Liga Italia
Tersisa 9 Laga, Ini Syarat Wajib AC Milan Raih Gelar Juara Liga Italia, Napoli Bisa Bikin Kejutan
AC Milan makin dekat meraih gelar juara Liga Italia Serie A musim 2021/2022, AC Milan hingga saat ini masih kokoh di puncak klasemen
TRIBUNKALTIM.CO - AC Milan makin dekat meraih gelar juara Liga Italia Serie A musim 2021/2022.
AC Milan hingga saat ini masih kokoh di puncak klasemen dengan raihan 63 poin dari 29 laga.
Sedangkan pesaing terdekatnya, Napoli berada di peringkat kedua dengan raihan 60 poin, dan Inter Milan di peringkat ketiga dengan raihan 59 poin.
AC Milan hanya butuh menyapu bersih kemenangan jika ingin meraih Scudetto.
Kalau pun kalah, Napoli dan Inter Milan juga harus menuai kekalahan atau hasil seri.
Dengan 9 pertandingan tersisa, ada sejumlah alasan yang harus diyakini kalau tim besutan Stefano Pioli adalah kandidat potensial meraih scudetto.
Baca juga: Incar 9 Pemain Ligue 1, AC Milan Bikin Mauro Icardi Batal Kembali ke Liga Italia
Baca juga: NEWS VIDEO AC Milan Terus Buru Pemain Muda, 2 Talenta Klub Kasta Kedua Liga Italia Masuk Incaran
Baca juga: Update Transfer Liga Italia: Aroma Gratisan, AC Milan Ngotot Datangkan Gelandang Belia AS Monaco
Sebuah capaian luar biasa mengingat target awal mereka musim ini adalah 'cuma' lolos ke Liga Champions musim depan.
Terkait peluang juara itu, Tuttosport (via SempreMilan.it) mengulas lima alasan AC Milan bisa jadi juara lagi sejak terakhir kali menggenggam mahkota juara pada musim 2010/2011, 12 tahun silam.
Dikutip dari lansiran sempremilan, berikut ulasan sejumlah alasan tersebut:
1. Bermain dari Hati
Tim bermain dari hati, berlaga dengan keinginan (will) yang kuat.
Semua orang di skuad AC Milan tahu apa yang harus dilakukan dan jalan apa yang harus diikuti.
Baca juga: AC Milan Temukan Pengganti Franck Kessie, Gelandang Muda AS Monaco Bakal Diboyong ke Liga Italia
Mereka menjadi tak terduga, seperti terlihat dalam umpan panjang Mike Maignan untuk Rafael Leao.
Atau semisal saat Franck Kessie mendadak bisa menjalani peran sebagai gelandang serang atau munculnya variasi taktis dari dua full-back.
Kesemuanya bermanfaat pada tahap akhir, mencetak gol dan meraih kemenangan serta hasil maksimal di tiap laga.
2. Faktor Zlatan Ibrahimovic
Pemain asal Swedia itu kembali pada saat yang tepat.
Peran Ibra di tim tak semata mencetak gol.
Baca juga: Update Liga Italia - Rencana Transfer AC Milan, Maldini Berburu Pemain dengan Kucuran Dana Melimpah
Dia bisa menjadi pelapis hebat bagi Olivier Giroud dan memberi kesempatan rekannya itu untuk mengatur napas.
Dia juga mengirimkan adrenalin itu kepada rekan satu timnya. Pompaan semangata ini menaikkan moril skuad rossoneri yang dapat membuat tim lebih bersemangat melawan tim berperingkat lebih rendah.
3. Pierre Kalulu Aset Berharga
AC Milan beruntung memiliki Pierre Kalulu.
Performanya sangat solid dan kuat melawan lawan tangguh macam Napoli.
Saat harus berhadapan dengan striker mumpuni seperti Victor Osimhen, Kalulu mampu menepis keraguan banyak pihak yang skeptis saat dia menjalani peran sebagai starter.
Baca juga: Rapor Pemain AC Milan vs Empoli di Liga Italia Serie A, Pierre Kalulu Tertinggi
Senyatanya, Kalulu menjelma menjadi sosok vital di lini pertahanan AC Milan di momen paling menentukan musim ini.
Dia adalah aset yang berharga.
4. Pemulihan Jadi Titik Balik
Sejumlah pemain di lini depan AC Milan seperti Brahim Diaz, Alexis Saelemaekers, Junior Messias, dan bahkan Ante Rebic tampak kepayahan berkontribusi bagi sektor serang dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam analisis SempreMilan, itu artinya belum semua pemain rossoneri sudah mencapai maksimum.
Pada perspektif optimistis, ini menjadi peluang bagi AC Milan untuk memiliki pemain yang bisa 'bounce back' dan mencapai peforma mereka.
Baca juga: Rapor Pemain AC Milan vs Empoli di Liga Italia Serie A, Pierre Kalulu Tertinggi
Ante Rebic misalnya, sudah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan itu lewat torehan gol di laga penting dalama beberapa pekan terakhir.
Bayangkan jika momen kebangkitan itu juga dialami sederet pemain yang disebutkan di atas, AC Milan tentunya akan punya kedalaman skuad merata dan berimbang.
5. Faktor Stefano Pioli
Sang juru taktik telah terbukti mampu mengelola tim menghadapi momen-momen krusial di akhir musim.
Musim lalu misalnya, Rossoneri mampu memenangkan empat dari lima pertandingan Serie A terakhir mereka.
Sebuah capaian yang membuat AC Milan naik dari posisi kelima ke posisi kedua di klasemen akhir.
AC Milan akhirnya bisa lolos lagi ke Liga Champions setelah beberapa musim terhempas dari kompetisi elite Eropa tersebut.
9 Laga Terakhir AC Milan di Liga Italia Serie A
* 20 Maret 2022 Cagliari Vs AC Milan
* 3 April 2022 AC Milan vs Bologna
* 10 April 2022 Torino Vs AC Milan
* 16 April 2022 AC Milan Vs Genoa
* 24 April 2022 Lazio Vs AC Milan
* 01 Mei 2022 AC Milan Vs Fiorentina
* 08 Mei 2022 Hellas Verona Vs AC Milan
* 15 Mei 2022 AC Milan Vs Atalanta
* 22 Mei 2022 Sassuolo Vs AC Milan. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/milan-belaajaja.jpg)