Kembali Berkunjung ke Desa Wadas, Gubernur Ganjar Pranowo Lakukan Dialog Bersama Warga

Ganjar kembali berkunjung ke Desa Wadas dan melakukan dialog bersama warga di Masjid Nurul Huda, Rabu (9/3/2022) malam.

Editor: Diah Anggraeni
HO/Humas Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan dialog bersama warga Desa Wadas di Masjid Nurul Huda, Rabu (9/3/2022) malam. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ganjar kembali berkunjung ke Desa Wadas dan melakukan dialog bersama warga di Masjid Nurul Huda, Rabu (9/3/2022) malam.

Warga yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu dan kalangan pemuda antusias menyampaikan aspirasinya.

Dari pertemuan itu, warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, mengungkapkan bahwa mereka ternyata pernah kirim surat penolakan atas rencana penambangan batu andesit di desanya kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak.

Namun, surat tersebut tidak pernah sampai ke tangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Dukung Gerakan Donasi bagi Anak-anak Penyintas Kanker, Ganjar Rela Cukur Habis Rambut Putihnya

Gus Fuad, salah seorang tokoh masyarakat Desa Wadas menyampaikan bahwa dari awal warga Desa Wadas telah bersikap menolak atas rencana penambangan batu andesit yang digunakan untuk bahan pembangunan Bendungan Bener.

Penolakan tersebut dibuat dalam bentuk surat kepada Gubernur Jateng yang ditandatangani warga.

Surat itu disertai lampiran fotokopi KTP warga. Namun surat itu tidak dikirimkan langsung kepada gubernur, melainkan dititipkan kepada BBWS Serayu Opak.

Warga berkeinginan BBWS menyampaikan kepada gubernur agar mendapat respons langsung atau dapat berdialog dengan gubernur.

Namun, hingga saat ini belum ada respon atau jawaban dari surat tersebut.

"Warga sudah pernah mengirim surat pernyataan penolakan atas tambang ke BBWS, tapi sampai sekarang tidak ada jawaban. Apakah surat itu juga sampai ke Pak Ganjar atau tidak," ujarnya.

Selain berkirim surat, jelas Gus Fuad, warga dulu sempat menerima rencana penambangan batu andesit di desanya, dengan kompensasi warga minta dibangunkan akses air dari Bendungan Bener menggunakan pipa. 

"Waktu itu kita cuma minta satu pipa saja ke Wadas, tapi waktu itu jawaban BBWS, oh itu terlalu bombastis. Akhirnya warga mau gak mau bersikap menolak," terangnya.

Beberapa waktu lalu, pihak warga sudah mendatangi BBWS untuk mempertanyakan kembali hak warga atas lahannya maupun terkait rencana penambangan. 

"Tapi tidak mendapat jawaban, karena alasannya kepala BBWS sudah diganti dan yang baru tidak tahu menahu," ungkapnya.

Baca juga: Tepati Janji, Hari Ini Gubernur Ganjar Cukur Gundul dalam Rangka Peringatan Hari Kanker Anak Sedunia

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku belum mengetahui perihal surat beserta lampiran fotokopi KTP warga tersebut.

Ia justru berterima kasih karena mendapat informasi itu dan akan mengklarifikasi ke pihak terkait.

"Ini saya baru tahu kalau warga pernah mengirim surat ke BBWS. Di pertemuan yang pertama belum ada yang bilang. Dan saya juga belum pernah baca itu. Saya minta izin untuk mengklarifikasi dengan memanggil pihak terkait," katanya.

Nantinya, papar Ganjar, aspirasi dari warga akan disampaikan ke beberapa pihak terkait untuk mencari solusi terbaik.

"Ada beberapa hal yang nanti akan saya klarifikasi ke beberapa orang  agar yang panjenengan (Anda) sampaikan, minimal saya dapat sangu saat rapat. Kita akan carikan solusi," tandasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved