Timnas Indonesia
Sebab Karier Meredup Terkuak, Sisi Lain Muhammad Iqbal yang Dipilih STY Perkuat Timnas Indonesia U23
Muhammad Iqbal dipanggil Shin Tae-yong untuk perkuat Timnas Indonesia U23.
TRIBUNKALTIM.CO - Muhammad Iqbal dipanggil Shin Tae-yong untuk perkuat Timnas Indonesia U23.
Bagi pecinta sepakbola Tanah Air mungkin masih asing dengan sosok Muhammad Iqbal.
Namun, perlu diketahui jika Muhammad Iqbal merupakan mantan pemain timnas Indonesia U19 asuhan Indra Sjafri.
Karier Iqbal sempat meredup karena dibekak cedera.
Baca juga: Marselino Ferdinan dkk Dipanggil Timnas Indonesia U-23, Pelatih Persebaya, Aji Santoso Ajukan Syarat
Baca juga: Update Liga 1: Terikat Perjanjian Sejarah, Persija Tetap Lepas 5 Pemainnya ke Timnas Indonesia
Baca juga: Sosok Adiba Khanza, Tambatan Hati Bintang Timnas Indonesia Egy MV, Sudah Tunangan?
Namun semangat pantang menyerah ditunjukkan oleh Muhammad Iqbal.
Muhammad Iqbal bangkit dari cedera ACL, lalu menjajal kompetisi Liga Korea Selatan, dan kini mendapatkan panggilan ke timnas Indonesia U23 besutan Shin Tae-yong.
PSSI telah mengumumkan daftar 29 pemain yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan atau training center (TC) timnas Indonesia U23.
Dikutip dari Kompas.com, dari 29 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong selaku pelatih timnas Indonesia U23, ada nama Muhammad Iqbal.
Muhammad Iqbal yang kini berusia 21 tahun merupakan pemain klub Persita Tangerang.
Muhammad Iqbal bergabung dengan Pendekar Cisadane pada bursa transfer tengah musim Liga 1 2021-2022.
Sejauh ini, Iqbal yang berposisi sebagai pemain tengah telah membukukan tiga penampilan di Liga 1.
Sempat Mengalami Cedera Parah
Dilansir dari BolaSport.com, Muhammad Iqbal adalah salah satu pemain jebolan timnas Indonesia U19 era Indra Sjafri.
Bersama Egy Maulana Vikri dan juga Witan Sulaeman, Iqbal menjadi bagian dari skuad timnas Indonesia U19 yang menempati peringkat ketiga pada Piala AFF U19 2017.
Akan tetapi, setelah turnamen tersebut, sinar Muhammad Iqbal justru meredup.
Penyebabnya, pemain kelahiran Kudu Ganting, Padang Pariaman, Sumatra Barat itu dihantam cedera parah yaitu cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL).
Bagi seorang pesepak bola, cedera ACL adalah momok yang menakutkan.
Akibat cedera itu, Muhammad Iqbal gagal tampil membela timnas Indonesia pada ajang Piala Asia U19 yang dilangsungkan tahun 2018 lalu.
Baca juga: Sukses Kalahkan Timor Leste, Timnas Indonesia Siapkan Strategi Depak Malaysia di Peringkat FIFA
Namun, cedera ACL yang menghantam dirinya tak lantas memadamkan api semangat Muhammad Iqbal.
Usai pulih dari cedera, Iqbal mendapatkan kesempatan untuk mengikuti trial di klub K-League 3 alias divisi ketiga Liga Korea Selatan, Cheongju FC.
Bersama sesama pemain Indonesia lainnya yakni Dallen Doke, Iqbal menjalani trial di Cheongju FC pada Februari 2021.
Hanya saja, Dallen tak lolos setelah menjalani trial sehingga tidak dipermanenkan oleh Cheongju FC.
Sementara, Iqbal mendapatkan kontrak di sana.
Menurut data Transfermarkt, Muhammad Iqbal tampil pada tiga pertandingan K-League 3 2021 bersama Cheongju FC.
Setelah enam bulan berseragam Cheongju FC, Iqbal kemudian kembali ke Tanah Air.
Ia dipinang oleh klub Liga 1, Persita Tangerang, pada Desember tahun lalu.
Kini, perjuangan Muhammad Iqbal bangkit dari hantaman cedera parah membuahkan hasil manis.
Shin Tae-yong memberi kesempatan kepada Iqbal untuk membela timnas Indonesia U23.
Adapun, pemusatan latihan yang diadakan timnas Indonesia U23 kali ini merupakan bagian dari persiapan menjelang Piala AFF U23 2022.
Turnamen tersebut bakal digelar di Kamboja dari 14 hingga 26 Februari 2022 mendatang.
