Jelang Ramadan, PLN Nyala 24 Jam di 7 Kampung Siluk Ngulai Kutai Barat

Masyarakat Kecamatan Siluk Ngurai, Kutai Barat, bersuka cita atas meningkatnya jam operasi listrik menjadi 24 jam.

Editor: Diah Anggraeni
HO/PLN
Seremoni peningkatan jam operasi menjadi 24 jam di Siluk Ngurai oleh Bupati Kutai Barat FX Yapan dan Manager PLN UP2K Kalimantan Timur Rahmatan, Rabu (16/3/2022) lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Masyarakat Kecamatan Siluk Ngurai, Kutai Barat, bersuka cita atas meningkatnya jam operasi listrik menjadi 24 jam.

Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, PLN hadir untuk memberikan kenyamanan listrik bagi 746 pelanggan di sana.

Seremoni peningkatan jam operasi menjadi 24 jam di Siluk Ngurai dilaksanakan pada Rabu (16/3/2022) lalu oleh Bupati Kutai Barat FX Yapan dan Manager PLN UP2K Kalimantan Timur Rahmatan.

Baca juga: Perkuat Digitalisasi Transportasi, PLN Gandeng Grab guna Efisiensi dan Produktivitas Operasional

Bupati FX Yapan menyambut baik kerja PLN dalam meningkatkan jam operasi di sana.

"Tentunya ini yang sangat didambakan oleh warga dimana listrik bisa dinikmati selama seharian penuh dan membuat kualitas kehidupan masyarakat meningkat. Kami selaku Pemerintah Kabupaten Kutai Barat siap bersinergi dan memberikan dukungan penuh, sehingga kedepannya proyek-proyek ketenagalistrikan bisa berjalan lancer," kata Bupati FX Yapan.

Diketahui, PLN telah meningkatkan jam nyala di 7 kampung di Siluk Ngurai yang semula 12 jam menjadi 24 jam.

Ke-7 kampung tersebut adalah Kampung Muhur, Sangsang, Kaliq, Tanah MEA, Tebisaq, Muara Kelawit, dan Bentas.

PLN telah melakukan program gridisasi dan peningkatan jam nyala menjadi 24 jam di sistem Tj Issuy dan sistem Tabisaq (Siluk Ngurai).

Baca juga: PLN Grup Bersama IBC Mulai Pengembangan Battery Energy Storage System

Gridisasi bertujuan menghubungkan jaringan distribusi tegangan menengah 20 kV yang semula belum terhubung dengan sistem, menjadi terhubung agar suplai dan kehandalan listrik meningkat.

Dengan telah dilakukan gridisasi, kini Siluk Ngurai disuplai oleh Sistem Sentawar dengan daya mampu 16,5 MW dan beban puncak 14,5 MW.

Sementara beban puncak untuk Kecamatan Siluk Ngurai sendiri adalah 190 kW.

PLN juga telah melakukan pembangunan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 62 kms , jaringan tegangan rendah (JTR) 17,69 kms, gardu 450 kVa menghubungkan sistem Kota Bangun, Sistem Bongan, Tanjung Issuy sekaligus melistriki Desa Gusik, Siram Makmur, Siram Jaya, Muara Siram, Bekokong Makmur serta JTM sepanjang 33,2 kms menghubungkan Tanjung Issuy – Sang Sang (Siluk Ngurai) – Kampung Dingin, sehingga listrik di Siluk Ngurai bisa beroperasi selama 24 jam.

Baca juga: Sambut Kunjungan Presiden ke IKN, PLN Pastikan Suplai Listrik Andal Tanpa Kedip

Diakui oleh Manager PLN UP2K Kalimantan Timur Rahmatan, bahwa tim bergerak cepat agar peningkatan jam nyala menjadi 24 jam bisa diselesaikan sebelum bulan Ramadan sehingga saat melaksanakan ibadah puasa, masyarakat bisa beribadah secara lebih nyaman.

“Kami berharap dengan adanya listrik yang sudah 24 jam beroperasi masyarakat bisa menjalani ibadah Ramadan lebih nyaman, sekaligus juga untuk meningkatkan geliat ekonomi desa. Tentunya, semua ini juga tidak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah membantu kami dalam mempersiapkan segala sesuatunya dalam upaya peningkatan jam nyala ini," kata Rahmatan. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved