MotoGP
BMKG Jelaskan Kondisi Cuaca saat MotoGP Mandalika 2022, Tidak Ada Kaitan dengan Pawang Hujan
BMKG jelaskan kondisi cuaca saat MotoGP Mandalika 2022. Benarkah terkait dengan pawang hujan? BMKG bantah ada kaitan dengan pawang
"Kemudian, tanggal 20 (Maret) diprakirakan juga hujan lebat disertai badai petir," tuturnya.
Baca juga: Rara, Pawang Hujan MotoGP Mandalika Bongkar ID Card Jadi Penyebab Aksinya Tak Manjur
"Kenapa diprakirakan itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit sikontropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika," tambahnya.
Selama rangkaian balapan, memang benar bahwa Sirkuit Mandalika diguyur hujan dan puncaknya terjadi pada race, Minggu (20/3/2022).
Pada dua hari pertama (18-19), intensitas hujan masih belum tinggi.
Kondisi ini membuat para pebalap sempat mengaspal dengan kondisi lintasan basah usai hujan reda, lalu kering karena cuaca kembali terik.
Ketika balapan utama berlangsung pada Minggu, hujan lebat disertai petir baru terjadi beberapa menit sebelum race.
Alhasil, balapan MotoGP yang awalnya dijawalkan berlangsung pukul 14.00 WIB ditunda dan baru bisa digelar pukul 15.15 WIB.
"Buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berhenti juga (hujannya)," singgung Guswanto soal pawang hujan Mandalika.
Guswanto lalu mengatakan bahwa waktu hujan berhenti sudah diperkirakan oleh BMKG.
Baca juga: TERKUAK Gaji Pawang Hujan Viral yang Beraksi di MotoGP Mandalika 2022, Rara Sebut Mencapai 3 Digit
Oleh karena itu, berhentinya hujan dinilai tak ada kaitannya dengan aksi pawang hujan.
"Jadi, sebenarnya kemarin waktu berhentinya, itu bukan karena pawang hujan, tapi karena durasi waktunya sudah selesai," jelas Guswanto.
"Kalau dilihat prakiraan lengkap di tanggal itu memang selesai di jam itu.
Kira-kira jam 16.15 Wita (15.15 WIB), itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan," ujarnya.
"Kalau dilihat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kami miliki, BMKG," ucapnya.
Guswanto mengatakan, pawang hujan itu merupakan bagian dari kearifan lokal yang ada di masyarakat.