Kemah Jokowi di IKN
Sebagai Warga IKN, Pemuda Kecamatan Sepaku Harapkan Mereka Dilibatkan dalam Pembagunan
Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkemah di lokasi Ibu Kota Negara (IKN), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), seiring dengan
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Rahmad Taufiq
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkemah di lokasi Ibu Kota Negara (IKN), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), seiring dengan kegiatan tersebut juga dilaksanakan ritual kendi Nusantara.
Dikatakan Presiden Joko Widodo dalam siaran langsung youtube sekretariat presiden, maksud ritual tersebut sebagai simbol persatuan dalam membangun IKN.
Progres pembangunan IKN juga terpantau terus dilakukan hingga saat ini.
Menanggapi hal itu, banyak hal yang diharapkan pemuda Sepaku.
Salah seorang pemuda asal Sepaku, Asep Marianto mengatakan, banyak harapan masyarakat Sepaku, terutama pemudanya, seiring masuknya mereka menjadi warga IKN.
Baca juga: Penyatuan Tanah dan Air dari Para Gubernur di IKN Nusantara, Presiden Jokowi: Ini Cita-cita Besar
Baca juga: Jokowi Didampingi Ibu Negara Kemah di IKN Nusantara, Kamar Hotel Disewa 2 Malam
"Di ring satu IKN, atau tepatnya di Sepaku empat, harusnya banyak dilibatkan warganya," ungkapnya, Senin (14/3/2022).
Ia mengatakan, seharusnya warga Sepaku banyak dilibatkan dalam hal pembangunan, terutama untuk perekonomian mereka.
"Harusnya kami ini dilibatkan terutama ekonomi, penyedia istilahnya, jangan hanya butuh saja, tapi mitra," tambahnya.
Asep melanjutkan, masyarakat Sepaku juga masih dianggap kurang dilibatkan. Dalam skala kecil saja, sudah banyak pemasangan plang-plang di beberapa lokasi, terutama di Sepaku empat, sebagai wilayah ring satu IKN.
"Pemasangan plang itu, tidak ada koordinasi dengan aparat desa maupun kecamatan, kami sangat sayangkan itu, keberadaan kami masih kurang dilibatkan," tegasnya.
Baca juga: NEWS VIDEO Pengamat Politik UNJ Menilai Ritual Kendi Nusantara di IKN Wujud Politik Klenik
Ia mengaku khawatir, jika dalam hal kecil saja pemuda kurang dilibatkan, maka kekhawatiran dalam pembangunan skala kecil juga kemungkinan peran mereka bakal tidak dianggap.
"Jangan sampai kita ini seperti di Jakarta, kita punya tanah di sini tapi nanti malah kita yang tergusur dengan adanya IKN, itu kami takutkan," ucapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.