Ibu Kota Negara
Akhirnya Softbank Ungkap Alasannya Mundur dari Proyek IKN, Terungkap Rencana Lain, Bukan di Kaltim
Akhirnya, Softbank ungkap alasannya mundur dari proyek IKN. Selain menyebutkan pertimbangannya, Softbank juga ungkap rencana lain, bukan di Kaltim
TRIBUNKALTIM.CO - Mundurnya Softbank dari proyek Ibu Kota Negara ( IKN ) terus menjadi perhatian.
Sempat berkembang sejumlah spekulasi terkait alasan mundurnya Softbank dari IKN Nusantara di Penajam Paser Utara ( PPU ), Kalimantan Timur ( Kaltim ).
Namun, berbagai spekulasi dibantah oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Luhut, batalnya Softbank dari proyek IKN dikarenakan persoalan internal perusahaan modal ventura asal Jepang tersebut.
Kini, akhirnya Softband Group Corporation buka suara terkait alasannya mundur dari pembiayaan proyek IKN baru di PPU, Kaltim tersebut.
Mundurnya Softbank dari proyek IKN jadi sorotan karena nilai investasinya sempat disebut Luhut sebesar 100 miliar dolar AS.
Ketika menyatakan mundur dari investasi IKN di PPU, Kaltim, Softbank tidak mengungkap detail alasannya.
Kini, akhirnya Softbank menyebut alasan utamanya mundur dari pendanaan proyek IKN Nusantara di PPU, Kaltim ini.
Baca juga: Softbank Mundur dari Proyek IKN Nusantara, Kini Abu Dhabi dan China Disebut Bakal Investasi
Pernyataan terbaru Softbak terkait alasannya mundur dari IKN Nusantara di PPU, Kaltim ini disampaikan Representative Director & Chairman SoftBank Corp, Ken Miyauchi.
Softbank akhirnya mengungkap alasannya mundur dari proyek IKN setelah berkembang anggapan ada kepentingan politik dibaliknya.
Ken Miyauchi membantah batalnya investasi di IKN karena adanya kepentingan politik.
"Return of Investment adalah alasan utama kami mundur dari proyek yang dimaksud.
Dari segi waktu dan besar return investment itu sendiri," tegas Ken Miyauchi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/3/2022), seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Ken mengatakan, SoftBank Group tidak berinvestasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.