawan PSM Makassar.
"Hari ini ada empat pertandingan yang akan digelar, dan keputusan diambil ada satu laga yang harus ditunda," buka Sudjarno, Rabu (2/2/2022) siang WIB.
Sudjarno menjelaskan bahwa keputusan ditundanya laga Persib vs PSM berdasarkan pada hasil PCR yang dilakukan. Hasilnya, badai Covid-19 memang menghantam kubu Persib.
"Biasanya H-1 sebelum pertandingan kami melakukan PCR kepada tim yang akan bertanding."
Alasan mengapa laga tersebut ditunda beradasarkan permintaan dari Maung Bandung.
Klub Kota Kembang ini dalam kondisi yang tak komplit.
"Kami mengundang empat tim yang akan bertanding dalam rapat emergency meeting untuk mengambil keputusan."
"Laga (Persib vs PSM) menjadi layak untuk ditunda karena sesuai regulasi."
Baca juga: TERUNGKAP Penyebab Pemain Persib Dilanda Badai Covid-19, Bermula dari Libur Pasca Lawan Borneo FC
Sudjarno menjelaskan berdasarkan pasal 52 ayat 7 pada kompetisi BRI Liga 1.
Bahwasannya sebuah tim bisa melakoni pertandingan minimal memiliki 14 pemain.
“Dalam keadaan luar biasa, di mana setelah swab test rapid antigen pada hari pertandingan membuat klub yang akan bertanding hanya menyisakan kurang dari 14 pemain (termasuk salah satu diantaranya adalah penjaga gawang), maka LIB dan PSSI akan segera menggelar rapat darurat untuk memberikan keputusan dalam tempo cepat dan setiap keputusan bersifat final”
Sedangkan dari kubu Persib Bandung, hanya ada 13 pemain yang dalam kondisi baik.
"Karena hasil dari PCR h-1 pada, Selasa (1/2/2022), hasil yang diperoleh tidak memenuhi sarat untuk bermain, kurang dari 14 pemain Persib Bandung yang tersedia".
PT LIB kembali melakukan pengecekan pagi hari tadi kepada tim Persib Bandung.
"Sebelum mengambil keputusan, tadi pagi Rabu, (2/2/2022), kami melakukan croscek, dari kubu Persib, hanya 13 pemain yang tersisa," tambahnya menjelaskan.
Terlepas dari itu, tiga pertandingan BRI Liga 1 lainnya meliputi PSS Sleman vs Persik Kediri, Persita Tangerang vs Borneo FC dan PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya tetap dilangsungkan.
Baca juga: UPDATE KLASEMEN BRI Liga 1: Persib Sukses Nyodok ke Bawah Arema, Tengok Tangis Lerby Buat Borneo FC
Kronologi Terpapar Covid-19
Dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel berjudul KRONOLOGI Sembilan Pemain Persib Bandung Ketahuan Terserang Covid-19, Berawal dari Satu Orang Sakit, Persib Bandung kemungkinan masih tampil tanpa sembilan pemain saat berhadapan dengan PSM Makassar di pekan ke-22, Rabu (2/2/2022).
Sebelumnya, sembilan pemain itu juga absen kala Persib mengalahkan Persikabo 1973, Sabtu (29/1/2022).
Mereka dinyatakan positif Covid-19 sebelum melawan Perikabo.
Mengenai kondisi pemain yang terpapar Covid-19, dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani, akhirnya angkat bicara.
Rafi menduga, penyebaran terjadi pada saat para pemain diliburkan dari agenda latihan bersama selepas partai kontra Borneo FC (18/1).
"Setelah diliburkan saya lakukan pemeriksaan antigen secara mandiri.
Pada saat itu sudah terjaring tiga orang pemain dengan hasil pemeriksaan antigen positif.
Itu hari Rabu tanggal 26 Januari," ujar Rafi dalam sesi jumpa pers virtual, Minggu (30/1).
Kecurigaan Rafi berawal dari salah satu pemain yang mengalami gejala sakit.
Baca juga: Klasemen Terbaru BRI Liga 1 Makin Panas, Diwarnai Tangis Lerby, Badai Covid-19 Persib & Persebaya
Lalu dia melakukan tes kepada pemain tersebut pada tanggal 26 Januari dan hasilnya positif.
"Lalu kami periksa lagi semua kru dari Persib Bandung, termasuk staf pelatih, staf ofisial, dan media.
Kami lakukan pemeriksaan antigen.
Dari situ ternyata kita mendapatkan ada dua orang lagi yang positif," katanya.
Setelah tiga pemain dinyatakan positif di tanggal 26 Januari, Rafi mulai merasa waswas hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan tes antigen setiap hari sampai menjelang pertandingan kontra Persikabo.
Sampai di tanggal 27 Januari, Rafi kembali melakukan tes dan didapat pemain menunjukkan hasil positif.
"Jadi ada paparan sejak latihan. Ternyata setelah tanggal 27 tambah satu orang, tanggal 28 empat orang. Jadi yang terdeksi pada saat antigen delapan orang," ucapnya.
Satu hari menjelang pertandingan melawan Persikabo atau tepatnya 28 Januari, tes kembali dilakukan.
Namun kali ini menggunakan metode PCR sesuai dengan regulasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
Rafi mengatakan, sesuai aturan, tes PCR hanya bisa dilakukan kepada 35 orang saja.
Namun untuk menghindari kemungkinan makin banyaknya orang yang terpapar, Rafi kemudian meminta penambahan tes PCR.
"Padahal saya sudah tahu dari pemeriksaan antigen delapan orang positif," ujar Rafi.
"Setelah pemeriksaan dari tes PCR, yang terpapar jadi sembilan orang," ujarnya.
Identitas Dirahasiakan
Banyak pihak kemudian menuding bahwa para pemain melanggar protokol kesehatan dengan keluar hotel tanpa menggunakan masker maupun menjaga jarak.
Terlebih, di media sosial sempat banyak bertebaran foto-foto yang memperlihatkan pemain Persib berlibur tanpa menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Rafi mengatakan, sebagai dokter tim, ia selalu mengingatkan kepada para pemain untuk disiplin menegakan protokol kesehatan dan tidak keluar hotel apabila bukan kepentingan mendesak.
Para pemain pun, lanjut dia, selalu mengikuti arahan dari tim untuk selalu menjaga protokol kesehatan.
"Saya tidak ingin saling menyalahkan. Ini juga tidak terjadi pada Persib, tapi terjadi juga di klub-klub lain," katanya.
Baca juga: Update BRI Liga 1: Gara-gara Strategi Sudirman, Posisi Marco Simic Terancam Terdepak di Persija
Selain selalu mengingatkan pemain untuk menjaga protokol kesehatan, tim pelatih, kata Rafi, juga membuat sebuah desain sedemikian rupa agar pemain tidak bisa keluar hotel untuk mencari hiburan.
Sehingga dia tidak mengetahui secara pasti dari mana asalnya virus ini menyerang tim Persib.
"Ini tidak diketahui secara pasti paparan dari mana. Sedang kita selidiiki. Tapi kita dari tim pelatih untuk jadwal sedemikian padat agar mereka tidak bisa mencuri waktu untuk cari hiburan.
Jadi Saya tidak mau saling menyalahkan. Karena kenyataannya ini yang terjadi," ucapnya.
Terpapar Varian Omicron?
Terkait varian apa yang menjangkiti sembilan pemain itu, Rafi belum bisa memastikan.
Sebab saat ini, hasil tes sembilan orang itu sedang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Bali.
"Tapi yang saya baca memang presentase untuk varian Covid sekarang ke arah Omricon. Hampir 90 persenlah varian Omricon. Sifatnya yang saya tahu penyebarannya cukup cepat," ucapnya.
Meski belum bisa memastikan, Rafi menduga bahwa kesembilan pemain ini memang terpapar Omicron.
Sebab apa yang dirasakan para pemain semua mengarah ke varian tersebut.
"Dari pengamatan saya dan dari literatur yang saya baca, dari penyebaran yang begitu cepat, gejala ringan, dan cepat sembuh kelihatannya, saya berasumsi ini adalah Omicron," katanya.
Terkait kondisi pemain, Rafi mengungkapkan semuanya relatif lebih baik.
Gejalanya, lanjut Rafi, tidak seberat ketika varian Delta mendominasi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Sekarang lebih ke sakit badan, kepala, dan kering tenggorokan. Semua keluhan rata-rata seperti rasa tidak enak, sakit kepala, dan kering tenggorokan," ujarnya.
Saat ditanya siapa saja pemain yang terpapar, Rafi menolak menjawab karena terikat kode etik kerahasiaan pasien. Sejauh ini, manajemen juga masih menutup rapat informasi tersebut.
Namun, dugaan kemudian mengarah pada nama-nama yang tidak berada di lineup maupun bench pada laga melawan Persikabo.
Mereka adalah Nick Kuipers, Victor Igbonefo, Supardi Nasir, Marc Klok, Febri Hariyadi, Dedi Kusnandar, Bruno Cantanhede, David da Silva, dan Ezra Walian.
Diisolasi di Tempat Berbeda
Rafi mengatakan, sembilan pemain Persib yang terpapar Covid masih menjalani karantina di beberapa tempat di Bali.
Merujuk pada aturan yang berlaku, para pemain yang terpapar harus menjalani karantina selama 10 hari.
"Kami pantau 10 hari itu. Bilamana gejala sama sekali tidak ada, kami akan lakukan pemeriksaan PCR. Kalau kurang 10 hari PCR negatif, biasanya bisa lepas dari proses karantina," ujarnya.
Rencananya, Senin ini akan kembali dilakukan tes PCR kepada semua pemain yang positif.
Dia berharap pemain yang terpapar bisa sembuh dan menunjukkan hasil negatif.
Setelah laga kontra Persikabo, Persib berturut-turut bakal menghadapi PSM Makassar (2/2), Bhayangkara FC (6/2), PSS Sleman (11/2), PSIS Semarang (15/2/, Persipura Jayapura (19/2), Persela Lamongan (23/2), dan Persija Jakarta (27/2).
Melihat gejala yang dialami oleh pemain, kata Rafi, besar kemungkinan mereka akan bisa langsung diturunkan ketika sudah dinyatakan negatif.
"Untuk yang sudah sembuh paling ada penurunan kebugaran. Paling nanti ada program latihan yang diberikan oleh pelatih dan berdiskusi dengan pelatih untuk meningkatkan kebugaran pemain bagi yang sudah menjalani karantina 7-10 hari," katanya.
Rafi mengatakan, terpaparnya sembilan pemain ini akan menjadi bahan evaluasi agar tak terjadi lagi di kemudian hari.
"Setelah ini kita harus saling mengingatkan dan menjaga prokes dengan baik cuci tangan drngan air mengalir, jaga jarak bicara dan jangan banyak melakukan kegiatan yang tidak perlu.
Mengingat ini sedang pandemi dan Covid sekarang penyebarannya cukup cepat," ujarnya.
Rafi meminta doa dan dukungannya semua pihak agar Persib bisa melewati ini semua dengan baik.
"Saya mohon bobotoh suporter positif, tolong berpikiran positif dan tim kita bisa cepat melewati masa ini dan semua akan sehat selamat dan sukses.
Mohon doakan yang karantina segera membaik dan tidak ada lagi penambahan angka Covid di tim," ujarnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.