Berita Nasional Terkini
Kejadian Aneh Usai Gempa Terkini Pasaman Barat Sumbar, Tanah Tiba-tiba Bergerak Mirip Likuefaksi
Kejadian aneh usai Gempa terkini Pasaman Barat Sumbar 25 Februari 2022, tanah bergerak mirip likuefaksi dan mendekati rumah-rumah warga.
TRIBUNKALTIM.CO - Ada kejadian aneh usai Gempa terkini Pasaman Barat Sumbar 25 Februari 2022, tanah bergerak mirip likuefaksi dan mendekati rumah-rumah warga.
Fenomena pergerakan tanah yang mirip likuefaksi terjadi di kawasan Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022).
Peristiwa itu terjadi usai Gempa Terkini Pasaman Barat Sumbar dengan magnitudo 6,1 pada Jumat pagi.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat fenomena tanah bergerak itu seperti longsor dan likuefaksi.
Baca juga: Terungkap Kenapa Hewan Bisa Memprediksi Gempa Bumi, Ternyata Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah
Baca juga: Waspada, BMKG Sebut Sumbar Potensi Gempa Besar Magnitudo 7,6, Cek Riwayat Sejak 1835
Baca juga: Sejarah 20 Februari: Gempa dan Gas Beracun di Dataran Tinggi Dieng, 149 Orang Tewas
Video berdurasi 29 detik itu menampilkan gelombang tanah berwarna coklat bergerak dari ketinggian dan mendekati rumah warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman, Alim Bazar mengakui adanya fenomena tersebut di Nagari Malampah, Tigo Nagari.
"Betul, ada fenomena tanah bergerak itu. Tapi dilaporkan tidak ada korban jiwa," kata Alim saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Pihak BPBD juga telah meminta warga agar berhati-hati dan menghindari lokasi tersebut.
"Kita imbau warga menghindar dari lokasi itu. Itu berbahaya," kata Alim.
Alim Bazar menegaskan tidak ada korban jiwa akibat fenomena likuefaksi tersebut
Diduga likuefaksi
Sementara itu, ahli geologi Sumbar Ade Edward mengatakan, fenomena yang terjadi diduga sebagai likuefaksi yang disertai dengan longsor.
Penyebabnya, menurut Ade, karena adanya aktivitas gempa magnitudo 6,1 yang memicu terjadinya likuefaksi dan longsor.
"Itu diperkirakan likuefaksi yang disertai longsor. Jadi daerah itu berbahaya dan harus dijauhi," kata Ade.