Timnas Indonesia
2 Kali Telan Kekalahan dari Korea Selatan U-19, Shin Tae-yong Justru Puji Skuad Timnas Indonesia U19
Dua kali Telan kekalahan dari Korea Selatan U-19, Shin Tae-yong justru puji skuad timnas Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO - Dua kali Telan kekalahan dari Korea Selatan U-19, Shin Tae-yong justru puji skuad timnas Indonesia.
Skuad Garuda Nusantara besutan pelatih Shin Tae-yong kembali menelan kekalahan untuk kedua kalinya dari Korea Selatan U-19.
Meski menelan kekalahan dengan skor telak, Shin Tae-yong justru memuji penampilan anak asuhnya.
Timnas U-19 Indonesia harus mengakui keunggulan Korea Selatan dengan skor 1-5 pada pertandingan uji coba di DGB Daegu Bank Park Stadium, Selasa (29/3/2023).
Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming TV Online Indosiar, Timnas Indonesia U-19 vs Korea Selatan
Baca juga: Jadwal Acara TV Hari ini Selasa 29 Maret 2022, Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Indosiar
Baca juga: Live Indosiar Hari Ini, Timnas Indonesia U19 vs Korsel U19, Ronaldo Kwateh Dkk Siap Berlaga
Ya, Laga kedua timnas U-19 Indonesia melawan Korea Selatan membuat Shin Tae-yong mendapatkan hal-hal positif dari pemainnya meski harus dihajar dengan skor 1-5.
Ini merupakan pertemuan kedua timnas U-19 Indonesia selama TC di Korea.
Pada pertemuan sebelumnya, Garuda Nusantara juga kalah telak 0-7.
Meski kembali kalah dengan skor telak, pelatih timnas U-19 Indonesia tetap mengapresiasi para pemainnya.
Shin menilai kebobolan gol dari kesalahan sendiri, bukan karena kehebatan lawan.
"Saya ingin memberikan tepuk tangan kepada para pemain walaupun kita kalah besar dengan skor 5-1," ujar Shin Tae-yong.
"Tetapi memang kemasukan gol ini bukan karena bagusnya lawan tapi kesalahan kami semua itu."
"Jadi walaupun kita kalah tetap para pemain tidak menyerah sampai akhir pertandingan," tambahnya.
Para pemain timnas U-19 Indonesia juga sudah menunjukkan kemauan tinggi menurut Shin.

Baca juga: Menyoal Masa Depan Pemain Muda Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Temui Pelatih Ansan Greeners
Namun karena tegang, jadi pemain banyak melakukan pelanggaran tidak perlu hingga salah passing.
Sebagai contoh, Marcell Januar melakukan 2 pelanggaran tidak perlu di kotak penalti yang berujung pada gol keempat dan kelima Korsel.