Berita Nasional Terkini
TERKUAK Kolonel Priyanto Tolak Saran Anak Buahnya, Tega Buang Jasad Sejoli Padahal Handi Masih Hidup
Terkuak Kolonel Priyanto tolak saran anak buahnya, tega buang jasad sejoli padahal Handi masih hidup.
"Saksi empat, lima, enam, dan tujuh melihat saudara Handi Saputra dalam keadaan hidup dan masih bernapas serta bergerak seperti merintih menahan sakit," ujar Wirdel membacakan dakwaan, dilansir TribunJakarta.com.
Sementara, menurut saksi mata, Salsa mengalami luka berat di bagian kepala hingga meninggal di lokasi kejadian.
Sebelum Handi dan Salsa dibawa pergi, saksi sempat meminta Kolonel Priyanto dan anak buahnya untuk menunggu petugas atau keluarga korban datang.
Namun, ia justru memerintahkan Koptu Ahmad dan Kopda Andreas memasukkan dua korban ke dalam mobil.
"Saksi berkata jangan dulu dibawa sebelum ada petugas atau keluarga datang."
"Namun terdakwa memerintahkan saksi dua dan tiga untuk segera masuk ke dalam mobil," tuturnya.
Kondisi Handi yang masih hidup saat dibuang ke aliran Sungai Serayu sebelumnya sudah pernah diungkapkan Kabiddokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.
Saat dilakukan pemeriksaan luar dan dalam pada Handi, kata Hastry, ditemukan tanda-tanda air di saluran napas hingga paru-paru.
Hal tersebut menunjukkan Handi masih hidup saat dibuang ke sungai oleh pelaku.
Selain tanda-tanda air di saluran napas hingga paru-paru, ada luka di bagian kepala Handi.
"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," ungkap Hastry, Kamis (23/12/2021), dikutip dari TribunJateng.com.
"Kami temukan mayat laki-laki itu meninggal karena air."
"Jadi mayat laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya."
"Karena luka di kepala tidak mematikan," tuturnya.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Tabrak Lari Sejoli di Nagreg Libatkan Penyidik TNI AD, Mabes TNI & Oditur Militer
Kronologi Kejadian