Berita Penajam Terkini

Diversifikasi Pangan Mengurangi Konsumsi Beras Warga Penajam Paser Utara

Program disversifikasi pangan yang digalakkan pemerintah pusat, dan turut diterapkan pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
ILUSTRASI Produk beras kemasan di Penajam Paser Utara. Program diservisikasi pangan kurangi konsumsi beras masyarakat di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (8/3/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Program disversifikasi pangan yang digalakkan pemerintah pusat, dan turut diterapkan pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara ( Pemkab PPU) sejak 2013 lalu, masih terus berlanjut dan berdampak positif hingga 2022 ini.

Hal itu menurut pemaparan kepala Dinas Pangan Kabupaten PPU Surito Widarie saat dihubungi TribunKaltim.co, Selasa (8/3/2022).

Surito menyebut, program yang mengajak masyarakat memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi agar tidak terfokus pada satu jenis saja, perlahan mampu dilakukan masyarakat Penajam Paser Utara.

"Di 2022 ini, ada program lanjutan dari pemerintah, dibentuk kelompok tani yang ada kaitannya dengan penganekaragaman pangan," ungkapnya.

Baca juga: Plt Bupati PPU Hamdam Sebut Akan Evaluasi Rencana Pembangunan Rice Milling Unit di Babulu

Baca juga: Ketersediaan Beras di PPU Alami Surplus untuk Triwulan Pertama di 2022

Baca juga: Progres Pembangunan Rice Milling Unit di PPU Tak Jelas, DPRD Pertanyakan Soal Lahan Proyek RMU

Sejak diadakannya sosialisasi hingga penerapannya dilapangan, konsumsi beras masyarakat Penajam Paser Utara, perlahan menurun.

"Kita sosialisasikan terus kepada masyarakat PPU, agar tidak tergantung pada beras, bisa dibarengi ubi kayu, jagung, talas dan lainnya," tambahnya.

ILUSTRASI bahan pangan beras.
ILUSTRASI bahan pangan beras. (TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO)

Hingga kini, diakui Surito, penurunan tingkat konsumsi beras dari 113 menjadi 89 kg per kapita setahun atau turun sekitar 14 persen.

"Ada penurunan jumlah konsumsi, sekitar 14 persen," lanjutnya.

Surito melanjutkan, 2022 ini juga, kabupaten Penajam Paser Utara masih mendapat alokasi lanjutan dari program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

"Program tersebut mendorong produksi dan konsumsi pangan lokal, didalamnya ada jagung, ubi kayu, talas itu tadi, intinya tidak ketergantungan dengan beras," tandasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved