Ibu Kota Negara

SoftBank Batal Berinvestasi di IKN Nusantara, Menteri Luhut Beber Dia tak Ada Dana, Sudah Off

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjabarkan, posisi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Negara,

Editor: Budi Susilo
HO/SEKRETARIAT PRESIDEN RI
Presiden Joko Widodo menggelar seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Ritual tersebut mengumpulkan 34 tanah dan air yang dibawa gubernur se-Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjabarkan, posisi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Negara yang sebelumnya ditempati Masyoshi sedang dicari.

Tetapi, kata dia, nantinya bisa diisi oleh investor baru atau lainnya.

"Lagi kita cari penggantinya. Bisa juga (dari investor) tapi bisa juga tidak," ucap Luhut di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Lokasi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru atau IKN Nusantara berada di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. 

Baca juga: Gubernur Sulut Persembahkan Air dan Tanah untuk IKN Nusantara, Simbol Peradaban Suku Minahasa

Baca juga: Pindah Ibu Kota Negara ke Kaltim, Adat Dayak Paser Ingin BLK Dibangun untuk Warga Lokal

Baca juga: IKN Nusantara di Kaltim Terapkan Smart City, Berikut Agenda Pelatihan SDM Bidang Siber

Kabarnya, saat SoftBank berminat investasi 100 miliar dolar AS di IKN Nusantara, pemerintah menunjuk Masayoshi Son sebagai Ketua Dewan Pengarah IKN bersama Eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ.

Menteri Luhut, tidak heran dengan mundurnya SoftBank dari rencana awal akan investasi di proyek Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.

"Kalau SoftBank dari awal sudah mundur dia, sejak sahamnya drop. Kemudian dia punya vision fund, fundnya tidak jadi ditaruh di Saudi, tidak jadi ditaruh di Abu Dhabi. Jadi dia tidak ada (dana), ya sudah off,” ujar Luhut.

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang mengejar dana yang awalnya ke Softbank sebesar 100 miliar dolar AS dan tidak berjalan untuk ditarik berinvestasi di IKN Nusantara.

Baca juga: Gubernur Nova Irianyah Ambil Air Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk IKN Nusantara

"Nah itu, kami coba ambil dari Saudi dan Abu Dhabi," paparnya.

Luhut menjelaskan, meski SoftBank mundur jadi investor di IKN, tetapi Indonesia mendapatkan komitmen investasi dari Abu Dhabi dan Saudi Arabia.

"Akan masuk, angkanya kira-kira 20 miliar dolar AS," kata Luhut.

Adapun investasi dari eksternal, nantinya untuk pembangunan-pembangunan di luar gedung pemerintahan yang akan dibiayai APBN.

"Tidak masalah yang gedung pemerintahan dibayar APBN," tuturnya.

Baca juga: IKN Nusantara Jadikan Indonesia di Jalur Perdagangan Dunia, Aliran Investasi dan Inovasi Teknologi

Diketahui, SoftBank Corp batal berinvestasi di IKN Nusantara, di mana perusahaan Jepang itu menyatakan tidak akan berinvestasi dalam proyek itu.

"Tetapi (SoftBank) terus berinvestasi di Indonesia melalui Vision Fund dan perusahaan portofolionya," kata juru bicara perusahaan dikutip dari Reuters, Jumat lalu.

Meski batal berinvestasi di IKN Nusantara, SoftBank tetap berkomitmen untuk berinvestasi di sektor lain di Indonesia melalui SoftBank Vision Fund.

Sebagai catatan, menjelang akhir 2017, startup kesehatan Alodokter memperoleh pendanaan sebesar Rp 121 miliar, yang dipimpin oleh SoftBank Venture Korea.

Baca juga: Inti Pusat Pemerintahan IKN Nusantara di Kaltim, Perlu Dekat Pangkalan Udara

Luhut juga memastikan CEO SoftBank Masayoshi Son telah dihapus namanya dari Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), setelah batal menjadi investor di IKN.

"Tidak lagi (jadi Dewan Pengarah IKN)," kata dia.

Risiko Politik Pembangunan

Terpisah, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai ada indikasi kuat risiko politik pembangunan IKN cukup tinggi di masa datang hingga membuat Softbank menarik diri.

"Terlebih, kegaduhan belakangan soal perpanjangan masa jabatan Presiden membuat investor memilih wait and see. Investasi di IKN Nusantara bukan jangka pendek, tapi butuh kepastian jangka panjang," ujarnya.

Dikhawatirkan, risiko politik terkait penundaan pemilu 2024 tersebut akan membuat proyek IKN terkendala.

Gubernur Anies Baswedan menjadi pembuka dalam kegiatan, tanah dan air dari kampung aquarium menjadi yang pertama dituangkan dalam bejana atau kendi Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, lokasi titik nol IKN Nusantara, Senin (14/3/2022) pagi.
Gubernur Anies Baswedan menjadi pembuka dalam kegiatan, tanah dan air dari kampung aquarium menjadi yang pertama dituangkan dalam bejana atau kendi Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, lokasi titik nol IKN Nusantara, Senin (14/3/2022) pagi. (HO/SEKRETARIAT PRESIDEN RI)

Bahkan juga bisa saja berhenti total. Namun di sisi lain, Bhima mengungkapkan, Softbank sendiri telah memiliki masalah keuangan internal, bahkan sebelum masa pandemi.

"Kerugian Softbank dari Wework tahun 2020 dan Alibaba tahun 2021 belum bisa tergantikan hingga saat ini," katanya.

Baca juga: Emak-emak Kebayoran Siap Diajak ke IKN Nusantara: Hidup di Jakarta Semakin Susah

Mundurnya Softbank ini juga dinilainya memberi sinyal kepada investor, bahwa strategi perusahaan akan lebih fokus terhadap pendanaan startup digital.

"Softbank akan lebih fokus ke pendanaan startup, bukan proyek pemerintahan," pungkas Bhima.(Tribun Network/sen/van/wly)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SoftBank Batal Berinvestasi di IKN, Luhut: Dari Awal Sudah Mundur Sejak Sahamnya Drop

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved