HPSN 2022, PKT Perkuat Komitmen Atasi Persoalan Sampah
Optimalisasi peran dalam menekan persoalan sampah menjadi salah satu komitmen utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terhadap lingkungan, yang
Guna memperkuat program, pada pertengahan 2021 kelompok pengelola TPST Bessai Berinta juga dibekali peluang pembuatan Dry Maggot sebagai turunan BSF, sehingga bisa dikembangkan pada produk yang lebih bernilai karena mengandung asam amino dan protein yang bisa diekstrak untuk berbagai kebutuhan industri seperti make-up, kompos, pakan ikan hingga pupuk cair.
Baca juga: Boba Bags, Tas Produksi UMKM Lokal Binaan Pupuk Kaltim Siap Bersaing di Pasaran
Pengembangan potensi dry maggot ini juga didukung PKT berupa pengembangan infrastruktur bangunan budidaya maggot, penyediaan sarana prasarana hingga penyediaan kemasan produk dry maggot.
Melalui bekal yang diberikan, potensi maggot didorong lebih optimal untuk dikelola mulai skala rumahan, menengah hingga industri yang bisa memberi dampak serta nilai ekonomi bagi masyarakat.
Hal ini sekaligus memotivasi pengembangan pengolahan limbah organik untuk kepentingan lingkungan, sekaligus upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), karena jika sampah organik dibiarkan cukup lama dapat menghasilkan gas metan yang berpengaruh terhadap ozon.
"Jika inovasi ini diterapkan mulai skala rumah tangga, sampah organik pun dapat lebih ditekan karena bisa diolah sendiri menjadi maggot dan tidak perlu dibuang langsung ke TPA. Hal ini yang terus kami dorong di masyarakat," tambah Rahmad.
Sejalan dengan tema "Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim" pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022, berbagai kebijakan dalam menekan jumlah sampah khususnya plastik, telah diterapkan PKT sebagai bentuk komitmen Perusahaan menjalankan aktivitas bisnis berbasis lingkungan.
Baca juga: Fasilitasi UMK di Pasar Digital, PKT Launching Marketplace Borneos.co
Mulai dari mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, meminimalisasi makanan dan minuman dengan kemasan plastik, hingga daur ulang pemanfaatan limbah karung reject menjadi barang bernilai ekonomis.
Begitu juga dalam meningkatkan kesadaran insan perusahaan, turut disikapi PKT dengan mendirikan Bank Sampah, sebagai dorongan semangat bagi karyawan beserta keluarga untuk pengumpulan serta pemilahan sampah dimulai dari rumah tangga dan lingkungan tempat tinggal.
Keberadaan bank sampah ini pun diarahkan pada optimalisasi pengelolaan sampah yang dikumpulkan, untuk diolah kembali menjadi barang bernilai guna.
Semangat ini juga didukung Persatuan Istri Karyawan PKT (PIKA PKT) melalui Gerakan Sapu Bersih Sampah, sebagai rutinitas baru dalam menumbuhkan kesadaran bersama untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
"Hal ini bagian dari fokus utama PKT terkait implementasi ESG dengan optimalisasi pengelolaan sampah, untuk mendorong pengendalian dampak perubahan iklim yang dimulai dari lingkungan terkecil melalui pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)," lanjut Rahmad.
Baca juga: Perkuat Pengawasan Distribusi Pupuk Bersubsidi, Pupuk Kaltim Tanda Tangani MoU dengan Kejati Kaltim
Ke depan, penanganan persoalan sampah akan terus diperkuat PKT dengan berbagai langkah konkret, baik di lingkungan perusahaan maupun masyarakat secara luas.
Hal ini telah menjadi komitmen PKT untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan manfaat bagi masyarakat sekaligus upaya mitigasi terhadap perubahan iklim.
"Utamanya membangun kesadaran bersama untuk lebih peduli terhadap sampah, dengan berbagai aksi nyata penyelamatan lingkungan dalam mewujudkan keseimbangan antara profit, people dan planet sebagai salah satu misi perusahaan," pungkas Rahmad Pribadi. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.