Pada Piala AFF U23 kali ini, Indonesia menghuni Grup B bersama Malaysia, Myanmar, dan Laos.
Baca juga: Timnas Indonesia vs Timor Leste, Gol Cepat Terens Puhiri Hasil Umpan Manis Ricky Kambuaya

4 Pemain Keturunan Datang ke Timnas Indonesia
Jelang Piala AFF U-23 2022 PSSI membawa kabar bahwa dokumen dua pemain keturunan tengah diproses untuk dinaturalisasi di Kemenpora RI.
Seperti diketahui, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah meminta PSSI untuk memproses empat pemain keturunan untuk dinaturalisasi.
Empat pemain keturunan itu yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Ragnar Oratmangoen.
Mereka nantinya diharapkan bisa menambah kekuatan timnas Indonesia untuk berlaga di kancah internasional.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang mengurus proses pemain keturunan, Hasani Abdulgani mengatakan dua diantara empat pemain itu sudah diproses.
Dokumen Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah lengkap dan saat ini tengah diproses di Kemenpora RI.
Dengan itu proses perubahan status pemain keturunan itu menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) telah dimulai.
Proses tersebut juga membuat peluang Sandy Walsh dan Jordi Amat untuk memperkuat timnas Indonesia semakin besar.
Hal itu pastinya jadi kabar baik untuk Shin Tae-yong karena timnas Indonesia telah dinanti banyak event pada tahun 2022 ini.
Namun, kabar baik untuk tim pelatih itu bisa juga jadi kabar buruk untuk pemain lokal.
Merekrut pemain keturunan Indonesia itu memang bisa mengancam pemain lokal yang memiliki posisi sama dengan pemain tersebut.
Ini terjadi karena biasanya pemain lokal secara posisinya di timnas Indonesia langsung tersisih lantaran kalah bersaing.
Menanggapi hal ini, Hasani Abdulgani mengatakan bahwa pemain lokal pada dasarnya juga bagus.
Akan tetapi, mendatangkan pemain keturunan juga dengan tujuan mendobrak prestasi timnas Indonesia.
Sehingga hal itu sangat diperlukan untuk tim, apalagi pemian yang direkrut tentu saja lebih baik dari pemain yang ada.
Hasani Abdulgani hanya ingin berpesan dengan datangnya dan dimulainya proses naturalisasi ini bisa jadi pelecut untuk semua pemain.
Menurutnya para pemain lokal harus bisa bersaing dan menunjukkan performa terbaiknya agar tak kalah dari pemain-pemain keturunan.
“Di kita ini bibitnya ada jutaan dan ratusan. Kalau cuma empat pemain, masak ke ganggu dengan empat orang ini. Kecuali mental kami sudah kalah duluan,” ujar Hasani Abdulgani kepada BolaSport.com, Kamis (3/2/2022).
“Kan harus dibalik, kalau ada pesaing ya kita harus tetap fight. Jadi saya pikir kita ambil sisi positifnya saja,” ucapnya.
Daripada meratapi nasib, Hasani meminta agar para pemain okal bisa bangkit dan terus meningkatkan kualitasnya.
Sebab dengan adanya persaingan yang bagus, Hasani percaya para pemain juga akan lebih termotivasi.
“Kalau untuk pemain lokal ya harus bisa meningkatkan kualitas yang lebih tinggi. Kalau ada pesaing kan biasanya orng lebih termotivasi,” kat Hasani.
“Sama di manapun kami bekerja kalau ada pesaing kan kita pasti timbul motivasikan.”
Maka dari itu, menurutnya untuk saat ini mendatangkan empat pemain keturunan saja sudah cukup buat tim.
Hasani menilai tak akan bagus bagi regenerasi ke depan apabila banyak mengandalkan pemain keturunan yang berkarier di luar negeri.
“Tapi ya jangan terlalu banyaklah, kalau banyak juga tidak terlalu bagus. Tapi kalau empat atau lima orang masih okelah,” tuturnya.
“Apalagi ini kan masih ada ikatan darah sama kita. Tapi kan setiap apapun itu pasti ada pro kontra pasti adalah kalau kayak gitu.”
Belum lama ini satu pemain keturunan juga telah memberi kode terkait tertariknya ia untuk memperkuat timnas Indonesia.
Nama Cyrus Margono tengah dikaitkan menjadi salah satu pemain keturunan yang bakal memperkuat timnas Indonesia.
Bahkan Cyrus Margono telah berkunjung ke Kedutaan Besar Indonesia di Yunani.
Meski begitu, PSSI sebelumnya menyatakan bahwa Cyrus Margono tak masuk dalam list permintaan Shin Tae-yong. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.