Berita Internasional Terkini

TERKUAK Alasan Mayoritas Netizen Indonesia Disebut Dukung Invasi Rusia, Karena Kagum dengan Putin?

Invasi Rusia ke Ukraina di media sosial selama hampir dua pekan ini didominasi oleh keberpihakan dan kekaguman publik Indonesia pada Rusia dan Putin.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase Alexei Druzhinin / SPUTNIK / AFP - Sergey BOBOK / AFP
Vladimir Putin. Invasi Rusia ke Ukraina di media sosial selama hampir dua pekan ini didominasi oleh keberpihakan dan kekaguman publik Indonesia pada Rusia dan Putin. 

Parahnya, analisis yang pro-Rusia tersebut ditelan mentah-mentah oleh masyarakat Indonesia.

Apalagi, pengetahuan publik Indonesia tentang apa yang melatari konflik Ukraina dengan Rusia sangat minim.

Untuk diketahui, ketegangan di kawasan itu turut dipicu oleh sikap Rusia yang mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina, yakni Luhansk dan Donetsk.

"Jadi mudah sekali di balik narasinya dan sangat mudah menganggap ini hanya konflik geopolitik besar antara Rusia dengan Amerika Serikat."

"Kalau narasi di level elite dan akademisi seperti itu, ya terbayang dong di bawah yang enggak paham seperti apa. Termakan oleh narasi yang dominan itu." L

Kepopuleran Kedutaan Besar Rusia daripada Ukraina pun, menurut dia, turut menyokong keberpihakan warga Indonesia.

Radityo merujuk pada pengikut akun Kedutaan Besar Rusia di Indonesia @RusEmbJakarta dan interaksi percakapannya lebih besar ketimbang Kedutaan Besar Ukraina @UKRinINA.

"Sehingga begitu ada perang, mudah sekali simpati publik diberikan kepada yang mereka kenal atau lebih tahu."

Baca juga: Geram, Bos Tesla Elon Musk Tantang Presiden Rusia Putin Berduel, Taruhannya Ukraina

Rakyat Indonesia dicap hipokrit Bagi Radityo, sikap publik Indonesia yang tidak seragam membela korban invasi--seperti yang terjadi pada Palestina--berdampak pada hilangnya legitimasi moral sebagai bangsa.

"Kita enggak bisa lagi banyak komentar karena kita ragu-ragu ketika dihadapkan pada situasi begini dan masyarakat kita mudah sekali diubah posisinya karena keberadaan AS."

Lebih dari itu, posisi masyarakat Indonesia di mata dunia terkesan hipokrit. Sebab, publik akan cenderung peduli jika korban penindasan adalah kelompok Islam.

"Kalau bukan (kelompok Islam), kesannya tidak mendukung. Ini agak mengkhawatirkan." (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved