Berita Internasional Terkini
Markas Pasukan Operasi Rahasia Ukraina Hancur Dirudal Rusia, Ratusan Tentara Bayaran Asing Tewas
Rudal Rusia menghantam pusat pelatihan atau markas pasukan operasi rahasia militer Ukraina, Minggu (20/3/2022).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sejak awal invasi, pasukan Rusia telah menghancurkan sekitar 1.500 tank, lebih dari 1.200 kendaraan militer, dan lebih dari 200 drone angkatan bersenjata Ukraina.
Kehebatan Rudal Hipersonik Rusia
Sebelumnya diberitakan, militer Rusia mengatakan telah menggunakan rudal hipersonik Kinzhal guna menghancurkan gudang senjata bawah tanah di dekat kota Ivano-Frankivsk di Ukraina barat.
Lokasi gudang bawah tanah ini terletak sekira 50 kilometer dari perbatasan Ukraina-Romania. Serangan digelar Jumat (18/3/2022).
Pernyataan disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, dikutip portal berita Russia Today dan Aljazeera.com, Sabtu (19/3/2022).

Ia menambahkan, gudang besar bawah tanah itu berisi persediaan rudal dan amunisi udara pasukan Ukraina. Terletak di sebuah desa bernama Deliatyn.
Kinzhal, yang berarti 'belati' dalam bahasa Inggris, digunakan militer Rusia untuk pertama kalinya sejak dimulainya konflik Ukraina pada 24 Februari 2022.
Peluru kendali itu disebutkan mampu menembus pertahanan udara musuh dala kecepatan hipersonik, maksimal 10 Mach atau 10 kali kecepatan suara.
Baca juga: Alasan dan Daftar Negara yang Tetap Jaga Hubungan dengan Rusia di tengah Konflik dengan Ukraina
Rudal Kinzhal dibawa pesawat pencegat supersonik MiG-31K, yang disebut NATO sebagai 'Foxhound'. Kinzhal melengkapi kekuatan rudal hipersonik Rusia lain, yaitu Avangard dan Tshirkon.
Avangard berbentuk glider, yang dipasang pada ICBM berbasis silo. Sementara rudal Zircon (Tsirkon), dikembangkan untuk angkatan laut Rusia.
Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina bulan lalu menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kiev untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk.
Rusia mengakui kehadiran negara Republik Donbass, yaitu Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri dari Ukraina.
Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Lalu apa dan siapa rudal hipersonik Kinzhal? Apa kehebatannya? Rudal Kinzhal mulai beroperasi pada Desember 2017.