Berita Internasional Terkini
Perang Dunia III Pecah, Negara-negara NATO Jadi Target Rusia, Pasukan Putin Bersiap Serang Inggris
Imbas dari invasi Rusia ke Ukraina, menyebabkan Perang Dunia III terancam bakal terjadi
TRIBUNKALTIM.CO - Imbas dari invasi Rusia ke Ukraina, menyebabkan Perang Dunia III terancam bakal terjadi.
Rusia yang terus menggempur wilayah Ukraina, mengakibatkan terjadinya keteganagan lain antara pihak Rusia dengan negara-negara barat.
Bahkan, Rusia dikabarkan juga siap berperang dengan negara-negara lainnya.
Kabar terbaru, di tengah perang yang belum selesai antara Rusia vs Ukraina, negara yang dipimpin Vladimir Putin itu bersiap menghadapi Inggris.
Jika hal itu terjadi, bukan tidak mungkin Perang Dunia III akan pencah dengan melibatkan banyak negara.
Terkait dengan ketegangan antara Rusia dengan Inggris.
Baca juga: TERKUAK Penyebab Puluhan Warga Sipil Ukraina Tewas Dengan Tangan Terikat di Bucha, Eropa Kutuk Rusia
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina: Skema Kudeta Terhadap Vladimir Putin, Tewas Karena Serangan Jantung
Baca juga: NEWS VIDEO Donald Trump Sebut Invasi Ukraina Tidak akan Terjadi Jika Ia Masih Berada di Gedung Putih
Melansir dari Intisari Online, ternyata Inggris bersama dengan negara-negara NATO lainnya, telah memberikan bantuan militer penting kepada pasukan Ukraina.
Bahkan lebih mengejutkan, baru-baru ini di tengah konferensi pendukung, Inggris menjanjikan pasokan senjata tambahan dan lebih mematikan ke Ukraina.
Mendengar ikut campurnya negara Barat, Rusia kini bersiap membalas dengan mengancam konsekuensi yang mengerikan.
Melansir dari TASS, Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrey Kevin mengatakan bahwa jika artileri jarak jauh Inggris dan senjata anti-kapal diberikan ke Kyiv.
Oleh karena itu, alutsista berbedera Inggris itu disebut oleh mereka akan menjadi target yang sah bagi tentara Rusia.
“Semua pasokan senjata tidak stabil, terutama yang disebutkan oleh (Menteri Pertahanan Inggris Ben) Wallace,” katanya, melansir The EurAsian Times, Sabtu (2/3/2022).
"Mereka memperburuk situasi, membuatnya semakin berdarah. Rupanya, itu adalah senjata baru dengan presisi tinggi."
"Secara alami, angkatan bersenjata kami akan melihat mereka sebagai target yang sah jika pasokan itu melewati perbatasan Ukraina."
Diketahui ternyata balasan tersebut terjadi hanya dua hari setelah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan negara-negara barat telah setuju untuk memasok kendaraan lapis baja dan artileri jarak jauh ke Ukraina.