BPJS Kesehatan Apresiasi Penjaringan Peserta JKN Lewat Program Pro Bebaya di Samarinda

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA– Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyerahkan predikat Universal Health Coverage (UHC), kepada Pemerintah Kota Samarinda yang telah berhasil mencapai 95,08 persen kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari total penduduknya.

Piagam UHC diserahkan oleh Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, dr. Lily Kresnowati kepada Walikota Samarinda, Andi Harun pada Rabu (27/4/2022).

Dr. Lily mengapresiasi cara pemerintah kota Samarinda dalam mengupayakan jangkauan kepesertaan JKN-KIS di kota tepian.

Sebagaimana melalui Instruksi Presiden nomor 1 Tahun 2022 Tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, yang mengamanatkan pemerintah daerah melalui kepala daerahnya untuk memperluas kepesertaan JKN-KIS kepada warga yang belum terdaftar di daerahnya masing-masing.

Sehingga sesuai target presiden pada 2024, jaminan sosial kesehatan bisa meliputi minimal 98 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca juga: INFO Zakat Fitrah 2022: Cek Besaran Zakat Fitrah di IKN, Balikpapan, Samarinda dan Seputar Kaltim

Baca juga: Jelang Idul Fitri, Harga Cabai Rawit dan Daging Sapi Naik Rp 20 Ribu/Kg di Pasar Samarinda

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Kenalkan Fuel Card 2.0 Upaya Atasi Antrean Truk di SPBU Samarinda

Oleh karena itu, Pemkot Samarinda berinisiatif untuk mengintegrasikannya dengan program unggulan walikota dan wakil walikota yakni, Program Pengembangan dan Pemberdayan Masyarakat (Pro Bebaya) yang mengalokasikan program Rp 100 juta hingga Rp 300 juta setiap RT per tahun di Samarinda.

Melalui usulan tiap RT, pemkot menjaring masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS di masing-masing lingkungan RT nya, yang akan diakomodir kepesertaannya dengan menyisihkan sebagian anggaran Pro Bebaya di tiap RT-nya.

“Jujur saya belum menemukan skema seperti ini di tempat lain, jadi ini luar biasa, semoga langkah dari pemerintah kota Samarinda ini bisa dicontoh di daerah-daerah lainnya,” ujar Lily pada kesempatan tersebut.

Ia meminta agar dengan raihan UHC yang telah dicapai kota Samarinda, kualitas pelayanan kesehatan juga bisa semakin baik.

“Di satu sisi kita mendorong untuk pemenuhan kepesertaan, di sisi lain kita juga ingin memastikan fasilitas kesehatan mampu memberikan mutu layanan yang semakin baik, antara lain dengan antrean online, dan kita sudah lihat di RSUD I. A. Moeis penerapan digitalisasi layanan untuk peserta JKN ini sudah cukup baik,” tukas dr. Lily.

Apresiasi juga disampaikan Direktur Jaminan Layanan Kesehatan BPJS Kesehatan itu atas keterlibatan stakeholder dari badan usaha dan perusahaan swasta serta daerah yang telah berpartisipasi dalam terwujudnya UHC di kota tepian ini.

Baca juga: Harga Daging Sapi di Samarinda Naik Rp 10 Ribu, Pemkot Berusaha Gelar Pasar Murah

Diketahui di Samarinda terdapat 12 badan usaha yang telah memberikan CSR nya dalam bentuk pemberian dan pembayaran JKN-KIS kepada masyarakat sekitar, dengan capaian 644 jiwa yang telah didaftarkan.

“Kemudian dari Baznas Kota Samarinda sudah mendaftarkan seluruh pengurusnya, saya lihat sudah luar biasa partisipasi dari semua komponen masyarakat kota Samarinda dalam program ini,” tutupnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.