Liga Italia
Lupa Rasanya Kalah, AC Milan Makin Dekat Raih Gelar Juara Liga Italia, Inter Milan Kehabisan Bensin
AC Milan kini sudah semakin dekat meraih gelar juara Liga Italia Serie A 2021/2022
TRIBUNKALTIM.CO - AC Milan kini sudah semakin dekat meraih gelar juara Liga Italia Serie A 2021/2022.
Kendati masih tersisa delapan lagi, namun optimisme skuat AC Milan makin meningkat menyusul kemenangan dari Cagliari, pada pekan ke-30.
Kemenangan itu membuat AC Milan makin kokoh di puncak klasemen Liga Italia Serie A.
Performa AC Milan juga makin gacor dalam beberapa pekan terakhir, terbukti dari lima laga terakhir di Liga Italia Serie A, AC Milan tak satu pun menelan kekalahan.
Sementara Inter Milan yang digadang-gadang mampu mempertahankan gelar juara, malah makin kehabisan bensin.
Terkait dengan impresifnya Zlatan Ibrahimovic dkk, Stefano Pioli telah menemukan formula agar AC Milan terus meraih kemenangan guna merebut Scudetto Liga Italia musim ini.
Baca juga: Update Liga Italia: AC Milan Masih Jadi Daya Tarik Pemain Top, 3 Nama Besar Siap Merapat ke San Siro
Baca juga: NEWS VIDEO Sikat Cagliari, AC Milan Perlebar Jarak dengan Napoli hingga Inter Milan
Baca juga: Perebutan Scudetto Pekan ke-30 Liga Italia, AC Milan dan Napoli Bersaing Ketat, Inter Milan Tertahan
AC Milan merebut kemenangan 1-0 untuk ketiga kalinya berturut-turut saat mengalahkan Cagliari, Minggu (20/3/2022) WIB.
Dengan kemenangan itu, AC Milan semakin kokoh di puncak dengan 66 poin, unggul tiga poin dari Napoli di peringkat dua dan enam poin dari Inter Milan di posisi tiga klasemen Liga Italia.
Kemenangan AC ditentukan oleh Ismael Bennacer, yang sukses menjadi pahlawan besar untuk Rossoneri.
Gol itu tercipta setelah melalui sebanyak 12 kali operan dalam waktu 30 detik yang akhirnya diselesaikan dengan sempurna lewat tendangan voli Bennacer.
Pelatih AC Milan membeberkan apa yang telah dilakukan akhir-akhir ini hingga memperoleh pelajaran berharga yang bisa menjadi kunci kemenangan Rossoneri.
Pioli menyebut bahwa AC Milan harus terus menyerang dalam kondisi apapun, meski tim telah mencetak gol dan memimpin pertandingan.
Baca juga: HASIL Liga Italia: AC Milan Kokoh di Puncak Klasemen Serie A Usai Bungkam Cagliari, Inter Tertahan
Menurutnya, membiarkan tim bertahan dan mendapat gempuran lawan bukanlah langkah yang tepat untuk tim yang berambisi menang dan juara.
“Kami menganalisis pertandingan terakhir dan menyadari bahwa itu (bertahan) membahayakan hasil kami,” kata Pioli kepada Sky Sport Italia, dikutip Tribun Jogja dari Football Italia.
Dari pertandingan-pertandingan yang telah dilalui AC Milan, Stefano Pioli memperoleh pelajaran bahwa menyerang adalah pilihan terbaik daripada bertahan.
“Jika kami menyerang dengan baik, kami bertahan lebih baik. Kami sama sekali tidak cocok untuk bertahan terlalu dalam."
Pioli mengakui masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam hal membuat pasukannya agar lebih banyak mencetak gol.
“Apa yang kurang dari kami di pertandingan sebelumnya adalah kami hanya mencetak satu gol dan kemudian mencoba mengendalikan keunggulan itu, yang sebenarnya bukan sifat kami.
Baca juga: AC Milan Ngotot Datangkan 2 Pemain Lille ke Liga Italia, Salah Satunya Pengganti Franck Kessie
Namun allenatore Rossoneri mengakui pasukannya telah memiliki karakter yang diinginkannya.
“Saya senang hari ini kami memimpin dan terus berusaha untuk mencetak lebih banyak, itulah semangat yang kami butuhkan."
Stefano Pioli kemudian memuji Theo Hernandez dan Davide Calabria atas kemampuan mereka untuk menyerang ruang lawan.
Namun pelatih asal Italia itu tetap menyebut bahwa gelar Scudetto Liga Italia Serie A musim ini masih dapat diperebutkan oleh empat tim.
“Setiap pertandingan adalah persimpangan penting sekarang. Saya menyukai tim, bahkan ketika kami tidak mencetak gol di babak pertama, karena kami bermain dengan kualitas dan intensitas," kata Pioli menambahkan.
"Cagliari menyebabkan masalah bagi kami, tetapi itu tidak dapat dihindari ketika Anda memiliki dua tim dengan motivasi yang begitu kuat."
Baca juga: Fiorentina Paksa Inter Milan Berbagi Poin di Kandang Sendiri, Nerazzurri Gagal Dekati AC Milan
Itu adalah hasil 1-0 ketiga berturut-turut untuk AC Milan, jadi apakah ini kunci untuk menjadi juara?
“Kami ingin mencetak lebih banyak dan nyaris lagi beberapa kali hari ini, tetapi yang penting adalah menang.
“Kami melakukan hal-hal hebat, tetapi kami juga tahu ada empat tim yang masih bisa memenangkan Scudetto.
“Tidak ada gunanya melihat terlalu jauh ke depan, jalan masih panjang dan kami hanya perlu berkonsentrasi pada jalan kami sendiri."
Pioli ditanya tentang Theo Hernandez dan Davide Calabria sebagai bek sayap yang cenderung memotong ke dalam atau masuk dari sayap dan mencoba mencetak gol.
"Saya beruntung memiliki dua pemain yang sangat cerdas dan bisa membaca ruang.
Baca juga: Play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022: Italia vs Makedonia Utara, Mancini Coret Eks Striker AC Milan
“Cagliari sangat agresif di sayap hari ini, jadi kami memiliki lebih banyak ruang di dalam dan mereka mengejar ruang.
Pioli bersyukur memiliki dua pemain bek yang memiliki kemampuan tinggi dalam membaca permainan.
“Semuanya menjadi lebih mudah ketika Anda memiliki pemain pintar yang bisa membaca permainan dengan baik.
Pioli juga mengkonfirmasi bahwa perkelahian di akhir pertandingan dipicu oleh pelecehan rasis terhadap kiper Mike Maignan dari ultras Cagliari.
“Mike memberi tahu saya ada pelecehan rasis dari belakang gawang. Selalu menyedihkan ketika hal-hal ini terjadi, tidak ada yang pantas mendapatkannya."
Inter Milan Kehabisan Bensin
Ada tiga faktor yang membuat performa Inter Milan seperti kehabisan bensin di Liga Italia 2021-2022 selama bulan Februari dan Maret.
Inter Milan bisa dikatakan mengawali musim 2021-2022 dengan sangat baik.
Dari lima pertandingan pertama di Liga Italia 2021-2022, Inter Milan mampu meraih 4 kemenagan dan 1 hasil imbang.
Awalan yang baik tersebut membuat Inter Milan sempat menduduki peringkat pertama klasemen sementara Liga Italia.
Performa yang ciamik itu terus diperlihatkan oleh Inter Milan hingga awal tahun 2022.
Akan tetapi, di bulan Februari dan sekarang di bulan Maret, Inter Milan seperti kehabisan bensin.
Baca juga: Liga Italia Malam Ini Live RCTI: Napoli vs Udinese, Inter Milan vs Fiorentina, Cagliari vs AC Milan
Pasalnya, sebagai juara bertahan Serie A, Inter Milan mengalami penurunan performa yang cukup drastis.
I Nerazzurri hanya mampu meraih 1 kemenangan, 3 hasil imbang, dan menelan 2 kekalahan dalam enam pertandingan terakhir mereka di Liga Italia.
Akibatnya, Inter Milan sekarang tercecer di peringkat ke-3 dengan koleksi 59 poin dan terpaut empat angkat dari sang pemuncak klasemen sementara, AC Milan.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, buruknya performa Inter Milan sejak bulan Februari 2022 tak bisa dilepaskan dari tiga faktor.
Pertama, pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, adalah penyebab utama kelesuan mereka saat ini.
Inter Milan terus kalah karena beberapa kesalahan yang dilakukan oleh Simone Inzaghi
Baca juga: Update Liga Italia - Lini Serang AC Milan Makin Garang, Maldini Datangkan 2 Pemain Liga Inggris
Eks pelatih Lazio itu tidak terbiasa dengan tekanan dalam perburuan gelar scudetto dan beberapa pilihannya yang salah tampaknya disebabkan oleh kurangnya pengalaman Inzaghi.
Selain itu, Inzaghi sering mengganti strategi di tengah laga, sehingga membuat pemainya kesal dan kehilangan semangat.
Kedua, kiper Inter Milan, Samir Handanovic, yang dinilai sedang mengalami penurunan dalam kariernya.
Imbasnya, Inter Milan mengalami kerugian karena Handanovic beberapa kali membuat blunder.
Contoh paling kentara adalah saat pertandingan melawan AC Milan, Minggu (06/02/2022) malam WIB.
Pada laga tersebut, kesalahan Handanovic membuat penyerang AC Milan, Oliver Giroud berhasil membobol gawang Inter Milan dan membuat I Rossoneri sukses membekuk Inter Milan 2-1.
Dari enam pertandingan terakhir yang dijalani di Liga Italia, kiper kawakan berusia 37 tahun tersebut sudah kebobolan enam gol.
Faktor ketiga, jadwal yang padat membuat para pemain Inter Milan kelalahan dan mempengaruhi permainan.
Saat pertandingan melawan Torino, Senin (14/03/2022) dini hari WIB, I Nerazzurri terlihat kelelahan dan sepertinya kehabisan strategi di sepertiga akhir lapangan.
Apabila Inter Milan masih mau meraih gelar juara Liga Italia musim ini, tiga faktor tersebut harus segera diselesaikan oleh Inzaghi dan timnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/milan-bisa-juara-ini.jpg)