Berita Kaltim Terkini

Kepala Disperindagkop dan UMKM Kaltim Sebut Ekspor CPO Lebih Menguntungkan

Produksi industri Crude Palm Oil (CPO) yang menurun menjadi pertanyaan, apakah menjadi penyebab minyak goreng langka beberapa waktu belakangan

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ilustrasi Minyak Goreng - Dari data Dinas Perkebunan Kaltim hasil olahan CPO mengalami sedikit penurunan, sedikit banyak mempengaruhi produksi minyak goreng. TRIBUNAKLTIM.CO/ NEVRIANTO HP 

Sepanjang tahun 2020, menurut data Dinas Perkebunan Kaltim, produksi sawit yang dihasilkan mencapai 17,72 juta ton, angka ini setara dengan 3,8 juta ton CPO.

"Penurunannya memang sedikit saja," lanjutnya.

Meski begitu, Ujang mengaku hal ini sedikit banyak memberi pengaruh bagi produksi minyak goreng.

Pasalnya, CPO tak hanya diperuntukkan untuk pembuatan atau bahan baku minyak goreng saja, namun juga diperuntukkan guna bahan baku bahan bakar bio diesel.

Pemanfaatan segmentasi CPO yang meluas membuat peruntukkan juga menjadi terbagi.

"Belum lagi, CPO yang diekspor keluar. Sehingga sedikit banyak ya berpengaruh," kata Ujang.

Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Kesejahteraan Petani Sawit Jadi Bahasan Penting dalam 9th MM CPOPC 2021

Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Bumi Mulawarman tergolong maju.

Pada tahun 2020 saja, ada 1,37 juta hektar areal perkebunan kelapa sawit milik rakyat

14.402 hektar diantaranya dikawal perusahaan negara atau BUMN. 

Sedabgkan untuk luas perkebunan kelapa sawit yang dimiliku Perkebunan Besar Swasta seluas 986,662 hektar. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved